Sejujurnya aku bahkan tidak ingat kapan awal mula aku mulai tertarik dengan musik. Satu hal yang aku ingat betul adalah aku mendengarkan banyak sekali musik dari berbagai genre dan musisi. Bahkan sebenarnya sangat random karena saat masih duduk di Sekolah Dasar aku mendengarkan Judika, Cherrybelle, dan Noah hingga One Direction, The Beatles, Billie Eilish, dan Taylor Swift.
Berawal dari kegemaran mendengarkan lagu, akhirnya aku juga mulai tertarik untuk belajar menulis musik sendiri. Di kelas 2 SD, aku ingat ketika aku mulai mencoba menulis lagu sendiri, meski melodinya selalu berubah setiap harinya. Lalu ketika mulai beranjak dewasa, di SMP aku mulai belajar gitar, dari sini aku mulai mengerti konsep musik dan aku juga tertarik dalam hal penulisan lirik di lagu.
Saat menulis lagu, aku paling sering memulai dari lirik. Menurutku lirik dalam lagu menjadi salah satu aspek yang paling aku prioritaskan. Aku berusaha menuliskan lagu yang mudah dipahami tetap juga tidak umum. Kalau masalah genre sendiri aku juga sedang mengeksplorasi banyak hal, meski kebanyakan lagu yang aku tulis memang ballad, tapi terkadang aku juga menulis lagu pop bahkan pop rock.
Tahun lalu aku baru saja merilis album pertama berjudul “Denial”. Baru-baru ini aku juga merilis bonus track untuk album ini yaitu lagu “Easy For You”. Sejauh ini, lagu-lagu yang aku tulis sebenarnya terinspirasi dari satu orang. Agak memalukan sebenarnya, tapi aku juga tidak pernah menyangka bahwa lagu “Easy For You” akan jadi penutup album perdana yang aku rilis.
Ini menjadi salah satu lagu yang proses pembuatannya paling kompleks diantara musik-musikku yang lain. Ditulis dengan kondisi writer’s block yang cukup berat, aku merasa beruntung akhirnya lagu ini bisa rampung dan rilis. Aku sebenarnya hingga hari ini juga masih berada dalam fase writer’s block dan aku rasa memang hal ini bukan hal yang sederhana, terutama bagi para pekerja kreatif termasuk musisi.
Lagu “Easy For You” sebenarnya bercerita tentang perpisahan dari sebuah hubungan yang bahkan tidak pernah terjadi. Pernah kah kamu merasakan hubungan sepihak? saat kamu jatuh cinta pada seseorang yang pada skenario-skenario tertentu bahkan dia tidak tau siapa kita. Hubungan seperti ini bisa jadi sangat tulus sekaligus juga rumit. Bagi kita mungkin hubungan yang tidak pernah ada ini entah kenapa sulit untuk di sudahi, di sisi lain orang tersebut mungkin tidak tau apa-apa.
Pernah kah kamu merasakan hubungan sepihak? saat kamu jatuh cinta pada seseorang yang pada skenario-skenario tertentu bahkan dia tidak tau siapa kita. Hubungan seperti ini bisa jadi sangat tulus sekaligus juga rumit.
Apa yang aku ceritakan di album perdanaku bisa dikatakan memang sangat personal dan mungkin banyak juga yang belum pernah mengalami hal serupa. Aku selalu merasa pada akhirnya akan selalu ada orang yang tidak sependapat dengan kita. Ketika berkarya menurutku hal pertama yang harus dipenuhi adalah kepuasan dari dalam diri sendiri, aku harus jadi orang pertama yang bisa menghargai apa yang aku buat. Aku juga tidak ingin memaksakan orang lain untuk selalu relate dengan apa yang aku buat. Meski begitu aku berharap teman-teman yang mendengarkan bisa menerima musik yang aku buat.
Aku selalu merasa pada akhirnya akan selalu ada orang yang tidak sependapat dengan kita. Ketika berkarya menurutku hal pertama yang harus dipenuhi adalah kepuasan dari dalam diri sendiri, aku harus jadi orang pertama yang bisa menghargai apa yang aku buat.