Self Art & Culture

Mengasah Kreativitas, Keping Demi Keping

Proses kreatif memang bukan perjalanan mudah. Selalu ada tantangan dan kejutan di setiap langkah yang ditempuh. Hal itu pula yang kami alami sejak hari pertama mulai membangun Cloudy Fields Puzzle, sebuah bisnis yang mempunyai misi untuk meningkatkan pengertian “mindfulness” melalui permainan jigsaw puzzle.

Perjalanan ini bermula dari sebuah angan-angan untuk memiliki puzzle yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, setiap desain yang kami pilih akan berhubungan dengan tema-tema yang identik dengan Indonesia. Detail di dalam kemasan puzzle juga kami susun dengan rinci agar dapat dinikmati dari awal hingga akhir — baik mulai dari membuka kotak puzzle, merakitnya, hingga memajangnya sebagai karya seni.

Bahkan dalam proses brainstorming, kami menggunakan metode tersendiri agar dapat  menghasilkan desain karya seni yang otentik dan disukai masyarakat. Usaha memang tak pernah menghianati hasil. Hal ini terbukti dengan kesuksesan peluncuran koleksi pertama kami, The Nusantara Set.

Usaha memang tak pernah menghianati hasil.

Untuk mengulang kembali kesuksesan tersebut, kami meluncurkan koleksi kedua ini dengan inovasi baru.  Koleksi yang bertajuk The Inner Child Set ini dibuat khusus dengan masukan dari pembeli koleksi pertama kami. Contohnya, desain terbaru kami menggunakan warna yang lebih terang. Setiap desain dalam set ini memiliki benang merah: koneksi ke kenangan masa kecil. Dengan begitu, pembeli mampu merasakan perasaan sentimental dan bernostalgia dengan masa kanak-kanak mereka.

Menghadirkan tema ini sangat menantang. Awalnya, kami memikirkan beberapa ide. Setidaknya ada sekitar 20 tema yang kami pertimbangkan. Namun, ide kreatif memang selalu datang di waktu yang tak terduga dan menghadirkan kejutan tersendiri. Setelah kami mengunjungi rumah seorang teman dan melihat anak mereka yang berusia lima tahun bermain puzzle 30 keping, sebuah ide muncul.

Anak itu bermain dengan riangnya. Meskipun potongan-potongan puzzle itu tampak sulit baginya, ia tidak tampak kesulitan. Terus menerus ia utak-atik hingga akhirnya terbentuk menjadi sebuah puzzle bertema hewan di peternakan. Seolah-olah tantangan bukanlah sebuah beban namun kendaraan untuk berimajnasi, mengasah kreativitas, dan menciptakan cara-cara baru dalam menyelesaikan masalah.

Momen tersebut seolah memberi bisikan agar kami merancang set puzzle yang mampu menghadirkan romantisme masa kanak-kanak yang penuh imajinasi lewat permainan yang bisa menghadirkan kejutan tersendiri. Banyak dari kita – sebagai orang dewasa  – yang kerap melupakan sisi kekanak-kanakan kita yang sebenarnya selalu ada di dalam diri. 

Banyak dari kita – sebagai orang dewasa  – yang kerap melupakan sisi kekanak-kanakan kita yang sebenarnya selalu ada di dalam diri.

Berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk menghasilkan tema-tema potensial tersebut akhirnya hanya menjadi ide semata dan batal menjadi nyata. Sekali lagi, proses kreatif memang selalu memberi kejutan. Dan inilah kejutan yang kami dapatkan saat menyusun koleksi kedua ini.

Kami mencoba menggabungkan permainan papan tradisional menjadi satu set puzzle. Beberapa permainan pun kami pilih seperti catur, monopoli, ludo, dan sejenisnya. Dengan batasan dimensi, kami memiliki opsi terbatas. Opsi pun kami persempit antara menggunakan permainan ular tangga atau congklak. Namun melihat adanya ruang gerak yang lebih kreatif dalam pemilihan pola persegi, permainan papan ular tangga akhirnya menjadi pilihan terakhir kami.

Nyatanya kami menemukan filosofi lain di balik permainan ular tangga. Permainan ini umumnya dapat dimainkan oleh empat orang, dengan begitu orang yang memainkannya dapat menciptakan ikatan sosial mendalam dengan lebih banyak orang daripada permainan congklak yang hanya melibatkan dua orang saja. Begitu pula lah pemikiran yang ingin kami sampaikan melalui puzzle: membangun koneksi antar individu melalui permainan. Kami kemudian menambahkan lapisan elemen kreatif lainnya dengan menggabungkan pola tegel Jawa yang rumit sebagai latar belakang setiap alun-alun pada desain. 

Kami tidak hanya ingin sekadar memperkenalkan brand dan produk yang kami buat tetapi ada misi yang kami usung di dalamnya. Misi kami adalah untuk mempromosikan warisan Indonesia kepada generasi muda. Bisa dibilang, desain puzzle ini adalah desain paling rumit dari semua yang pernah kami buat. Koleksi The Inner Child ini bukan sekadar puzzle biasa. Setiap proses kreatif yang kami alami akan tercermin dalam setiap kepingan. Melatih kreativitas memang tidak bisa hanya dilihat dari hasil akhir saja. Setiap langkah selalu memberi arti spesial.

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024