Self Lifehacks

Mencobai Tuhan

Gupta Sitorus

@guptasitorus

Praktisi Branding & Pemasaran

Ilustrasi Oleh: Mutualist Creative

“Kecelakaan bisa datang kapan saja dan ke siapa saja."

"Jodoh dan mati, itu Tuhan yang atur.”

Komentar-komentar yang sejatinya bisa menjadi sebuah pelipur, alih-alih bisa dianggap sebagai sebuah penyederhanaan sekaligus penghinaan kepada sang Adikuasa. Betul bahwa banyak musibah kecelakaan yang diluar kontrol manusia, tapi tidak jarang pula kecelakaan bisa dihindari jika kita mau menggunakan common sense dan mengerti risiko serta konsekuensi dari tindakan yang kita ambil.

Adalah kebenaran umum bahwa manusia diciptakan berbeda dari mahkluk hidup lain. Berakal dan memiliki freewill atau kehendak bebas. Kehendak bebas ini memberikan kemampuan bagi manusia untuk memilih tindakan diantara berbagai alternatif tindakan (dan tentunya menerima konsekuensinya). Kehendak bebas memiliki dua implikasi: ke dalam dan ke luar diri sendiri. Kehendak bebas yang punya Implikasi ke luar biasanya dikontrol oleh aturan, hukum, norma, atau etika. Meskipun saya punya kehendak bebas untuk buang angin di ruang rapat, saya memilih untuk tidak menggunakan kehendak bebas itu karena akan mengganggu ketenteraman jalannya rapat dan norma melarang saya untuk melakukannya.

Sementara kehendak-kehendak bebas yang berimplikasi pada diri sendiri seringkali bergantung pada nilai, common sense, hasrat, dan penguasaan diri. Tuhan tidak akan mencegah Anda jika Anda mau terjun dari pohon kelapa. Tuhan memberikan akal sehingga Anda bisa mengira-ngira konsekuensi apa yang akan Anda terima akibat terjun dari pohon kelapa. Asumsi bahwa Anda akan selamat tanpa luka sedikitpun setelah terjun karena Tuhan beserta Anda adalah bentuk mencobai Tuhan. Anda sedang mengetes Tuhan.

Asumsi bahwa Anda akan selamat tanpa luka sedikitpun setelah terjun karena Tuhan beserta Anda adalah bentuk mencobai Tuhan. 

Perlu diingat bahwa menurut berbagai penelitian hampir sebagian besar kecelakaan disebabkan tindakan tidak aman dari individu yang terluka atau tindakan tidak aman dari orang terdekat korban. Statistik juga menunjukkan bahwa dalam banyak kasus kecelakaan bisa dicegah. Upaya pencegahan secara umum bisa dibagi tiga; pencegahan primer yakni menghilangkan keadaan yang menyebabkan kecelakaan – misalnya pengurangan kecepatan lalu lintas, tidak mengonsumsi alkohol saat berkendara, tidak mengendarai motor melawan arah bahkan sampai memilih operator transportasi dengan jejak rekam yang baik; pencegahan sekunder yaitu mengurangi keparahan cedera jika terjadi kecelakaan – misalnya penggunaan kursi mobil pengaman anak, helm sepeda, alarm asap; dan pencegahan tersier yakni perawatan dan rehabilitasi optimal setelah cedera – misalnya, pertolongan pertama yang efektif dan perawatan rumah sakit yang sesuai.

Perencanaan menjadi salah satu bentuk penggunaan kehendak bebas manusia yang kritikal ketika kita ingin menghindari kecelakaan. Meyakini bahwa kita dapat mencegah kecelakaan dengan mulai mengakui bahwa banyak hal yang kita lakukan memiliki risiko cedera. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan konsekuensi potensial. Ingatkan diri kita bahwa kecelakaan serius bisa terjadi — terhadap teman-teman kita, keluarga kita, dan bagi diri kita sendiri. Memang tidak semua bisa kita hindari, namun perlu diingat, Tuhan tidak akan mengubah nasib kita kecuali kita sendiri mau mengubah nasib.

Related Articles

Card image
Self
Present Perspective: Proses Menjadi Dewasa

Apabila teman-teman ada yang merasa kalau menjadi dewasa itu melelahkan dan menyulitkan, mungkin yang perlu dilakukan adalah balajar untuk slowing down dan sunggung-sungguh mengenal diri. Apa yang dirasakan oleh bagian dirimu sehingga merasa kalau menjadi dewasa itu sulit dan melelahkan.

By Raden Prisya
27 May 2023
Card image
Self
Untuk Apa Hidup: Musim Kehidupan

Hidup juga dipenuhi dengan musim yang mendewasakan dan menjadi bagian dari cerita kehidupan kita. Ada musim dalam hidup yang mengajarkan hal-hal yang tidak terduga. Ada musim di mana kita belajar memahami berbagai jenis perasaan dalam diri. Ada musim yang memberikan pengalaman mencintai seseorang, merindukan seseorang, hingga kecewa terhadap seseorang.

By Joshua Budiman
27 May 2023
Card image
Self
Dear, Aku Yang Dulu: Berat Yang Membumi

Sudah lama kamu putus dengan pacarmu, tapi dia masih terus jadi aktor utama ceritamu. Kamu jauh dari teman-temanmu. Ingin menjadi sosok nomor satu bagi mereka, namun berat upaya yang harus dikeluarkan. Kamu mengeluh mengenai pekerjaanmu yang, aku kutip, “tidak memberi manfaat pada masyarakat”. Saat memajang dirimu di sosial media, kamu mencoba membuktikan seakan setiap aksimu itu heroik dan penuh pertimbangan. Di post lain kamu berupaya untuk terlihat santai tanpa konflik, padahal kamu butuh 20, 60 menit, atau 2 jam untuk memikirkan foto dan caption yang sempurna.

By Lalitia Apsari
27 May 2023