Berdamai dengan rasa sakit hati, entah itu setelah selesai dengan sebuah hubungan percintaan atau dalam dunia pekerjaan sekalipun, setiap orang akan memiliki caranya masing-masing dalam mengekspresikan diri. Ada yang mungkin memilih memendamnya sendiri dan mencoba menyelesaikan rasa yang ada di dalam hatinya sendiri, ada pula yang kemudian berusaha berdamai dengan membuka disksi, juga ada yang memilih diam dan menunggu waktu memberikan solusi.
Kalau aku biasanya memilih untuk mengekspresikan rasa sakit yang dirasakan ketika sudah mulai mereda. Saat ada masalah, dengan siapapun itu biasanya aku cenderung berusaha menyelesaikannya sendiri. Aku percaya bahwa waktu bisa menyembuhkan segala luka hati yang aku miliki. Kalau memang setelah menunggu kemudian rasanya aku tidak bisa menguraikannya sendiri, baru aku akan meminta opini atau bantuan dari orang lain.
Kalau aku biasanya memilih untuk mengekspresikan rasa sakit yang dirasakan ketika sudah mulai mereda. Saat ada masalah, dengan siapapun itu biasanya aku cenderung berusaha menyelesaikannya sendiri. Aku percaya bahwa waktu bisa menyembuhkan segala luka hati yang aku miliki.
Membicarakan rasa sakit hati yang kita rasakan menurutku adalah pilihan, kita tidak selalu harus langsung mengatakan bahwa kita sakit hati. Setiap orang punya opininya masing-masing akan hal ini. Aku biasanya mengeluarkan apa yang aku rasakan dengan menulis, atau juga menjadikannya lagu.
Mengutarakan secara langsung pada orang lain bahwa kita sakit hati adalah pilihan, tapi mengekspresikan apa yang kita rasakan dengan beragam medium yang ada menurutku justru sebuah keharusan. Setidaknya untuk membuat diri kita tidak menanggung semua perasaan tersebut terus menerus sendirian. Hanya saja, kapan waktu yang tepat untuk bisa mengekspresikan rasa sakit hati bagi setiap orang tentu tidak akan sama.
Mengutarakan secara langsung pada orang lain bahwa kita sakit hati adalah pilihan, tapi mengekspresikan apa yang kita rasakan dengan beragam medium yang ada menurutku justru sebuah keharusan.
Bisa jadi ada yang nyaman dengan langsung mengekspresikan perasaan yang ia alami saat itu aja, tetap banyak pula yang merasa butuh waktu untuk bisa lebih tenang sebelum berekspresi. Dan keduanya boleh dilakukan, tergantung kenyamanan kita dalam mengekspresikan diri. Salah satu bentuk ekspresi diriku aku tuangkan dalam lagu “Sakit Hati” yang aku rilis.
Ide awal penulisann lagu ini sebenarnya muncul saat aku membuka laman Instagram, kemudian aku melihat sebuah unggahan story temanku dan mantanku yang sedang bercerita. Itu menjadi inspirasi dari lagu baruku ini sekaligus juga menjadi inspirasi dari baris pertama lagu ini. Lagu ini sebenarnya khusus bercerita tentang mereka yang belum bisa move on dan sebenarnya sudah cukup berdamai dengan keadaan meski masih ada rasa yang tertinggal.
Aku berharap mudah-mudahan siapapun yang mendengarkan lagu ini bisa lebih berdamai dengan perasaan yang kalian punya, karena itu adalah tanggungjawab kita masing-masing. Dalam waktu dekat, aku juga akan merilis EP yang berisi lima lagu dengan dua lagu lain yang belum dirilis saat ini. Semoga lagu-lagu ini nantinya bisa menjadi teman di malam-malam sepi yang harus kita lewati sendiri.