Ketika baru memasuki dunia kerja, kemampuan beradaptasi merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk bisa bekerja dengan nyaman. Pada dasarnya makna tempat kerja yang nyaman akan sangat subjektif, bergantung pada prioritas yang dimiliki setiap individu. Bagi saya, tempat kerja yang nyaman adalah tempat kerja yang sejalan dengan arah hidup saya. Sering kali, alasan kita untuk bekerja didasarkan pada popularitas sebuah perusahaan atau mungkin rekomendasi dari orang terdekat.
Ada baiknya saat menentukan pilihan karir, mulai dari hal yang bisa kamu lakukan dengan baik. Sering kali kita memulai dengan apa yang kita suka walaupun mungkin tidak bisa kita lakukan dengan baik. Saat kita bisa bekerja dengan baik dan mendapatkan apresiasi akan hal itu, umumnya akan timbul rasa percaya diri yang membuat kita lebih menikmati apa yang kita kerjakan.
Ada baiknya saat menentukan pilihan karir, mulai dari hal yang bisa kamu lakukan dengan baik. Sering kali kita memulai dengan apa yang kita suka walaupun mungkin tidak bisa kita lakukan dengan baik.
Terdapat satu kata yang sepertinya akan selalu muncul saat membahas dunia kerja yaitu passion. Kalau saya boleh memberikan definisi, menurut saya passion adalah sesuatu yang benar-benar kita sukai, sangat kita nikmati dan saat kita lakukan memberikan kebahagiaan. Lalu apakah kita harus selalu bekerja sesuai passion? Jawabannya tergantung.
Bergantung pada kesempatan apa yang sedang muncul dan prioritas yang telah kamu tentukan sebelumnya. Kalau prioritasmu adalah mengumpulkan portofolio atau memperoleh kebebasan finansial, mengikuti passion terkadang mungkin bukan jawaban yang tepat. Kebutuhan dan peluang setiap orang berbeda-beda dan kamu perlu mempertimbangkan keduanya sebelum memutuskan jalan karir yang kamu ambil.
Kamu mungkin akan menghadapi tantangan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Pertama ekspektasi yang kita miliki selama masih menjadi pelajar. Kita mungkin mendapat banyak informasi melalui berbagai sumber, termasuk media sosial mengenai dunia kerja tetapi ternyata terkadang apa yang kita temui tidak sama. Perbedaan ekspektasi dan realita ini yang membuat kita mudah kecewa dan langsung mempertanyakan kapabilitas diri. Untuk bisa melalui ini kita perlu mengkalibrasi ekpektasi kita akan dunia kerja.
Kedua, pendekatan kita akan arti sukses saat masih menyandang status pelajar tentu akan berbeda dengan arti sukses secara profesional. Dulu mungkin kita hanya perlu belajar dengan giat dan banyak latihan soal untuk bisa mendapat nilai yang baik di ujian. Saat memasuki dunia kerja, variabel yang harus kita perhatikan akan jadi lebih banyak. Kita perlu belajar bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan, ataupun klien.
Masalah yang kita hadapi di dunia kerja tidak hanya sebatas salah atau benar, banyak hal abu-abu yang harus kita jumpai dan pahami.
Ketiga adalah tantangan untuk bisa berdamai dengan kebutuhan finansial. Bagi para fresh graduate, mungkin ini adalah kali pertama kamu mendapatkan uang dari hasil jerih payah sendiri. Maka, kita juga perlu belajar cara mengelola keuangan, tantangan lainnya juga muncul dari perasaan iri hati yang bisa saja hadir saat kita melihat pencapaian orang lain. Kita harus bisa belajar untuk mengelola uang serta kerentanan iri hati terhadap orang lain karena sebenarnya ini yang kadang membuat kita merasa tidak nyaman dalam bekerja.
Bagi para fresh graduate, mungkin ini adalah kali pertama kamu mendapatkan uang dari hasil jerih payah sendiri. Maka, kita juga perlu belajar cara mengelola keuangan, tantangan lainnya juga muncul dari perasaan iri hati yang bisa saja hadir saat kita melihat pencapaian orang lain.
Kemudian muncul sebuah istilah bagi orang yang sering berpindah-pindah tempat kerja karena beragam alasan, “kutu loncat”. Sebenarnya kalau berbicara mengenai “kutu loncat” tidak selalu berarti buruk ataupun baik, semua sangat bergantung pada situasi yang kamu hadapi. Biasanya saya selalu menyarankan untuk bekerja di satu tempat setidaknya selama dua tahun, bahkan mungkin kamu butuh bekerja di satu tempat setidaknya dua tahun. Kenapa? Karena dengan waktu tersebut kita berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita. Tak jarang proses pengembangan diri terjaadi saat kita melalui masa-masa sulit.
Katakanlah kamu seorang project marketer, yang senang membuat perencanaan kreatif berupa iklan ataupun campaign tapi kamu sangat tidak suka proses analisis evaluasi berupa angka yang kamu rasa sangat tidak nyaman. Padahal, dengan menjalani fase yang mungkin masih asing di dunia pekerjaan bisa membantu pengembangan dirimu dengan menambahkan kemampuan-kemampuan baru.
Tapi kemudian pindah dari suatu tempat kerja dalam kurun waktu singkat juga terkadang bisa jadi kamu butuhkan. Misalnya karena kepentingan keluarga atau karena lingkungan kerja yang kurang mendukung. Perlu saya klarifikasi, ada atasan yang kurang efektif tapi ada juga atasan yang sifatnya toxic. Saya sangat berhati-hati dalam menggunakan istilah toxic karena definisinya sangat kontekstual.
Kamu mungkin perlu pindah tempat kerja kalau rekan kerja atau atasanmu sering menggunakan kata-kata kasar atau secara sistematis membuatmu sakit secara fisik maupun mental. Kalau memang ini terjadi, mungkin memang resign bisa menjadi pilihan. Lain halnya kalau masalah yang kamu hadapi adalah masalah komunikasi atau gaya kerja yang berbeda, menurut saya ini adalah tantangan yang masih sangat bisa kamu perjuangkan.
Saat pertama kali memasuki dunia kerja, secara alami kita tentu akan berusaha mendapatkan keuntungan secara pribadi. Kendati demikian, menurut saya cara pandang yang bisa kamu bangun di awal karir adalah menjadi orang yang berguna. Saat saya memulai karir sebagai konsultan, saya beranggapan bahwa saya akan berguna dengan cara memberikan analisis serta rekomendasi training yang baik bagi klien. Lalu kemudian saya dihadapkan dengan pekerjaan yang tidak memungkinkan saya untuk bisa membantu dari segi konten, kemudian saya berusaha berdamai dan tetap membantu dari sisi operasional. Seperti memastikan kondisi ruangan serta kebutuhan yang diperlukan para peserta pelatihan.
Saat pertama kali memasuki dunia kerja, secara alami kita tentu akan berusaha mendapatkan keuntungan secara pribadi. Kendati demikian, menurut saya cara pandang yang bisa kamu bangun di awal karir adalah menjadi orang yang berguna.
Dengan menerapkan pola pikir berusaha menjadi berguna memungkinkan saya memiliki hubungan kerja yang lebih baik dengan teman-teman karena mereka percaya saya adalah orang yang bisa diandalkan. Jadi, fokus untuk jadi berguna walaupun cara yang kamu tempuh mungkin belum sesuai dengan keinginan tidak ada salahnya untuk dicoba terlebih dahulu setidaknya beberapa waktu untuk bisa kamu rasakan hasilnya.