Terkadang kita akan lebih mudah melihat keberuntungan orang lain daripada keberuntungan yang kita miliki. Misalnya melihat seseorang yang terlahir dari keluarga kaya. Kita bisa bilang, “Enak ya dia orang kaya”. Padahal kita tidak tahu perjuangan apa yang dimilikinya. Atau perjuangan seperti apa yang dilakukan keluarganya hingga bisa jadi orang kaya. Bisa jadi juga dia sendiri merasa beruntung bukan karena kaya tapi karena hal lain dalam hidupnya. Sehingga sebenarnya cara pandang kita melihat sebuah keberuntungan sangatlah berbeda-beda. Setiap orang punya definisi keberuntungannya sendiri.
Mungkin orang yang tahu saya sering menang kuis, bisa keliling dunia, bisa ketemu Julia Roberts menganggap saya jadi orang yang sangat beruntung. Banyak yang merasa apa yang saya dapatkan murni karena adanya keberuntungan dalam hidup. Padahal mereka tidak tahu perjalanan sebelum saya bisa seperti sekarang ini ada berbagai upaya yang saya lakukan. Seperti misalnya saat ikut kuis, sebenarnya ada trik untuk bisa menang. Saya mempelajari bagaimana bisa menang kuis salah satunya yaitu menelepon radio sebelum sang penyiar selesai bicara atau sebelum lagu selesai.
Banyak yang merasa apa yang saya dapatkan murni karena adanya keberuntungan dalam hidup. Padahal mereka tidak tahu perjalanan sebelum saya bisa seperti sekarang ini ada berbagai upaya yang saya lakukan.
Begitu juga untuk memiliki pekerjaan seperti sekarang yang bisa membawa saya keliling dunia. Awalnya saya harus memberanikan diri keluar dari zona nyaman, struggling ketika menjadi pekerja lepas. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja. Namun selama prosesnya saya memahami bahwa hal-hal yang awalnya saya merasa tidak ada faktor luck akhirnya bisa jadi keberuntungan kalau kita mau meyakini apa yang kita lakukan ada keberuntungannya. Jadi sebenarnya saya hanya melakukan sesuatu yang ingin saya coba saja. Apakah itu kuis, apakah itu menjadi travel blogger.
Lalu bagaimana cara keberuntungan itu bekerja? Apakah hanya dari upaya atau dari karma baik yang pernah kita lakukan sebelumnya? Jujur saya tidak bisa menjawab. Walaupun saya percaya sebuah kebaikan akan menghadirkan kebaikan lainnya. Contohnya saya percaya kalau saya melakukan pekerjaan dengan baik, membina hubungan dengan klien dengan baik, akhirnya saya akan mendapatkan kebaikan pula. Klien puas dengan hasil kerja saya dan kembali memberikan pekerjaan.
Ketidakberuntungan sendiri bisa jadi adalah sebuah pelajaran atau pengingat akan apa yang harus kita lakukan selanjutnya untuk memperbaiki itu. Bagaimana bisa mengubah persepsi atas ketidakberuntungan dengan hal yang positif. saya juga percaya untuk merasa beruntung adalah untuk merasa cukup. Meski tetap harus ada ambisi untuk melakukan sesuatu lebih baik tapi saya meyakini apabila saya sudah bisa merasa cukup akan hal-hal kecil yang sudah dimiliki, berbagai pencapaian yang sudah bisa diraih, itulah esensi sebuah keberuntungan yang sebenarnya.
Ketidakberuntungan sendiri bisa jadi adalah sebuah pelajaran atau pengingat akan apa yang harus kita lakukan selanjutnya untuk memperbaiki itu.
Saya sering bilang pada diri sendiri: beruntung banget ya gue dapat ini-itu, dan afirmasi ini penting sekali untuk bisa lebih bersyukur bahkan di situasi tidak beruntung sekalipun. Seperti di situasi krisis seperti sekarang saya harus bekerja di rumah dan banyak pekerjaan yang ditunda bahkan dibatalkan. Tentu saja ini menjadi sebuah ketidakberuntungan. Namun ada hal-hal yang masih membuat saya merasa beruntung seperti ketika sudah sampai di Indonesia, tidak sedang bekerja di luar negeri. Saya masih bisa makan, tidak kekurangan. Masih punya tempat tinggal yang layak. Sesungguhnya begitu banyak keberuntungan yang bisa kita cari di berbagai situasi yang kurang menyenangkan. Dengan begitu kita pun bisa membawa energi positif dalam keseharian. Bayangkan kalau setiap hari kita selalu merasa tidak beruntung, selalu komplain, semua dijadikan masalah. Akhirnya kita jadi mengabaikan apa yang sebenarnya sebuah keberuntungan untuk hidup kita.
Sesungguhnya begitu banyak keberuntungan yang bisa kita cari di berbagai situasi yang kurang menyenangkan.
Memang terkadang kita sulit melihat langsung keberuntungan dari kejadian tidak menguntungkan. Seperti pada saat Ayah saya dinyatakan positif kanker. Di momen itu saya tidak bisa memikirkan keberuntungannya dari kejadian tersebut. Namun setiap tahun setelah tahu diagnosa beliau saya menyadari betapa saya beruntung bisa menghabiskan waktu begitu banyak dari beliau dinyatakan kanker hingga sekarang. Kadang ada proses yang harus dijalani untuk melihat keberuntungan dari ketidakberuntungan. Mungkin 1 atau 2 tahun lagi, atau lebih lama dari itu. Namun dengan mempunyai pola pikir untuk mengetahui faktor luck dari ketidakberuntungan saya jadi bisa berpikir kondisi yang sekarang lebih baik daripada kondisi lain yang mungkin terjadi. Saya jadi bisa bersyukur bahwa kejadian yang menguntungkan sekarang mungkin hanya akan terjadi kalau saya melalui kejadian yang tidak beruntung dulu. Ketidakberuntungan itu menjadi sebuah pelajaran untuk mengatur langkah yang lebih baik di kedepannya.
Saya jadi bisa bersyukur bahwa kejadian yang menguntungkan sekarang mungkin hanya akan terjadi kalau saya melalui kejadian yang tidak beruntung dulu.