Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, karena proses pembelajaran itu sendiri akan berjalan secara langsung di tiap harinya. Pertama kali saya menjadi Ibu di tahun 2017, ada banyak hal yang baru saya temukan setelah hidup berpuluh-puluh tahun. Saya merasa baru pertama kali menerima semua pelajaran ini, saat anak mengajarkannya langsung sejak hari pertamanya di dunia.
Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, karena proses pembelajaran itu sendiri akan berjalan secara langsung di tiap harinya.
Contoh paling kecil yang terjadi adalah, dahulu, saat masih belum memiliki anak dan bekerja di kantor, apabila saya merasa lingkungan pekerjaan saya sudah tidak terasa nyaman, atau memiliki tekanan tertentu, saya memilih untuk keluar. Kita memiliki opsi untuk resign di sejumlah pekerjaan, tapi tidak saat menjadi orang tua. Menjadi seorang ibu, tidak ada kata resign, keluar, atau berhenti. Jadi, setelah anak saya lahir, dengan sendirinya saya harus beradaptasi dengan rutinitas baru, menghadapi tantangan dalam memberi ASI, dan segala challenge lainnya yang terus menerus datang seiring berjalannya usia anak. Secara tidak langsung, anak saya justru mengajari saya tentang bagaimana sebaiknya mengatur diri sendiri, serta untuk dapat selalu menghadapi setiap tantangan yang ada dengan baik, alih-alih menyerah dan memilih untuk berhenti.
Kita memiliki opsi untuk resign di sejumlah pekerjaan, tapi tidak saat menjadi orang tua.
Saya rasa, ada maksudnya juga seorang anak tidak sekonyong-konyong lahir di dunia. Terdapat proses kehamilan sembilan bulan yang memberi waktu bagi calon orang tua untuk mempersiapkan diri sebelum anak lahir. Beruntungnya, saat ini sudah banyak sekali akses ilmu bagi para calon orang tua untuk mempersiapkan diri dalam membangun keluarga, mulai dari bagaimana menjalani proses melahirkan yang nyaman bagi para ibu, hingga bagaimana merawat dan membesarkan anak nantinya. Namun bagi saya, sebelum ini semua dijalani, ada satu hal yang paling penting perlu dilakukan sebagai akar mula segalanya; ialah bagaimana seorang ibu dan ayah saling menguatkan visi dan misi keluarga yang hendak dibentuknya untuk menjadi seperti apa. Tanpa ini, sekalipun seorang ibu atau ayah banyak belajar atau mengikuti beragam workshop parenting, situasi damai atau kodusif yang baik untuk tumbuh kembang anak tidak akan berjalan. Karena mau bagaimanapun juga, peran ayah sama pentingnya dengan ibu, dan bersama, perlu untuk berbagi peran dalam membangun sebuah institusi kecil bernama keluarga yang damai.