Film adalah sebuah sarana hiburan yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Di sisi lain, banyak juga yang memaknai film lebih dari sekadar hiburan. Film juga bisa menjadi media visual yang dapat dipergunakan untuk membahas isu yang penting untuk didiskusikan atau dibagikan ke publik.
Melalui film kita dapat memberikan pesan moral dengan gaya penyampaian yang lebih menyentuh, hingga dapat menjadi medium penyampaian pesan untuk mendekonstruksi pola pikir yang selama ini dipercayai oleh banyak orang. Perlu sebuah visi yang jelas dalam memproduksi sebuah film agar pesan yang dibawa dapat tersampaikan dengan jelas kepada para audiens.
Melalui film kita dapat memberikan pesan moral dengan gaya penyampaian yang lebih menyentuh, hingga dapat menjadi medium penyampaian pesan untuk mendekonstruksi pola pikir yang selama ini dipercayai oleh banyak orang.
Tidak hanya itu, film juga bisa menjadi sarana untuk menampilkan budaya kita di mata publik secara global. Sering kali kita belajar banyak budaya dari beragam daerah dan negara yang berbeda dari film-film yang kita tonton. Selain itu, peran ekonomi yang dapat di berikan dari industri film juga sebenarnya sangat postensial jika dapat dimanfaatkan dengan optimal, tentu saja dengan bantuan dan dedikasi dari beragam pihak yang terlibat.
Semangat untuk bisa memproduksi film yang berkualitas juga ditunjukan oleh Sundance Film Festival: Asia yang sejak tahun 2021 lalu diselenggarakan di Indonesia. Hasil kerja sama Sundance Instiute, XRM Media, dan IDN Media. Tahun ini Sundance Film Festival: Asia telah terselenggara secara luring pada 25-28 Agustus 2022 kemarin. Acara ini juga turut dihadiri oleh Menteri Badan Usama Miliki Negara Republik Indonesia, Erick Thohir yang juga menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan industri film di Tanah Air.
Di selenggarakan selama empat hari, ada banyak acara yang dihadirkan untuk mendukung perkembangan perfilman Indonesia. Salah satunya di hari ketiga penyelenggaraan Sundance Film Festival: Asia menghadirkan sesi meet and greet panel bertajuk “Bringing Your Artistic Vision to Life”.
Sesi ini dihadiri juga oleh beberapa sutradara film independen yang ditayangkan di Sundance Film Festival: Asia, diantaranya Sutradara film "Leonor Will Never Die", Martika Ramirez Escobar dan Sutradara film "Brian and Charles", Jim Archer. Indonesia sendiri memiliki peluang yang sangat besar di industri film, dengan ragam budaya yang kita miliki jika dapat dimanfaatkan dengan baik tentu bsia menjadi lumbung ide-ide kreatif bagi perfilman Indonesia.
Film-film Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa lebih dikenal oleh komunitas internasional. Tentu saja hal ini perlu didukung oleh banyak pihak termasuk pemerintah dan juga seluruh individu yang terlibat di dalanya.
Pada akhirnya makna sebuah film akan berbeda-beda, ada yang akan memaknainya sebagai hiburan semata, ada pula yang menjadikan film sebagai media untuk belajar banyak hal di dunia.