Kita hidup di era yang memberikan begitu banyak informasi secara cepat. Setiap hari kita seakan bisa mendapatkan definisi cinta yang berbeda-beda. Terkadang kita akhirnya menjadi bias dalam memaknai cinta, dan melahirkan pemahaman tersendiri bahwa cinta itu rumit. Padahal cinta itu sesederhana menghadirkannya nyawa kasih dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, dan mempertahankannya dengan konsistensi kita setiap harinya. Akhirnya cinta kasih tersebut menjadi sebuah "energi tersendiri" untuk kita "berkomunikasi dengan cara yang lain", sehingga itu membuat orang yang tak bisa melihat dan tak bisa mendengarpun dapat merasakannya. Jadi sebenarnya, cinta melebihi kata-kata dan definisinya.
Kami percaya cinta dapat menghadirkan kebermaknaan, harapan dan impian baru. Ketika cinta bisa membuat individu atau jiwa menjadi kuat, itu adalah karena kita percaya pada nilai-nilai yang cinta berikan. Nilai-nilai seperti merasa puas dan penuh yang bisa menguatkan seseorang untuk melakukan apapun seperti contohnya ketika orang tua rela melakukan apa saja demi anaknya. Atau seperti kami yang rela melakukan apa saja untuk berkarya lewat musik. Untuk memahami cinta yang seperti ini, kita butuh memahami cinta yang tak bersyarat.
Kami percaya cinta dapat menghadirkan kebermaknaan, harapan dan impian baru.
Cinta yang sehat dan tak bersyarat itu adalah ketika kita bisa menghadirkan dan mempertahankannya. Ketika kita bisa memberi dan mempersilahkan. Ketika kita memunculkan namun bisa menghentikannya. Cinta itu adalah keseimbangan, penerimaan dan pemahaman. Seperti kita mau belajar memahami dan menerima bahwa setiap manusia memiliki jiwa yang ingin berkembang dan bertumbuh.
Dan dalam proses bertumbuh itu pasti kita mengalami yang namanya kesedihan, terluka dan sakit. Jika kita mau bersabar, tak menyerah dan tau kapan harus berhenti akan rasa tersebut. Itu yang disebut cinta yang tak bersyarat. Ia adalah kasih yang kita hadirkan saat melihat orang lain atau bahkan diri sendiri terlepas dari situasi dan kondisi apapun yang sedang melekat atau dilekatkan. Secara peran, cinta tanpa syarat merupakan cinta yang hadir sebagai penyeimbang hidup jiwa.
Apakah cinta tanpa syarat berarti mencintai tanpa ingin memiliki? Kepemilikan sangat erat kaitannya dengan bagaimana kita memahami keterikatan diri terhadap sesuatu. Cinta tanpa syarat adalah bagaimana kita bisa mengamini untuk tidak memberikan syarat atau ketentuan apapun atau keterikatan yang menyesakkan.
Seperti lirik lagu “Kasih Ibu”: Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Inilah penggambaran kekuatan cinta yang mengungkapkan bagaimana cinta seorang ibu tanpa syarat digambarkan seperti matahari terhadap dunia. Menghadirkan Cinta tanpa syarat, tidaklah mudah. Dalam prosesnya, pasti akan ada fase naik, turun. Tapi cinta tanpa syarat adalah konsep yang penting untuk kita pahami.
Jika seseorang ingin menerapkan cinta tanpa syarat maka mulai biasakan menghapuskan syarat itu sendiri dan melepaskan ekspektasi bahwa apa yang kita beri dan apa yang kita lakukan akan kembali. Contoh pemahaman dari cinta tanpa syarat bisa kita lihat dari lirik bagian Reff "Dreamy Eyes" yang kami ciptakan
Been manifesting for true love, Idon’t resist, Surrender, Trust, learn to forgive
Now that you know, what universe shows.
Dalam lagu “Dreamy Eyes”, kami percaya bahwa setiap orang akan menjadi “bucin” (budak cinta —red) pada masanya. Kami mencoba mengupas bagaimana kita sebagai manusia seringkali mencari cinta dari luar diri. Dari lagu ini, kami ingin menggaris bawahi bahwa setiap orang punya kemampuan untuk memupuk cinta dari dalam diri tanpa syarat.
Setiap orang punya kemampuan untuk memupuk cinta dari dalam diri tanpa syarat.
Dalam liriknya pun kami menyampaikan bahwa dalam mengakses cinta tanpa syarat sangatlah butuh proses. Maka, ketika kita hendak menghadirkan manifestasi cinta tanpa syarat, kita butuh melalui proses melepaskan, memupuk kepercayaan, dan memaafkan, baik memaafkan diri sendiri atau orang lain. Hingga pada akhirnya kita bisa melihat keindahan yang ditunjukkan oleh semesta. Kami ingin mencoba mengingatkan para pendengar bahwa dalam kehidupan kita, pada akhirnya kita bisa melihat apa yang semesta ingin tunjukkan. Sampai akhirnya, kita memahami bahwa cinta sebagai keseimbangan bisa membuat kita memahami konsep cinta tanpa syarat terhadap apapun. Termasuk pada diri sendiri.