Perubahan dan hidup menurut saya adalah dua hal yang tidak mungkin dipisahkan. Tentu saja sebagai manusia kita berharap bahwa segala perubahan yang terjadi dalam hidup kita bisa mengarahkan ke kita ke perjalanan hidup yang lebih baik. Dalam arti dari yang tadinya kesulitan menemukan semangat dalam hidup, bisa menemukan kembali hal yang menjadi tujuan hidup, atau yang tadinya patah hati bisa kembali pulih.
Ada banyak sekali hal baik yang bisa kita ambil dari perubahan. Kalau kita terus menerus berada di posisis yang sama dalam hidup, mungkin kita akan mulai menerima banyak aspek begitu saja, hingga kita kesulitan menemukan keindahan dari hidup yang sedang di jalani. Seperti langit yang selalu berubah, kadang ia cerah, mendung, senja, gelap, tapi perubahan ini yang membuat kita menikmati setiap keindahan yang dihadirkan, jutsru karena kita tau bahwa langit akan berubah. Sama halnya seperti hidup, ada baiknya untuk bisa mulai menikmati keindahan yang kita miliki sekarang, sebelum nantinya berubah.
Seperti langit yang selalu berubah, kadang ia cerah, mendung, senja, gelap, tapi perubahan ini yang membuat kita menikmati setiap keindahan yang dihadirkan, jutsru karena kita tau bahwa langit akan berubah. Sama halnya seperti hidup, ada baiknya untuk bisa mulai menikmati keindahan yang kita miliki sekarang, sebelum nantinya berubah.
Buah pemikiran saya akan banyaknya perubahan dan hal-hal indah yang terjadi dalam hidup kemudian saya tuangkan ke dalam buku “Seperti Langit” buku ini sebenarnya merupakan kumpulan prosa mengenai berbagai lika-liku dalam kehidupan. Mulai dari masalah karir, cinta, motivasi, dan segala manis getir yang kita rasakan sehari-hari.
Buku “Seperti Langit” sebenarnya mulai saya tulis sejak tahun 2017, walau sempat tertunda beberapa saat akhirnya buku ini dirilis di awal tahun 2023. Ada banyak persoalan sehari-hari yang kemudian saya bahas dalam buku ini, salah satunya adalah soal insecure. Saya rasa topik satu ini memang akan selalu dibahas dan tidak lekang oleh waktu. Setiap orang pasti pernah merasa bimbang atau mungkin ragu dengan banyak hal, mulai dari kemampuan diri hingga jodoh yang mungkin belum kunjung datang.
Setiap zaman hadir dengan persoalannya masing-masing, tapi manusia juga selalu dibekali kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan di dunia. Sebagai seorang muslim, saya juga percaya bahwa kita tidak sepantasnya merasa rendah diri atau khawatir akan masa depan. Di dalam Al-Qur’an, Allah juga sudah mengatakan bahwa “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
Setiap zaman hadir dengan persoalannya masing-masing, tapi manusia juga selalu dibekali kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan di dunia.
Kita semua pasti pernah berada dalam titik terendah, merasa kehilangan kepercayaan diri dan meragukan kemampuan diri sendiri. Ini wajar sekali untuk dialami, apalagi saat melihat banyak orang yang mungkin kita rasa lebih sukses atau bisa mewujudkan hal yang selama ini kita impikan. Meski begitu, saya sangat percaya bahwa saya adalah orang pertama yang seharusnya memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan dan kelebihan yang saya punya.
Ketika mulai merasa insecure biasanya saya akan menuliskan apa yang sebenarnya sedang saya pikirkan atau rasakan. Bagi saya, menulis adalah cara tersantun untuk mengingatkan diri sendiri sekaligus menjadi sarana bagi saya untuk melihat ke dalam diri.
Saya rasa manusia sebenarnya bisa kita analogikan seperti halnya bunga di sebuah taman, setiap bunga memiliki waktunya sendiri untuk merekah. Jadi jangan khawatir dan tetap percaya bahwa kita hanya sedang menunggu momen yang tepat untuk mekar dan menjadi versi paling indah dari diri kita sendiri.
Begitu juga dengan jodoh, banyak yang mungkin mulai galau karena jodoh yang belum kunjung muncul atau karena baru selesai dari patah hati. Pada akhirnya jodoh pasti bertemu dengan cara yang mungkin tidak pernah kita duga-duga. Barangkali kita memang sedang dipersiapkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sebelum akhirnya bertemu dengan jodoh kita sebenarnya. Maka, selama masa penantian yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri, ilmu, niat dan senantiasa berkata hal-hal baik pada diri kita sendiri.