Bagi saya fashion adalah seni dan sarana bagi individu untuk berkarya. Bukan hanya bagi para pemilik brand atau desainer tetapi juga bagi orang-orang seperti saya, yang menggunakan produk-produk tersebut. Saya adalah seorang anak yang lahir dan besar di Indonesia Timur, tepatnya di Jayapura, Papua.
Dengan akses yang terbilang cukup terbatas, ketertarikan saya akan dunia mode berawal dari majalah ataupun televisi tapi sayangnya memang saat itu saya harus cukup puas dengan melihat saja melalui media konvensional. Walaupun punya rezeki, pada saat itu saya tetap tidak bisa membeli sepatu yang saya inginkan karena memang tidak tersedia di sana. Hingga akhirnya pada tahun 2009, saya bersekolah di sebuah sekolah asrama, SMA Dwiwarna di Bogor dari sinilah saya mulai berkenalan dengan dunia sneakers.
Bagi saya fashion adalah seni dan sarana bagi individu untuk berkarya. Bukan hanya bagi para pemilik brand atau desainer tetapi juga bagi orang-orang seperti saya, yang menggunakan produk-produk tersebut.
Dulu mungkin sneakers atau sepatu adalah hal yang dianggap tabu kalau dibeli mahal. Istilah yang sering kita dengar adalah “buat apa beli sepatu mahal? Kan diinjak juga”. Padahal, kalau kita membeli sepatu dengan kualitas yang baik kita jadi punya identitas dan keunikan tambahan, dibandingkan dengan baju, kemungkinan memakai sneakers langka yang sama jauh lebih kecil.
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa tertarik pada sneakers, setiap orang juga akan punya pengalaman yang berbeda-beda. Sebenarnya di Indonesia sendiri ketertarikan pada industri sneakers juga dipengaruhi oleh informasi yang kita peroleh dari negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan lain sebagainya. Awalnya kita mungkin familiar dengan berita-berita mengenai harga sebuah sneakers yang sangat mahal, dari sini banyak yang mulai tertarik dan mencari tau lebih dalam.
Mungkin ada orang-orang yang mengoleksi sepatu atau fashion item lainnya hanya untuk gaya atau pamer, tapi menurut saya fashion juga adalah bagian dari seni. Di dunia sneakers juga banyak kolaborasi antar disiplin yang terjadi, mulai dari musisi, skateboard, dan lain sebagainya. Bisa jadi awalnya memang ada orang yang tertarik dengan dunia fashion khususnya sneakers karena kolaborasi tersebut tapi tidak ada yang salah, biasanya mereka akan tertarik untuk mencari tau lebih dalam.
Komunitas dan media penggemar sneakers juga terus mencoba mengedukasi dan belajar bersama mengenai industri sneakers untuk bisa mengapresiasinya sebagai bagian dari karya. Karena alasan itu pula, saya juga adalah salah satu orang yang menolak keras penggunaan barang imitasi karena itu sama saja kita tidak menghargai karya seseorang. Bergabung dalam komunitas sneakers juga sebenarnya memberikan saya peluang untuk berjejaring dengan lebih banyak orang dari berbagai industri yang berbeda.
Komunitas dan media penggemar sneakers juga terus mencoba mengedukasi dan belajar bersama mengenai industri sneakers untuk bisa mengapresiasinya sebagai bagian dari karya. Karena alasan itu pula, saya juga adalah salah satu orang yang menolak keras penggunaan barang imitasi karena itu sama saja kita tidak menghargai karya seseorang.
Urban Sneakers Society atau yang sekarang disebut dengan USS juga memiliki keinginan untuk bisa mengedukasi lebih banyak orang, tidak hanya soal sneakers tetapi juga budaya pop lainnya. Untuk itu kami juga mengadakan beberapa event yang diharapkan bisa membantu perkembangan industri fashion di tanah air, salah satunya melalui USS Downtown Market yang akan diadakan pada tanggal 29-31 Juli 2021 di Medan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian untuk menyambut acara besar USS pada bulan Desember di Jakarta.
USS juga sangat mendukung produk-produk lokal Indonesia. Pada acara offline yang dibuat pada tahun 2021 lalu kami juga memberikan booth bagi produk lokal dengan total 70% dari keseluruhan booth yang ada. Kami berharap acara ini dapat menjaga api para pelaku industri kreatif di Indonesia untuk lebih berani mencoba banyak hal baru dan juga dapat mempertemukan seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan budaya pop di Indonesia dan juga internasional. Baik itu sneakers, fashion, art, musik, hingga otomotif. Harapannya agar kelak Indonesia bisa dilirik sebagai pasar pop culture secara global.