Jadi Berbeda

Rasanya di dunia ini tidak mungkin ada dua orang yang benar-benar sama. Semua orang pasti berbeda karena itulah yang membentuk identitas mereka sehingga tiap-tiap dari kita unik dan punya karakter masing-masing. Menjadi berbeda juga tidak harus selalu berkonotasi negatif. Selama kita nyaman dengan diri sendiri, tidak melakukan hal yang sama dengan orang lain tetap bisa jadi baik. Selama ini aku selalu mencoba untuk melakukan apa yang membuatku nyaman menjadi diri sendiri. Sekalipun orang lain pikir aku eksentrik atau aneh, selama aku nyaman, tidak akan jadi masalah. 

Semua orang pasti berbeda karena itulah yang membentuk identitas mereka sehingga tiap-tiap dari kita unik dan punya karakter masing-masing.

Bahkan sebenarnya menjadi berbeda itu bisa jadi menguntungkan. Kita bisa menjelaskan diri kita sesuai apa yang diinginkan sehingga tidak mudah disamakan dengan orang lain. Kita hanya perlu tahu di mana kita berbeda lalu dibawa dengan benar. Walaupun sudah pasti perilaku atau kepribadian kita akan dipengaruhi oleh orang lain misalnya keluarga atau teman-teman terdekat. Aku pun begitu. Walaupun beruntungnya mereka tidak pernah memaksaku untuk berubah jauh dari apa adanya diriku. Sebaliknya, mereka membantuku untuk jadi versi diri yang lebih baik. 

Tapi menjadi berbeda menurutku juga tidak selalu menjadi keharusan. Kita bisa tetap mengikuti tren atau kebiasaan orang pada umumnya untuk tetap menjadi seseorang yang unik. Setiap orang pasti punya alasannya masing-masing untuk berbeda atau sama dengan orang pada umumnya. Tidak ada yang lebih baik. Yang terpenting adalah kita jujur pada diri sendiri dan melakukan sesuatu yang paling nyaman untuk kita sendiri. 

Bagiku pribadi, aku suka mendengarkan seseorang yang memiliki pemikiran berbeda. Khususnya untuk sesuatu yang aku tidak pernah pikirkan atau lakukan sebelumnya. Aku percaya setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing dan cerita mereka yang berbeda itulah yang amat menarik untuk diketahui. Saat seseorang memiliki gaya hidup yang berbeda denganku, biasanya aku justru ingin tahu lebih banyak. Walaupun tentu saja aku tetap punya batas. Selama ia tidak memaksakan gaya hidupnya itu terhadapku, kami masih bisa saling menghargai, tentu aku akan tetap nyaman bergaul. Justru menurutku, berteman itu tidak harus selalu dengan seseorang yang berkarakter mirip dengan kita. Aku merasa akan sulit jika kita hanya mau mencari teman yang serupa dengan pikiran atau perilaku kita. 

Justru menurutku, berteman itu tidak harus selalu dengan seseorang yang berkarakter mirip dengan kita.

Sementara itu, dalam konteks hubungan asmara aku biasanya cenderung akan lebih banyak berkaca tentang apa kekuranganku untuk mengetahui apa yang kubutuhkan dari seorang pasangan. Aku juga akan memunculkan pertanyaan apakah pasanganku itu nantinya bisa menyesuaikan atau melengkapi kekuranganku tidak. Kalau lebih banyak hal yang serupa, aku justru akan meragukan hubungan itu akan berjalan lancar. Aku percaya manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Kalau semuanya sama, itu sama saja kita seperti sedang menghadapi diri sendiri.

Pemikiran tentang perbedaan dan menjadi tidak biasa ini pun tertuang dalam lagu baruku, “The Unusual”. Lewat lagu ini aku ingin menyampaikan bahwa tidak masalah untuk menjadi berbeda, untuk memilih jadi tak biasa. Kita hidup tidak untuk selalu melakukan apa yang kebanyakan orang lakukan. We can embrace what we like, who we are. Jadi, sebenarnya lagu ini sekaligus untuk merayakan menjadi manusia yang tidak biasa. Belakangan aku sering memikirkan bagaimana manusia seharusnya bisa jujur pada dirinya sendiri, tidak memaksakan apapun dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Menjadi manusia apa adanya adalah hal yang amat manusiawi. 

Menjadi manusia apa adanya adalah hal yang amat manusiawi.

Aku mungkin salah satu orang yang beruntung untuk selalu bisa menampilkan diriku apa adanya. Entah saat di publik, di rumah, atau di pergaulan, aku menampilkan diriku yang sama. Tidak ada yang ditutupi sekalipun aku seorang figur publik. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana harus memiliki fasad yang berbeda saat harus berada di depan publik atau di lingkunganku. Pasti akan sulit sekali. Maka, sebisa mungkin aku akan terus berupaya jujur dengan apa adanya diriku, yang sekalipun mungkin dinilai berbeda dari banyak orang.