Self Art & Culture

Buka Wawasan Lewat Film

Film adalah salah satu medium yang dapat meggambarkan budaya sebuah negara. Selain sebagai hiburan, film juga bisa menjadi sumber tambahan wawasan bagi orang-orang yang menonton. Uni Eropa juga memiliki sebuah flagship acara budaya yang menayangkan film-film kontemporer dari berbagai negara di Eropa yaitu Europe On Screen.

Festival film ini sendiri sudah berjalan selama 22 kali dan diseleggarakan secara gratis di enam kota di Indonesia termasuk Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Jogjakarta. Tahun ini diselenggarakan secara hybrid mulai dari 16 hingga 30 Juni 2022. Setelah dua tahun sebelumnya dilakukan secara online saja, Europe On Screen tahun ini kembali mengadakan pemutaran film secara langsung di pusat-pusat budaya Eropa. 

Pada festival ini teman-teman juga bisa menikmati beragam film dari negara-negara Eropa yang diproduksi dalam dua tahun terakhir. Film-film ini saya rasa dapat menggambarkan bagaimana cara beragam negara di Eropa menghadapi pandemi dengan tetap membuat film dan hasilnya dapat kita tonton bersama di Europe On Screen. Penayangan film ini diharapkan bisa membuka pandangan teman-teman mengenai kehidupan di Eropa yang jarang kita lihat atau dapatkan dari media mainstream lainnya.

Ada sebuah film yang sebenarnya juga tanpa disangka mendapat tanggapan baik dari penonton yaitu sebuah film komedi romantis dari Hungaria berjudul “Cream”. Kami juga tidak menyangka saat ditayangkan secara offline, film ini mendapatkan respon dan ulasan yang sangat baik dari penoton. Mungkin secara umum orang lebih terbiasa mendengar film komedi romantis dari Hollywood atau Korea tapi begitu ada sebuah film komedi romantis dari Hungaria ternyata dapat memberikan warna baru dalam cerita komedi romantis.

Ada pula dua judul yang cukup menarik untuk dibahas yaitu “Quite Freedom” dan “Let The Wrong One In”. Dua film dari genre yang berbeda. “Quite Freedom” tentang cinta di masa tua, bagaimana sebuah pasangan lanjut usia yang hubungannya mendapat cobaan karena penyakit penuaan. Jarang sekali kita lihat film semacam ini. “Let The Wrong One In” merupakan sebuah film horror komedi dari Irlandia. 

Buat saya, selain pengalaman hidup, film adalah guru terbesar. Banyak hal yang saya pelajari, bagaimana cara berjalan hidup, menerima keberagaman manusia, cinta tidak hanya dengan pasangan tetapi juga orang tua dan makhluk hidup lainnya. Film membuat hidup kita jadi lebih luas. Juga pelajaran menyembuhkan patah hati dari film. - Meninaputri Wismurti, Festival Co-Director Europe On Screen 2022.

Film-film yang ditayangkan dalam Europe On Screen sebenarnya tidak kami niatkan untuk punya benang merah secara cerita. Kami biasanya menyerahkan ke penonton untuk meninterpretasikan hubungan antara film-film yang kami tampilkan. Film yang telah kami kurasi adalah film yang kami rasa cocok untuk dihadirkan untuk penonton di Indonesia. Semua orang juga sebenarnya bisa mengakses film yang kami tayangkan namun memang pada akhirnya tersaring secara natural yaitu orang-orang yang bersedia hadir di pusat-pusat budaya dan bisa membaca dan memahami Bahasa Inggris karena hampir seluruh film di Europe On Screen hanya menyediakan subtitle Bahasa Inggris.

Pemutaran film di Europe On Screen diharapkan dapat memberikan sumber-sumber baru untuk referensi teman-teman yang berkunjung. Kami juga berharap melalui film-film yang ditayangkan dapat membahagiakan hari dan mengubah hidup teman-teman dengan berbagai cara. Kalau ini terjadi, tentu kami akan sangat senang. 

Kami juga berharap melalui film-film yang ditayangkan dapat membahagiakan hari dan mengubah hidup teman-teman dengan berbagai cara. Kalau ini terjadi, tentu kami akan sangat senang. - Nauval Yazid, Festival Co-Director Europe On Screen 2022.

Kami juga ingin berkontribusi pada industri film indonesia, untuk itu Europe On Screen juga mengadakan kompetisi short film pitching project. Kami mengajak sineas pemula ataupun senior di Indonesia untuk mengirimkan ide cerita film pendek dan kemudian ide tersebut akan mendapatkan bantuan sebagian dana produksi mereka untuk menggarap film pendek yang ditayangkan tahun depan. Kami berharap buat finalis yang terpilih dan tidak menang tetap mewujudkan ide cerita mereka dengan mencari sumber pendanaan lain. Untuk orang-orang yang datang menonton semoga film-film ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengubah hidup teman-teman semua.

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024