Self Lifehacks

Menemukan Rumah dalam Diri Sendiri

Definisi akan kata rumah mungkin bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Tentu, rumah juga bisa diartikan sebagai sebuah bangunan tempat kita beristirahat, tetapi menurutku rumah yang sebenar-benarnya harusnya ada di dalam diri kita sendiri. Sebuah ruang yang kita bangun dalam diri, tempat kita istirahat, merenung, dan berdiskusi. Bagaimana diri kita hari ini menurutku dimulai dari rumah tempat kita tumbuh besar.

Rumah yang sebenar-benarnya harusnya ada di dalam diri kita sendiri. Sebuah ruang yang kita bangun dalam diri, tempat kita istirahat, merenung, dan berdiskusi.

Melalui musik yang aku buat, aku ingin menceritakan bagaimana proses seorang Gangga tumbuh dewasa hingga menjadi individu yang bisa kamu lihat saat ini. Aku ingin bisa bertumbuh bersama seiring dengan musik yang aku buat dan rilis. Salah satunya dengan lagu yang baru-baru ini aku rilis, “Empty House”. Judulnya sendiri adalah sebuah metafora tentang segala proses yang terjadi dalam sebuah rumah kosong. Tentang kesendirian, cinta, serta rasa ingin diterima dan menerima.

Lagu ini juga menceritakan tentang sudut pandang yang lebih penuh harap dari sebuah istilah yaitu broken home. Hal ini juga bisa memiliki banyak pemaknaan, tidak hanya tentang hubungan orangtua yang tidak utuh, tetapi juga tentang perbandingan dengan saudara, rasa kesepian, dan hal-hal kurang menyenangkan yang nyatanya justru di alami di sebuah tempat yang kita sebut rumah.

Aku sama sekali tidak ingin mengglorifikasi situasi keluarga atau rumah yang tidak utuh. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa, terlepas dari apapun pengalaman buruk yang pernah kamu alami tidak menghilangkan fakta bahwa kamu tetap manusia biasa, sama seperti manusia-manusia lain yang ada di dunia.

Terlepas dari apapun pengalaman buruk yang pernah kamu alami tidak menghilangkan fakta bahwa kamu tetap manusia biasa, sama seperti manusia-manusia lain yang ada di dunia.

Setiap orang punya masa lalu yang pernah dilewati, sebagian bisa jadi sangat menyenangkan dan sebagian lainnya mungkin sedang berusaha kamu hilangkan atau lupakan. Terlepas dari itu semua, kita tetap manusia biasa. Kita hanya perlu mencari titik keseimbangan yang tepat. Setiap orang punya prosesnya masing-masing. Bagaimana cara kita untuk mengobservasi lingkungan, melihat kehidupan, serta melihat orang-orang yang ada di sekeliling kita saling berinteraksi. Aku hanya ingin mengatakan bahwa kamu juga kuat dan mampu melewati segala masalah yang kamu punya. Tugas kita dalam hidup hanya untuk bisa bertahan, hanya itu.

Saat kamu merasa terpuruk atau mungkin kesepian, menurutku ini hanyalah fase. Percayalah ini tidak akan terjadi selamanya, asal kita mau berusaha untuk bisa keluar dari fase tersebut. Pada akhirnya kita yang memutuskan bagaimana cara kita menjalani hidup. Aku tidak akan kesepian kalau aku tidak membiarkan diriku merasa sendirian. Begitu pula dengan rasa sakit hati, aku tidak akan sakit hati kalau aku tidak memutuskan untuk merasa tersakiti.

Orang bebas untuk berprasangka terhadap diri kita, menilai kita dengan hal-hal yang bisa mereka lihat. Tapi jangan lupa bahwa itu hanya asumsi, satu-satunya manusia yang paham betul apa yang kita rasakan dan lalui, itu hanya diri kita sendiri. Jadi, jangan pernah merasa kecil karena kamu lebih besar dan kuat daripada masalah yang kamu hadapi.

Orang bebas untuk berprasangka terhadap diri kita, menilai kita dengan hal-hal yang bisa mereka lihat. Tapi jangan lupa bahwa itu hanya asumsi, satu-satunya manusia yang paham betul apa yang kita rasakan dan lalui, itu hanya diri kita sendiri.

Untuk bisa berdamai dengan asumsi, prasangka, dan rasa sakit, menurutku kita hanya butuh cinta. Seperti lirik dalam lagu “Empty House”, I just wanna be loved. Cinta yang bisa meningkatkan toleransi serta rasa empati yang kita miliki terhadap manusia lainnya yang ada di dunia.

Kembali lagi, rumah yang sebenar-benarnya ada dalam diri kita sendiri. Maka, tugas kita untuk bisa menjaga dan mencintai diri sendiri, lebih dari siapa pun. Semoga dengan lagu “Empty House”, teman-teman bisa merasa bahwa kamu sama kuat dan berharganya seperti orang lain. Semoga kamu bisa menemukan rumah dalam dirimu sendiri. Satu-satunya orang yang bertanggung jawab akan kebahagiaanmu adalah dirimu sendiri.

Related Articles

Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024
Card image
Self
Pendewasaan dalam Hubungan

Pendewasaan diri tidak hadir begitu saja seiring usia, melainkan hasil dari pengalaman dan kesediaan untuk belajar menjadi lebih baik. Hal yang sama juga berlaku saat membangun hubungan bersama pasangan.

By Melisa Putri
06 April 2024