Ada banyak sekali fase dan momen yang akan kita hadapi saat menjalani hubungan dengan seseorang. Mulai dari beragam fase manis yang dihabiskan bersama, masa saat kita mulai mempertanyakan tujuan dari hubungan yang dijalani, beragam konflik yang kemudian dialami, hingga akhirnya penemuan jawaban dari segala tanda tanya yang muncul di sepanjang perjalanannya.
Segala momen dan fase dalam hubungan ini kemudian saya ceritakan dalam mini album yang baru saja saya rilis beberapa waktu lalu berjudul “Sooner or Later”. Berisikan lima lagu, seluruh lagu ini sebenarnya sudah saya tulis sejak tahun 2021. Seiring dengan pekerjaan saya di kantor dan juga perjalanan berkarya dengan Voxxes, saya kemudian mulai mencoba menuliskan musik sesuai dengan keinginan saya sendiri. Butuh lagu kurang lebih dua tahun hingga mini album ini kemudian bisa saya rilis.
Sooner or Later sendiri artinya adalah cepat atau lambat. Saya sendiri memaknai kalimat ini dalam konteks bahwa segala hal yang kita pertanyakan jawabannya akan datang, entah cepat atau lambat. Menurut saya menarik untuk membahas esensi dari ketidakpastian yang kita hadapi dalam dunia ini.
Segala hal yang kita pertanyakan jawabannya akan datang, entah cepat atau lambat.
Ditulis di saat pandemi cukup parah dan kita diharuskan untuk menghabiskan begitu banyak waktu di rumah, tentu ada beberapa hal menarik yang terjadi di sepanjang proses persiapan EP ini. Salah satunya di lagu Loosing Touch, prosesnya terbilang rumit karena untuk pertama kali saya mengerjakan mixing lagu dengan 90 track audio di dalamnya. Lagu lainnya yang juga menarik adalah Making Memories yang proses mixingnya saya kerjakan di atas pesawat di perjalanan saya sedang ingin menjalankan ibadah umrah. Sebuah pengalaman yang terbilang menarik dalam proses pengerjaan lagu.
Tidak hanya mini album, saya juga merilis lima video lirik untuk lagu yang ada di EP ini. Video lirik dari lagu Loosing Touch dan Sooner or Later menjadi cukup berbeda karena saya ingin menunjukkan visual langit dan dedaunan yang terdistorsi. Intinya, saya ingin melalui video lirik ini, teman-teman bisa melihat apa yang saya bayangkan saat menulis lagu-lagu ini.
EP Sooner or Later, juga sekaligus menjadi salam perkenalan saya sebagai Tanjung. Di satu sisi saya bisa lebih “egois” saat menulis lagu sendiri, saya bisa menyesuaikan musik yang saya buat berdasarkan imajinasi dan selera saya sendiri. Bisa dibilang Tanjung adlaah projek egois saya sebagai seorang musisi. Saya tumbuh besar dengan musik dari Beatles, Led Zappelin, dan Pink Floyd. Saya memang suka musik-musik psychedelic pop. Bisa dikatakan Tanjung adalah bentuk kontrubusi saya pada genre musik yang menemani saya saat tumbuh dewasa