Masa kehamilan adalah masa-masa penuh dengan berbagai emosi baik sang calon ibu maupun calon ayah. Segala macam persiapan dilakukan, berbagai pertanyaan tersimpan demi kelancaran pada saat melahirkan. Akan tetapi masih banyak para calon ibu yang belum berani untuk bertanya banyak pada dokter atau bidan dan bahkan cenderung mengikuti aturan main yang dibuat oleh dokter dan buku-buku kehamilan saja. Padahal para calon orang tua butuh dari sekadar itu. Itulah mengapa perawatan di masa kehamilan sangatlah penting. Informasi yang lengkap serta lingkungan yang mendukung dapat sangat memudahkan sang ibu dalam proses melahirkan nantinya.
Utamanya, sang ibu harus mengenyam edukasi prenatal yang bertujuan untuk menyiapkan mental agar lebih nyaman dan percaya diri ketika melahirkan nanti. Sehingga dia akan selalu bisa berkata pada dirinya sendiri: “Saya pasti bisa.” Yang sering terjadi di banyak rumah sakit di Indonesia adalah memberikan prenatal scare (ketakutan pada masa kehamilan) bukan prenatal care (perawatan kehamilan). Sehingga para ibu juga jadi banyak memiliki keraguan dan akhirnya stres. Ini bisa memicu meningkatnya hormon kortisol yang dapat berdampak buruk pada perkembangan bayi. Kortisol adalah hormon lambat yang pernah diteliti oleh para ilmuwan saat masa hamil. Jika seseorang merasa depresi, khawatir, putus asa, stres, atau tidak bahagia, tingkat kortisol dalam tubuhnya terlihat bertambah. Menurut penelitian, kortisol menghalangi pertumbuhan dan kegiatan janin, dan bahkan dapat menghambat perkembangan otak bayi. Artinya, kesehatan dan kecerdasan bayi sangat terpengaruh oleh keadaan emosi ibu selama masa kehamilan.
Yang sering terjadi di banyak rumah sakit di Indonesia adalah memberikan prenatal scare (ketakutan pada masa kehamilan) bukan prenatal care (perawatan kehamilan).
Sebaliknya, para ibu seharusnya meningkatkan hormon oxytocin yang dapat membuat sang ibu bahagia. Perempuan hamil membutuhkan rasa cinta, bahagia dan kasih sayang. Jadi kalau ingin lahir normal, melalui proses melahirkan yang lebih mudah melahirkan, dan memiliki keduanya (baik ibu dan bayi) sehat setelah melahirkan, mereka harus berbagi cinta sebab cinta adalah rahasianya. Selain karena dibutuhkannya hormon oxytocin yang cukup untuk dapat melahirkan, kondisi ibu yang bahagia juga berhubungan dengan pengembangan otak bayi dan tingkat intelegensinya. Para ibu harus merasa senang untuk merangsang otak sang bayi berkembang baik dan kuat. Dukungan dari para ayah pun sangatlah signifikan untuk membuat sang ibu dan bayi bahagia. Saya sering menasehati para calon ayah jika ingin bayimu sehat dan bahagia, buatlah istrimu tertawa. Kebahagiaan adalah obat untuk jiwa dan itu membantu tubuh, otak, dan jiwa bayi tumbuh dengan kuat. Begitu juga selama kelas edukasi prenatal education sangat penting untuk para ayah juga untuk menemani para calon ibu, terlibat langsung dalam setiap proses mempelajari kehamilan.
Para ibu harus merasa senang untuk merangsang otak sang bayi berkembang baik dan kuat.
