Perpisahan adalah bagian tak terlepaskan dari hidup. Ada pertemuan dan juga perpisahan. Meski sebenarnya kita paham betul akan hal ini, tak jarang perpisahan datang di saat yang tidak pernah kita duga. Tidak banyak orang yang siap saat harus berpisah, entah dengan orang-orang terkasih ataupun hal-hal yang kita sayangi. Aku juga pernah mengalami fase yang sama.
Tidak banyak orang yang siap saat harus berpisah, entah dengan orang-orang terkasih ataupun hal-hal yang kita sayangi.
Kebanyakan orang tidak siap untuk berpisah. Di saat tersebut, ikhlas rasanya hal yang sulit untuk dicapai dalam sekejap mata. Perpisahan tidak hanya berpengaruh pada kondisi pikiran kita, tetapi juga terhadap ritme hidup kita sehari-hari. Saat harus berpisah dengan pasangan, ada banyak sekali kegiatan yang biasanya kita lakukan bersama-sama, lantas harus kita jalani sendirian. Berat rasanya kembali membiasakan diri untuk sendirian saat biasanya bersama orang lain.
Perpisahan tidak hanya berpengaruh pada kondisi pikiran kita, tetapi juga terhadap ritme hidup kita sehari-hari.
Ada suatu fase dimana aku sulit sekali menyesuaikan kembali hidup saat harus berpisah dengan seseorang yang sebenarnya di lubuk hati yang paling dalam belum siap untuk direlakan. Saat itu aku tidak banyak cerita, rasanya tidak banyak orang yang akan paham dengan apa yang sedang aku jalani saat itu. Jadi, perasaan ini kemudian hanya aku simpan sendiri. Doa rasanya jadi satu-satunya cara untukku bisa menemukan jalan keluar dari fase tersebut.
Situasi yang pernah aku alami rasanya bisa tergambarkan dengan baik melalui lagu “Lewat Semesta”. Lagu yang sudah pernah popular di tahun 2008 ini, akhirnya aku daur ulang dengan aransemen baru. Bercerita tentang seseorang yang masih mengharapkan orang yang dulu pernah menghabiskan banyak waktu bersamanya, tapi kini sudah tidak lagi memungkinkan karena situasi yang sudah berubah. Bukan hanya tentang perasaan yang ia pendam tetapi juga harapan yang ia gantungkan pada Tuhan dan semesta. Menurutku, cerita ini menarik, relatable, dan bermakna bagi banyak orang yang mungkin juga pernah mengalami situasi serupa.
Aku tau, perpisahan aku selalu berat dan rumit untuk dijalani. Aku hanya ingin menyampaikan, kalau kamu sedang berada di situasi yang serupa, jangan berusaha lari atau melawan, terima saja dengan lapang dada. Waktu memang tidak akan memberikan jawaban akan perpisahan yang kita alami, tapi ia akan melatih kita untuk terbiasa dengan rasa tidak nyaman yang tertinggal. Lama-lama kita pasti bisa terlatih untuk kembali beradaptasi dengan keadaan dan menjalani hidup dengan baik-baik saja. Jangan terlarut dalam kesedihan, jangan berusaha lari, nikmati prosesnya, kelak kamu pasti bisa menemukan jalan keluar dari masalah apapun yang sedang kamu alami.
Waktu memang tidak akan memberikan jawaban akan perpisahan yang kita alami, tapi ia akan melatih kita untuk terbiasa dengan rasa tidak nyaman yang tertinggal.
Melalui lagu “Lewat Semesta” aku berharap teman-teman bisa menyadari masih ada Tuhan yang akan selalu ada bersama kita. Kita masih punya Tuhan sebagai tempat cerita terbaik untuk menenangkan diri. Semoga kalian tidak terlalu merasa sendirian dan kalau sudah puas bercerita, kalian bisa serahkan prosesnya pada semesta.