Ketika kita memulai suatu hubungan baru dengan orang lain, kembali timbul pertanyaan apakah memang benar orang ini yang aku butuhkan? Memiliki tipe ideal dalam memilih pasangan memang sudah menjadi hal yang lumrah. Tapi paham dengan sunguh-sungguh apa yang sebenarnya kita butuhkan dalam sebuah hubungan adalah hal lain. Terkadang aku juga berpikir apakah memang ini yang aku butuhkan atau ternyata malah sebaliknya.
Memiliki tipe ideal dalam memilih pasangan memang sudah menjadi hal yang lumrah. Tapi paham dengan sunguh-sungguh apa yang sebenarnya kita butuhkan dalam sebuah hubungan adalah hal lain. Terkadang aku juga berpikir apakah memang ini yang aku butuhkan atau ternyata malah sebaliknya.
Aku dan mungkin beberapa orang lain juga mungkin setuju bahwa kita terkadang kita memiliki fantasi sendiri mengenai sebenarnya seperti apa rasanya jatuh cinta? Walaupun mungkin saat itu kita tidak sedang jatuh cinta, dengan trigger seperti lagu-lagu cinta juga bisa mengingatkan kita akan rasa jatuh cinta. Aku selalu punya pandangan romantis terhadap hujan. Terkadang aku berandai-andai apakah jatuh cinta setenang dan senyaman suasana setelah hujan?
Saat kita kasmaran atau naksir dengan seseorang pasti kita dihadapkan dengan banyak pertanyaan, apakah dia juga merasakan yang sama? Atau aku hanya bertepuk sebelah tangan? Secara alami, memang manusia cenderung merasa cemas dan gelisah jika belum berhasil mencapai ikatan yang aku harapkan. Jika sudah tercapai, meskipun belum terlalu signifikan terlihat, rasa cemas tersebut akan tetap ada kalau memang hubungan tersebut terasa belum pasti. Perlahan rasa cemas bisa terganti dengan perasaan yang lebih positif seperti kegembiraan.
Menjalin hubungan artinya ada kesepakatan antara dua belah pihak yang terlibat. Di sini aku merasa butuh pemikiran lebih dalam mengenai apa yang sebenar-benarnya aku butuhkan dari sebuah hubungan. Jika saat masa pendekatan awal aku hanya bertanya pada diriku sendiri apa benar aku jatuh cinta? Fase berikutnya adalah fase diskusi apakah dia juga merasakan hal yang sama dan merasa ini adalah afeksi yang kita cari?
Jatuh cinta juga bisa mengarah pada perubahan dalam cara kita memaknai atau juga perluasan makna diri serta meningkatkan self-efficacy dan self-esteem. Mencoba mengenal diriku lebih dalam yang juga berhubungan dengan kepercayaan diri. Aku kembali mempertanyakan seberapa paham diriku dengan apa yang sebenarnya aku butuhkan dalam menjalin sebuah hubungan. Aku ingin berjalan beriringan dengan seseorang untuk waktu yang lama. Melalui lagu Serene aku berusaha menceritakan atau memberikan gambaran mengenai dialog antar manusia yang sedang berusaha saling mengenal satu sama lain dengan segala perbedaan yang ada.
Jatuh cinta juga bisa mengarah pada perubahan dalam cara kita memaknai atau juga perluasan makna diri. Mencoba mengenal diriku lebih dalam yang juga berhubungan dengan kepercayaan diri.
Pengalaman jatuh cinta juga meliputi penemuan bahwa ada orang lain yang menyukai kita, hal ini yang kemudian membantu membentuk karakter kita sebagai individu. Masa pencarian cinta tak jarang bisa jadi melelahkan karena terasa tak berkesudahan. Saat aku sudah mencoba mengenal sosok baru, nyaman, dan merasa mungkin aku bisa lanjut ke tangga hubungan yang lebih tinggi, ternyata keadaan mengharuskanku untuk melanjutkan perjalanan untuk bertemu dan kembali berusaha mengenal orang baru tanpa aku rencanakan.
Masa pencarian cinta tak jarang bisa jadi melelahkan karena terasa tak berkesudahan. Saat aku sudah mencoba mengenal sosok baru, nyaman, dan merasa mungkin aku bisa lanjut ke tangga hubungan yang lebih tinggi, ternyata keadaan mengharuskanku untuk melanjutkan perjalanan untuk bertemu dan kembali berusaha mengenal orang baru tanpa aku rencanakan.
Proses perkenalan aku dengan seseorang yang juga aku ceritakan dalam lagu Serene ini membawa aku untuk mulai lebih membuka mata, hati dan telinga dengan orang dan sudut pandang yang baru. Lagu ini juga membantuku berporses menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan. Harus memulai berkenalan lagi dengan orang baru membuat aku berdialog dengan diriku sendiri, mungkin ini adalah alur yang memang harus aku ikuti dalam hidup. Kalau memang belum bertemu dengan orang yang tepat, kita mungkin setidaknya bisa mulai belajar berlapang dada dan membuka hati untuk kembali berkenalan dengan orang lain.
Kalau memang belum bertemu dengan orang yang tepat, kita mungkin setidaknya bisa mulai belajar berlapang dada dan membuka hati untuk kembali berkenalan dengan orang lain.
Jatuh cinta mungkin terasa hangat dan menyenangkan. Tapi untuk bisa saling sepakat menjalin sebuah hubungan, perlu kompromi kedua belah pihak. Kalau pun aku sudah merasa nyaman dan cukup yakin aku bisa menemukan apa yang aku cari dalam seorang manusia yang berhasil membuatku jatuh hati, pertanyaanku selanjutnya adalah apakah dia akan tinggal dan jatuh hati atau hanya untuk mengobati semata?
Referensi:
Noller, P. (1996). What is this thing called love? Defining the love that supports marriage and family. Personal relationships, 3(1), 97-115. https://doi.org/10.1111/j.1475-6811.1996.tb00106.x