Selama kehamilan diperlukan komunikasi yang cukup antara ibu, ayah dan bayi dalam kandungan. Sang bayi akan lebih dapat mengenali ayahnya jika ayahnya pada bayi dengan mendekatkan suaranya ke arah perut ibu. Bayi bisa mengenali ayah lebih baik. Terciptalah situasi yang sangat intim di sana di mana ketiganya saling menjalin hubungan yang lebih erat. Sehingga kami pun di Yayasan Bumi Sehat sangat mendorong para ayah untuk terlibat sebanyak mungkin. Keterlibatan tersebut erat sekali kaitannya dengan bagaimana sang anak mengetahui seberapa besar komitmen sang ayah untuk dia. Dengan menggunakan kata “kami” atau “kita” seperti “kami sedang dalam masa kehamilan”, membuat sang anak dalam kandungan merasakan diinginkan. Pada dasarnya kesadaran seorang bayi sangat tinggi semenjak dalam awal kehamilan sehingga komunikasi dengan mereka bisa dilakukan sedini mungkin.
Kesadaran seorang bayi sangat tinggi semenjak dalam awal kehamilan sehingga komunikasi dengan mereka bisa dilakukan sedini mungkin.
Mempelajari komunikasi saat masa kehamilan pun merupakan bagian dari edukasi prenatal. Secepat para orang tua mengetahui adanya janin, secepat itulah sebaiknya memulai edukasi prenatal. Di Bumi Sehat kami menyediakan edukasi prenatal gratis termasuk memberikan buku untuk para orang tua. Bahkan ada buku khusus untuk para ayah demi meringankan proses kehamilan di mana terdapat juga informasi bagaimana agar produksi ASI bisa lebih optimal lewat buku-buku yang kami bagikan. Saya bangga sekali Indonesia ada program ASI eksklusif karena memang itulah makanan paling sehat untuk para bayi. Informasi-informasi yang lengkap untuk kedua orang tua menjadi bekal yang berharga untuk memperlancar keseluruhan proses dari awal hingga akhir.
Selain itu, di dalam edukasi prenatal terdapat juga tahapan-tahapan tertentu. Contohnya di awal kehamilan para ibu diajarkan bernapas, melakukan senam hamil, yoga, serta akupuntur. Di beberapa tingkat juga diajarkan untuk mengatur posisi bayi agar berada dalam jalur yang benar. Untuk para ibu dengan bayi yang melintang dapat menghindari melahirkan secara Caesar. Melakukan posisi sujud seperti sedang shalat misalnya dapat membantu bayi yang melintang dalam posisi yang benar sambil sang ibu meminta anaknya (secara verbal) untuk membantu membenarkan posisinya di dalam kandungan. Faktanya adalah hampir semua wanita bisa melahirkan normal. Hanya sedikit saja yang membutuhkan sesar. Di Bumi Sehat 2-3% saja yang dirujuk untuk operasi.
Adanya edukasi prenatal yang benar juga sebenarnya bisa membantu mengurangi risiko-risiko kehamilan. Contohnya ada beberapa kasus yang mengharuskan para ibu dengan mata minus untuk Caesar karena akan membahayakan jika lahir normal. Padahal tidak. Banyak rumah sakit yang merujuk untuk melakukan Caesar padahal tidak mesti kecuali kehamilan sangat kompleks. Melahirkan normal sangatlah krusial dalam proses pertumbuhan anak untuk menghindari terjadinya trauma pada bayi. Saat kita tidak memiliki trauma ketika dilahirkan, kita memiliki kapasitas untuk mencintai dan rasa percaya yang tinggi pada orang lain.
Saat kita tidak memiliki trauma ketika dilahirkan, kita memiliki kapasitas untuk mencintai dan rasa percaya yang tinggi pada orang lain.
Trauma bisa terjadi saat sang bayi dilahirkan kemudian buru-buru dibersihkan dan ditaruh di ruang bayi. Bayi belum mengerti konsep waktu, jadi pemahamannya adalah adanya ketidakhadiran ibu saat dia terlelap. Inilah yang sebenarnya secara tidak sadar membuatnya patah hati dan menciptakan trauma. Trauma tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 30 tahun untuk disembuhkan. Maka itu sangat dianjurkan untuk melahirkan secara normal kemudian langsung menaruh bayi di pelukan ibu. Menciptakan proses sentuhan kulit dengan kulit dengan ibu yang dilanjutkan dengan menyusui. Dari sinilah terjalin hubungan yang erat dari lahir, yang menumbuhkan rasa cinta dan kepercayaan sang bayi sejak lahir.