Ketika berbicara soal penyesalan, rasanya aku memiliki banyak penyesalan di masa lalu. Aku berharap kalau saja aku bisa berpikir dengan lebih bijak di masa lampau, tapi pada akhirnya apa pun yang terjadi di masa lalu membentuk diri kita di masa kini. Pengalaman yang sudah kita lalu membentuk diri kita di masa depan dan aku tetap mensyukuri setiap keputusan yang pernah aku buat sampai saat ini. Kalau ada satu hal yang mungkin ingin aku ubah mungkin aku ingin memilih musik sebagai jurusan di sekolah.
Aku berharap kalau saja aku bisa berpikir dengan lebih bijak di masa lampau, tapi pada akhirnya apa pun yang terjadi di masa lalu membentuk diri kita di masa kini. Pengalaman yang sudah kita lalu membentuk diri kita di masa depan dan aku tetap mensyukuri setiap keputusan yang pernah aku buat sampai saat ini.
Di Hong Kong, banyak orang yang beranggapan bahwa kamu harus punya pendidikan yang lebih akademis. Saat itu aku juga memang belum benar-benar yakin untuk menjadikan musik sebagai pilihanku di masa mendatang, jadi mungkin sebenarnya aku juga tidak sepenuhnya menyesali pilihan tersebut. Kalau aku bisa kembali ke masa lalu, aku ingin meyakinkan diri sendiri untuk mengejar musik sebagai tujuan hidup dan mencoba untuk berkarya di dunia musik lebih cepat. Aku ingin memulai perjalanan bermusikku lebih cepat.
Saat ini, aku sangat bersyukur bahwa aku memiliki musik sebagai saluranku mengutarakan pikiran dan juga emosi. Ketika aku menulis lagu, biasanya inspirasinya datang dari pengalamanku pribadi ataupun orang-orang terdekat. Aku berusaha membentu emosi dalam diriku menjadi sebuah karya seni dengan medium musik. Di sisi lain, aku juga terkadang menjadi sulit untuk benar-benar menikmati musik sebagaimana adanya, karena sebagai produser dan penulis musik terkadang tanpa sadar aku justru melakukan analisis musik di kepalaku sendiri. Untuk itu aku juga punya hobi lain untuk mengurangi penat, yaitu yoga. Saat melakukan yoga rasanya aku bisa memberika ruang di kepala untuk memikirkan hal lain selain musik, aku hanya akan fokus pada napasku, dan itu adalah caraku untuk melepaskan stress.
Tidak bisa dipungkiri, banyak hal yang sedang terjadi di dunia yang tengah kita tinggali sekarang. Saat kita masih muda, kita selalu diajarkan untuk tidak kabur dari masalah, tapi menurutku tidak apa kalau kita memang butuh kabur sejenak. Penting untuk menata emosi dan ketenangan hati terlebih dulu sebelum kita menghadapi masalah yang sedang kita alami. Kalau kita terlalu emosional dan sedang tidak baik-baik saja, saat kita sedih, stress, bahkan frustrasi kita tidak akan bisa menghadapi masalah dengan baik.
Saat kita masih muda, kita selalu diajarkan untuk tidak kabur dari masalah, tapi menurutku tidak apa kalau kita memang butuh kabur sejenak. Penting untuk menata emosi dan ketenangan hati terlebih dulu sebelum kita menghadapi masalah yang sedang kita alami.
Hal ini juga yang berusaha aku mengungkapkan kegelisahan akan banyaknya masalah yang terjadi melalui lagu “Spaceship”. Lagu ini bercerita tentang banyaknya kekacauan yang tengah terjadi sekarang dan aku ingin mencoba mencari kedamaian di dalam diri di tengah kejadian ini. Aku mengambarkannya dengan mengambil sudut pandang alien yang sudah hidup ratusan tahun di bumi. Ia sudah menyaksikan banyak kekacauan dan sejarah yang berulang di muka bumi. Di tengah banyaknya tantangan yang kita hadapi mulai dari banyaknya peraturan yang harus kita taati, isu lingkungan, dan banyak hal lainnya kita butuh tempat tenang untuk berlindung dan menemukan kedamaian. Rasanya aku ingin membuat pesawat luar angkasa dan terbang untuk menemukan tempat aman bagi diriku sendiri.
Menurutku untuk bisa menjadikan dunia menjadi tempat yang sedikit lebih baik, bisa kita mulai dengan mengenali dan mencintai diri kita sendiri. Aku tidak akan membahas mengenai cara menanggulangi pemanasan global atau himbauan untuk lebih banuak jalan kaki, daripada itu aku rasa kita bisa mulai dengan langkah paling awal yaitu dengan mencintai diri kita sendiri.
Banyak hal di dunia ini yang memang terjadi di luar kendali kita. Kita tidak bisa mengatur bagaimana cara orang memandang kita, berbicara dengan kita, atau bagaimana cara orang menilai diri kita. Itu mengapa kita selalu butuh tempat untuk menyembuhkan diri dan memahami apa yang terjadi di sekeliling kita, juga untuk mencintai diri kita dalam kadar yang cukup untuk melindungi diri kita dari energi-energi buruk yang terjadi di dunia.