Sekitar 6 sampai 7 tahun yang lalu adalah saat di mana saya mendapat diagnosa gangguan kecemasan berlebihan atau anxiety disorder. Mungkin saya akan mulai cerita pengalaman saya sebelum akhirnya mendapatkan diagnosa tersebut. Sebelumnya saya kerap kali merasa sakit hingga saya masuk UGD hingga 3 kali, tapi dokter mengatakan bahwa tidak ada masalah serius pada kesehatan fisik saya. Tapi karena selalu merasa sakit, saya sempat mencoba cek berkali-kali ke dokter spesialis penyakit dalam. Sangat sering hingga orang tua saya harus mengambil kartu kredit dan asuransi saya. Karena tidak pernah mendapat jawaban akan apa yang salah pada tubuh saya, pada pertemuan terakhir saya bersama dokter spesialis penyakit dalam beliau bertanya, akhir-akhir ini apakah saya punya masalah? Dan akhirnya saya dirujuk untuk konsultasi ke psikiater. Kemudian saya mendapat diagnosa gangguan kecemasan berlebihan.
Ada banyak cara yang disarankan oleh psikiater saya untuk mengatasi rasa cemas berlebih yang saya rasakan. Salah satunya adalah art therapy, walaupun saya tidak mendalami seni secara teknis, saya diajarkan bagaimana melampiaskan atau mengalihkan kecemasan saya dengan kegiatan seni. Saya akhirnya memutuskan untuk belajar lebih dalam soal fotografi. Menurut saya belajar seni memang bukan hal yang mudah tapi ilmunya bisa dengan mudah kita dapatkan melalui internet.
Ada banyak cara yang disarankan oleh psikiater saya untuk mengatasi rasa cemas berlebih yang saya rasakan. Salah satunya adalah art therapy, walaupun saya tidak mendalami seni secara teknis, saya diajarkan bagaimana melampiaskan atau mengalihkan kecemasan saya dengan kegiatan seni. Menurut saya belajar seni memang bukan hal yang mudah tapi ilmunya bisa dengan mudah kita dapatkan melalui internet.
Keputusan saya belajar seni sebagai pelampiasan rasa cemas memberikan saya kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang bergerak di bidang media. Akhirnya saya mencoba untuk memulai KegelisahArt. Berawal dari sebuah media yang menerima submisi karya dari orang-orang yang tidak bisa mengutarakan pikiran mereka secara verbal, mereka bisa curhat melalui karya. Sekarang kita juga tidak hanya menerima karya dari audiens tetapi juga konten-konten trivia seputar kesehatan mental. Selain itu kita juga membuat kartu afirmasi positif, sebagian tulisannya adalah apa yang saya tulis ketika mulai berobat dengan psikiater. Edisi pertama sudah keluar dengan tema self-love
Sebelumnya saya bahkan tidak tahu apa itu afirmasi positif. Saya pernah di titik saya merasa tidak lagi punya tujuan hidup bahkan pernah ada pikiran untuk bunuh diri. Kemudian psikiater saya memberikan tugas agar saya membacakan afirmasi positif. Salah satu contoh kalimat afirmasi positif yang saya ingat adalah "saya menghargai kekurangan saya, saya menghargai bahwa saya punya gangguan mental dan itu bukan masalah." Ternyata kalimat sesederhana itu bisa membuat saya kembali bersemangat. Memang saya juga tetap perlu obat selama 1,5 tahun tapi dukungan eksternal berupa kata-kata afirmasi ini juga membantu.
Melalui kartu afirmasi yang dibuat oleh KegelisahArt, saya berharap suatu saat kita bisa memberikan dampak positif bagi teman-teman yang memiliki gangguan mental untuk bisa merasa lebih baik. Saya punya mimpi untuk membantu para penyintas agar mereka punya semangat hidup untuk bangkit kembali. Ke depannya saya mungkin juga bukan hanya teman-teman dengan gangguan mental yang bisa terbantu tetapi lebih luas dari itu. Pada akhirnya sebagai penyintas gangguan kecemasan, saya merasa cara berdamai dengan kecemasan adalah dengan menerima kelemahan kita.
Saya juga ingin membantu orang yang ada di sekitar kita yang mungkin masih kesulitan untuk survive dari gangguan kecemasan. Dengan membantu penyintas yang lain, hal ini juga membantu diri saya sendiri agar selalu ingat apa yang bisa saya lakukan kalau saya kembali merasa cemas. Saya ingin agar teman-teman yang juga mengalami gangguan mental tidak lagi merasa sendirian, kamu tidak sendiri, kita bisa mengubah kelemahan kita menjadi kelebihan, juga sebagai bahan bakar kita untuk terus produktif dan berkarya.
Saya ingin agar teman-teman yang juga mengalami gangguan mental tidak lagi merasa sendirian, kamu tidak sendiri, kita bisa mengubah kelemahan kita menjadi kelebihan, juga sebagai bahan bakar kita untuk terus produktif dan berkarya.