Self Art & Culture

Melawan Stigma Wanita Bertato

Ade Putri

@misshotrodqueen

Pencerita Kuliner

Fotografi Oleh: Ayunda Kusuma Wardani

Saya mulai menghias tubuh dengan tato sejak usia 18 tahun. Sewaktu itu saya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Tato bagi saya lebih seperti aksesoris tubuh – kalau ada desain yang menurut saya bagus, ya saya tato saja di tubuh.

Namun sayangnya belum banyak orang di negara ini yang memandang tato seperti halnya saya memaknai tato. Mereka masih menganggap orang bertato, terutama wanita, memiliki kesan yang negatif. Padahal saya sendiri tidak pernah memandang orang dari penampilan luarnya.

Ini lah cerita saya tentang tato dan stigma dari masyarakat.

 

Related Articles

Card image
Self
Kesediaan Membuka Pintu Baru Melalui Musik

Bagiku, membahagiakan sekali melihat saat ini sudah banyak musisi yang bisa lebih bebas mengekspresikan dirinya melalui berbagai genre musik tanpa ketakutan tidak memiliki ruang dari pendengar Indonesia.

By Mea Shahira
23 March 2024
Card image
Self
Berproses Menjadi Dewasa

Ada yang mengatakan usia hanyalah angka. Sebagian memahami hal ini dengan semangat untuk tetap muda, menjaga api dalam diri untuk terus menjalani hari dengan penuh harapan.

By Greatmind
23 March 2024
Card image
Self
Kala Si Canggung Jatuh Hati

Bagiku, rasa canggung saat bertemu seseorang yang menarik perhatian kita adalah hal yang menjadikan kencan pertama istimewa. Menurut aku, saat baru pertama kali bertemu dan berkenalan kita memang masih harus malu-malu, momen canggung ini yang nantinya bisa menjadi berharga setelah beriringnya waktu.

By Dillan Zamaita
23 March 2024