Perkenalanku dengan dunia musik sebenarnya sudah terjadi sedari aku kecil. Orang tua adalah alasan utama kenapa akhirnya aku jatuh cinta dengan musik. Mereka selalu ingin anaknya bisa bermusik, dari situ aku akhirnya belajar bermain piano dan biola. Saat masih sekolah, aku juga ikut dalam orchestra sekolah, setelahnya akhirnya aku tidak hanya bermain alat musik tetapi juga bernyanyi. Kecintaanku akan dunia musik juga membuatku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan musik di England Conservatory of Music di Boston.
Latar belakangku di dunia musik memang diawalai dengan musik klasik. Album dari Yo-Yo Ma, seorang pemain cello, adalah salah satu musik klasik yang paling berkesan bagiku. Album ini sebenarnya berisi lagu-lagu sederhna dengan piano, tapi orang tuaku selalu memainkan lagu dari album tersebut sebelum aku tidur. Mungkin karena ini juga lagu-lagu tersebut sangat berkesan.
Sebagai seseorang yang memiliki latar belakang musik klasik, salah satu impianku adalah untuk bisa ikut tampil dalam pertunjukan teater musikal di Broadway. Akhirnya pada semester terakhir kuliah, aku mulai mencari-cari pekerjaan seperti selayaknya anak-anak kuliah yang sudah hampir menyelesaikan masa studinya. Lalu, aku melihat sebuah audisi pertunjukan Broadway berjudul “The King and I”. Kesempatan ini tentu tidak aku sia-siakan, aku kemudian memberanikan diri naik bus ke New York untuk audisi dan akhirnya aku berkesemapatan untuk lolos dan ikut tampil dalam pertunjukan musikal “The King and I”. Sebuah pengalaman yang penuh dengan pembelajaran di dunia musik.
Akhirnya setelah selesai kuliah, aku kembali ke Jakarta di tahun 2020. Masa-masa awal pandemi membuat ruang bergerak semua orang lebih terbatas, situasi ini tentu juga berdampak dalam caraku bermusik. Akhirnya aku memutuskan untuk tetap produktif dari rumah, dengan mengupload video musik dan menyanyiku di YouTube. Keterpaksaan karena keadaan yang akhirnya membuatku berkarya melalui medium online pada akhirnya aku syukuri karena membuka pintu-pintu kesempatan baru.
Keterpaksaan karena keadaan yang akhirnya membuatku berkarya melalui medium online pada akhirnya aku syukuri karena membuka pintu-pintu kesempatan baru.
Beberapa waktu lalu aku merilis lagu keduaku berjudul “Island Sun”. Sebuah lagu yang aku tulis bersama dengan sahabatku sedari kecil, Jasmine. Lagu ini sudah ditulis sejak sekitar satu hingga dua tahun lalu, tapi setelah bergandengan dengan label akhirnya lagu ini diproduksi bekerja sama dengan Kak Petra Sihombing. Senang sekali saat tau bahwa ternyata Kak Petra mau bekerja sama untuk lagu “Island Sun”.
Lagu “Island Sun” sendiri terinspirasi dari matahari seperti judulnya. Teriknya matahari terkadang membuat kita merasa pusing atau bahkan mabuk, kurang lebih ini perasaan yang sama saat kita jatuh cinta. Lagu ini menggambarkan masa-masa awal saat kita jatuh cinta pada seseorang, ketika kita merasa gugup dan juga bersemangat di waktu yang bersamaan. Jadi lagu ini cocok sekali untuk didengarkan sambil berlibur di pantai apalagi saat kamu sedang jatuh hati.
Teriknya matahari terkadang membuat kita merasa pusing atau bahkan mabuk, kurang lebih ini perasaan yang sama saat kita jatuh cinta.