Pernahkah kamu merasa ada hal-hal sederhana yang dilakukan oleh pasanganmu dan ternyata membuatmu bahagia?
Bagi saya percakapan di akhir hari terasa spesial, terlebih saat salah satu diantaranya berusaha mengulur waktu agar bisa bersama lebih lama. Saya selalu merasa tertarik pada percakapan manja yang diungkapkan oleh perempuan saat berusaha mengulur waktu dalam sebuah pertemuan, agar bisa menghabiskan waktu bersama. Hal ini terkadang membuat saya merasa tidak tega dan memutuskan untuk tinggal sedikit lebih lama.
Kemudian situasi ini bisa berakhir menjadi kisah yang berbeda kalau terus berulang dan tanpa sadar membuat keduanya saling ketergantungan akan kehadiran satu sama lain. Menurut saya ini juga bisa mengarah pada sebuah hubungan yang tidak lagi sehat, kalau pola ini diulang terus menerus, karena apapun yang berlebihan memang jarang berakhir baik.
Apapun yang berlebihan memang jarang berakhir baik.
Cerita ini kemudian saya tuangkan dalam rilisan lagu terbaru saya berjudul “Cherry”. Lagu ini sebenarnya bercerita tentang sebuah hubungan yang terasa begitu manis, ketika dua orang sangat mencintai satu sama lain dan berusaha untuk menghabiskan waktu bersama lebih lama. Tapi kemudian, hubungan ini pada akhirnya berubah menjadi tidak sehat karena rasa ketergantungan satu sama lain. Bisa dibilang ini adalah unsur metafora yang saya selipkan saat menulis lagu ini.
Lagu “Cherry” sendiri sepertinya adalah salah satu lagu dengan proses pengerjaan tercepat yang pernah saya lakukan. Seluruh prosesnya, mulai dari penulisan hingga akhirnya bisa rilis kurang lebih membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Idenya tak sengaja saya dapatkan saat sedang sharing bersama teman yang juga seorang musisi. Saya membayangkan perasaan nyaman seseorang dengan pasangannya dengan interaksi sederhana.
Dari segi musik, saya mungkin ingin merekomendasikan teman-teman untuk mendengarkan musik RnB dan soul di era tahun 60-70an. Terutama dari label Motown Records atau Atlantic Records. Teman-teman mungkin akan lebih paham dari mana referensi musik saya sebenarnya bermula.
Kalau membahas cerita tentang sebuah hubungan dengan pasangan, setiap orang pasti memiliki batasan dan pemaknaan masing-masing perihal sebuah hubungan yang sehat ataupun tidak. Menurut saya, batasan untuk mengetahui apakah sebuah hubungan kini sudah tidak lagi baik untuk dijalani adalah ketika kita sudah mulai berasa kelelahan akan hubungan tersebut. Bahkan, kita bisa jadi tidak lagi memiliki ruang untuk diri sendiri. Sebuah hubungan yang terlalu adiktif hingga tidak memberikan kita bertumbuh sebagai seorang individu menurut saya adalah indikasi sebuah hubungan sudah tidak lagi sehat.
Sebuah hubungan yang terlalu adiktif hingga tidak memberikan kita bertumbuh sebagai seorang individu menurut saya adalah indikasi sebuah hubungan sudah tidak lagi sehat.
Melalui lagu “Cherry” sebenarnya saya hanya ingin mengajak kamu bersenang-senang. Tidak ada masalah kalau kamu ingin menikmati lagu ini sebagai sebuah cerita manis tanpa penafsiran lain di dalamnya. Hanya saja, saya selalu suka menyisipkan ambiguitas dalam karya yang saya buat, pesan-pesan tersembunyi di dalam sebuah karya membuat saya merasa karya ini menjadi lebih kompleks.
Rilisan lagu kali ini juga sebenarnya menjadi pemenuh keinginan saya untuk menulis sebuah lagu dengan judul yang terinspirasi dari nama seorang perempuan. Dari dulu saya tumbuh besar dengan lagu yang berjudul nama seorang perempuan. Menurut saya hal ini jauh lebih romantic daripada hanya menggunakan kata ganti.
Entah kenapa “Cherry” adalah nama yang langsung keluar begitu saja dalam proses pembuatan lagu ini. Semoga lagu ini bisa menjadi teman dalam setiap fase percintaan yang sedang kamu hadapi entah itu manis, frustrasi, ataupun ketika kamu ingin merelakan seseorang dari hidupmu saat ini.