Self Work & Money

Mencapai Keseimbangan Emosional

Stephanie Hermawan

@shermawan

Pengusaha & Praktisi Wellbeing

Ilustrasi Oleh: Salv Studio

Apa sih tujuan kita bekerja? Apakah uang? Atau pengakuan orang lain? Atau justru hanya sekadar untuk bertahan hidup? Mungkin kita tidak akan sadar apa tujuan kita bekerja jika pertanyaan-pertanyaan ini belum pernah diajukan pada diri sendiri. Kita sering salah kaprah tentang tujuan kita melakukan apa yang dikerjakan. Kadang bahkan dikelabui dengan hal-hal yang berasal dari luar diri. Membuat uang dan pengakuan atau popularitas sebagai tujuan hidup. Padahal kedua hal ini hanyalah alat untuk membantu kita mencapai tujuan hidup yang sebenarnya.

Sejatinya tidak ada seorang pun yang tujuan hidupnya untuk jadi kaya. Jika ada seseorang berkata demikian berarti dia belum menemukan tujuan hidupnya. Mengapa? Karena kalau uang adalah tujuan hidup seseorang maka hidupnya tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah seimbang. Uang itu bersifat netral. Uang hanyalah energi. Sifatnya positif atau negatif tergantung energi yang kita berikan. Jika kita memberikan energi positif tentu saja uang akan membantu kita menunjang segala kebutuhan, memenuhi apa yang diinginkan. Pada dasarnya semua kembali ke sistem kepercayaan kita bagaimana kita menilai uang itu sendiri. Ketika menilai bahwa jadi kaya bisa membuat kita menjadi orang jahat, suatu hari hanya ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu kita menjadi orang kaya tapi tidak suka dengan diri sendiri atau kita tidak akan pernah bisa kaya. Intinya bukanlah uang tapi bagaimana kita menggunakan uang itu.

Kalau uang adalah tujuan hidup seseorang maka hidupnya tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah seimbang.

Coba sekarang bayangkan apa yang akan ditanyakan Sang Pencipta nantinya kala kita kembali pada-Nya. Sepertinya Dia tidak akan menanyakan seberapa banyak uang atau seberapa populer kita. Yang akan ditanyakan adalah apa yang kita pelajari dalam hidup. Itulah yang kita bawa pulang. Pada dasarnya manusia hanyalah jiwa di mana satu-satunya tujuan di dunia adalah untuk belajar dan berkembang. Setiap pengalaman hanya akan memberikan kita dua hal yaitu pelajaran atau berkat. Meski sebenarnya apapun yang terjadi di hidup kita baik atau buruk semuanya adalah berkat setelah kita memahami pelajaran di baliknya.

Kuncinya adalah mengingat pelajaran apa yang didapat dari sebuah pengalaman. Sehingga dalam hidup jika sudah memahami apa tujuan hidup kita maka keseimbangan antara bekerja dan kehidupan personal akan secara otomatis bertemu di titik yang sama Pekerjaan yang kita lakukan itu bukan sekadar passion tapi juga mendukung tujuan hidup. Salahnya, banyak dari kita bekerja hanyalah bekerja. Hanya untuk memenuhi kebutuhan, hanya untuk bertahan hidup. Itulah mengapa akan sulit untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan personal. Sedikit-sedikit yang kita harapkan adalah liburan, melarikan diri dari pekerjaan karena merasa telah bekerja keras untuk bertahan hidup. Kita pun merasa butuh imbalan dari apa yang dikerjakan. Melakukan pekerjaan tersebut bukan karena bagian dari hidup di mana kita merasa senang dan bersemangat setiap kali harus mengerjakannya.

Pada dasarnya manusia hanyalah jiwa di mana satu-satunya tujuan di dunia adalah untuk belajar dan berkembang.

Faktanya, keseimbangan hidup sebenarnya berkenaan dengan kondisi emosional dan fisik. Ketidakseimbangan terjadi ketika kita tidak menyukai apa yang dilakukan dan itu terjadi karena sisi emosional kita yang tidak seimbang dengan kondisi fisik. Seringkali mental kita belum seimbang dengan apa yang kita kerjakan. Kita seringkali hanya memenuhi energi fisik seperti tidur, makan, berolahraga. Tapi kita suka lupa dengan emotional wellbeing di mana kesehatan emosional mengacu pada tujuan hidup itu tadi. Sebagai contoh, dulu saya adalah seorang wirausaha yang mendulang berbagai pencapaian yang membanggakan. Tapi saya tidak bahagia karena hanya melakukannya semata-mata karena uang. Saya melakukannya demi kesuksesan eksterior. Setelah itu apa? Saya malah depresi. Ketika kemudian saya melakukan eksplorasi diri, banyak melakukan meditasi yang menuntun saya pada banyaknya refleksi diri saya pun baru tahu apa tujuan hidup saya. Akhirnya saya tahu bahwa keinginan terbesar saya adalah untuk menolong orang lain. Salah satunya adalah dengan berada di praktik wellbeing untuk membantu mereka yang kesulitan mengetahui tujuan hidupnya seperti saya dulu. 

Ketidakseimbangan terjadi ketika kita tidak menyukai apa yang dilakukan dan itu terjadi karena sisi emosional kita yang tidak seimbang dengan kondisi fisik.

Mencapai tujuan hidup memang membutuhkan proses. Salah satunya adalah dengan melatih mendengarkan suara hati lebih banyak. Sejatinya, tujuan hidup kita sudah tertanam di dalam diri sejak lama tapi karena adanya kebisingan dari luar diri, kita enggan mendengarkan suara hati. Apalagi memang pendidikan kita tidak pernah mengajarkan bagaimana mengasah hati. Kita hanya sering diajarkan mengasah otak saja. Itulah mengapa semakin sulit kita menyadari apa yang kita mau. Seringnya kita hanya melakukan apa yang orang lain mau kita lakukan. Terutama ketika kita kurang bisa mencintai diri sendiri dan selalu ingin menyenangkan orang lain. Untuk dapat mendengarkan diri sendiri memang dibutuhkan rasa cinta pada diri sendiri sehingga kita bisa belajar untuk menghargai diri sendiri dan tahu benar apa yang diinginkan. Menghabiskan waktu berkualitas bersama diri sendiri seperti dengan menerapkan konsep meditasi bisa menjadi cara kita mencintai diri. Tak melulu harus pergi ke tempat meditasi tapi bisa dengan mengambil jeda, berdiam diri beberapa lama dan mulai refleksi diri. Melakukan dialog dengan diri sendiri tanpa pengaruh dari manapun. Inilah yang nantinya mengantarkan kita pada suara hati yang menyimpan segala jawaban yang dicari.

Sejatinya, tujuan hidup kita sudah tertanam di dalam diri sejak lama tapi karena adanya kebisingan dari luar diri, kita enggan mendengarkan suara hati.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024