Setiap kali aku membuat sebuah lagu, hampir selalu dimulai dari nada atau melodi. Dari nada-nada yang kemudian terangkai, setelahnya aku bisa mulai memikirkan apa cerita yang ingin aku gambarkan.
Setiap melodi lagu punya pasangan liriknya sendiri-sendiri, aku merasa setiap nada yang kamudian muncul memilih cerita mana yang ingin mereka sampaikan.
Mengawali tahun 2023 ini aku memutuskan untuk membagikan cerita yang lebih ringan, hangat, dan menyenangkan mengenai masa-masa kasmaran saat mulai jatuh cinta dengan seseorang. Aku rasa hampir setiap dari kita pernah merasakan satu momen ketika kita mulai tertarik dengan orang lain. Mungkin belum ada perasaan apa pun yang dinyatakan, bahkan bisa jadi kita masih ada dalam masa berandai-andai apakah orang yang kita kagumi memiliki perasaan yang sama.
Setiap tahapan jatuh cinta yang kita rasakan memiliki takaran yang boleh jadi berbeda-beda. Ada sebuah tahapan dimana kita mulai merasakan ada sepercik rasa suka yang belum betul-betul jelas apa maksudnya. Momen ini yang kemudian aku coba sampaikan dalam lagu “Semesta Menari”. Awalnya lagu ini kalau tidak salah akan diberi judul Rembulan Pun Tahu, tapi rasanya istilah ini masih belum bisa menggambarkan betul apa rasa yang ingin aku sampaikan. Kata semesta menari juga aku rasa bisa jadi sebuah istilah yang tepat untuk bisa menyampaikan rasa tertarik yang hangat dan juga sederhana. Seakan semesta juga ikut menari melihat kita sedang berbahagia karena jatuh cinta.
Lagu ini akhirnya juga bisa rampung berkat produserku yaitu Kang Ari Renaldi. Perkenalanku dengan Kang Ari sebenarnya juga sudah terjadi sejak tahun 2014 di Bandung. Saat itu Mama ingin sekali aku bertemu dengan Kang Ari untuk bisa bekerja sama dalam bermusik, karena satu dan lain hal sepertinya saat itu memang belum memungkinkan. Hingga akhirnya setelah penantian selama kurang lebih tujuh tahun kolaborasi ini bisa terwujud.
Menuju album kedua kali ini, tentu ada beberapa perbedaan. Salah satunya adalah cara penyampaian pesan yang cenderung lebih ringan dibandingkan dengan album sebelumnya. Saat mengerjakan album pertama juga aku akui mungkin referensi bacaanku agak sedikit lebih serius sehingga pemilihan diksinya juga terasa lebih rumit. Meski begitu tentu saja album ini masih memiliki benang merah dengan karya-karyaku sebelumnya.
Selama aku masih menulis lagu, tentu akan selalu ada ciri khas yang akan hadir dari setiap lagu-laguku. Dengan referensi musik yang mungkin sudah ikut bertumbuh, aku percaya teman-teman yang mendengarkan masih bisa merasakan nuansa yang kurang lebih serupa dengan karya yang telah aku hadirkan sebelumnya.
Cerita momen jatuh cinta yang hangat juga aku coba gambarkan melalui music video dari lagu “Semesta Menari”. Dibantu oleh salah satu temanku, Luthfi Aulia, yang menjadi sutradara sekaligus pemeran pria dalam music video ini. Ide awal yang aku sampaikan adalah untuk bisa menampilkan masa pendekatan yang terjadi dengan manis tanpa harus digambarkan melalui momen romantis yang berlebihan. Kehadiran anak-anak dalam video juga memberikan kesan hangat dalam cerita yang ditampilkan.
Setiap orang tentu pernah mengalami momen berbunga-bunga saat suka dengan seseorang. Suatu waktu ketika kita masih ragu apakah orang tersebut punya perasaan yang sama tapi juga terlalu malu untuk menunjukkannya secara terang-terangan. Ini merupakan salah satu momen berkesan saat kita jatuh cinta, menurutku.
Dalam waktu dekat aku juga akan lebih fokus untuk tampil di panggung secara langsung dan setiap jadwalnya juga akan selalu aku bagikan melalui Instagram. Aku juga berharap lagu “Semesta Menari” juga bisa menjadi lagu yang dekat dengan teman-teman dan bisa dinyanyikan bersama-sama saat kita bertemu di panggung-panggung mendatang.