Self Work & Money

Beradaptasi dalam Karir

Saya merasa keberhasilan saya di dunia film bukan dari kerja keras saya sendiri, ada banyak pihak yang juga berkontribusi pada segala pencapaian yang saya rasakan. Tentu perlu kerendahan hati untuk mengakui hal tersebut. Dengan pengalaman hampir 50 tahun di industri film, dengan siapa pun saya bekerja, dengan sutradara yang baru perta kali membuat film pun kita harus tetap menghargai posisinya dalam sebuah produksi film, karena penting untuk bisa menjaga chemistry dalam tim. 

Bagi saya, penghargaan-penghargaan yang saya dapatkan justru menjadi motivasi sekaligus pengingat bahwa masih ada banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Menjadi seorang pekerja seni artinya kita harus mampu terus mengasah dan mengeskplorasi kemampuan kita terus menerus, rasa, wawasan, dan kreativitas harus terus dirangsang dan dikembangkan. Setiap film memiliki tuntutan dan tingkat kesulitan yang berbeda. Di sisi lain, kita juga harus tetap bisa bersyukur akan pencapaian yang sudah kita dapat. 

Menjadi seorang pekerja seni artinya kita harus mampu terus mengasah dan mengeskplorasi kemampuan kita terus menerus, rasa, wawasan, dan kreativitas harus terus dirangsang dan dikembangkan.

Kunci untuk selalu bisa bersyukur adalah dengan tidak selalu mengikuti ego kita sehingga kita bisa menyesuaikan diri dengan kondisi. Penting juga untuk paham bagaimana kita bersikap dengan orang lain, terlebih pada orang yang lebih tua. Walaupun kita pemain film, bukan berarti kita bisa semena-mena pada orang lain, sekalipun tim produksi yang membantu menyediakan makanan dan minuman di lokasi. Bayangkan kalau mereka tidak menyediakan makanan atau minuman saat kita harus menunggu, maka mereka pun harus tetap kita hargai.

Kunci untuk selalu bisa bersyukur adalah dengan tidak selalu mengikuti ego kita sehingga kita bisa menyesuaikan diri dengan kondisi. Penting juga untuk paham bagaimana kita bersikap dengan orang lain, terlebih pada orang yang lebih tua.

Saya bersyukur karena bisa mulai terjun di dunia film sejak usia 16 tahun, sebagai seorang remaja kota yang belum banyak pengetahuan tentang akting saya banyak mendapat bimbingan dari para senior. Nama-nama seperti Pak Teguh, Slamet Rahardjo, Wim Umboh, Arifin C. Noer, Agus Priyono, Eros Djarot, dan masih banyak lagi. Saya berkomitmen dan menjadikan dunia film sebagai pengganti bangku perkuiahan. Ketika bergabung dalam sebuah produksi film, saya bukan hanya bertanggung jawab pada peran saya sebagai pemain tetapi juga menimba ilmu dari para senior. Sebagai murid kita harus bisa menyediakan diri untuk mendengar dan merendahkan hati untuk menyerap ilmu dari para senior, karena kalau sudah sok tahu bagaimana mau belajar?

Ketika bergabung dalam sebuah produksi film, saya bukan hanya bertanggung jawab pada peran saya sebagai pemain tetapi juga menimba ilmu dari para senior. Sebagai murid kita harus bisa menyediakan diri untuk mendengar dan merendahkan hati untuk menyerap ilmu dari para senior, karena kalau sudah sok tahu bagaimana mau belajar?

Saya juga belajar tentang rasa kemanusian lewat film Just Mom, yang baru-baru ini tayang. Mungkin saat menonton akan ada yang merasa film ini berlebihan, mana mungkin ada seorang ibu yang sakit kanker masih mau membawa ODGJ ke rumah untuk di rawat. Padahal, orang Indonesia itu memiliki rasa kemanusiaan yang luar biasa, tokoh Ibu Siti itu ada di dunia nyata. Waktu saya menyelesaikan film Daun di Atas Bantal, sata sempat membawa pulang anak jalanan yang juga ikut dalam film tersebut, keputusan ini tentu juga bukan tanpa risiko. Ada kenakalan anak jalanan yang saya pikir masih bisa saya toleransi. 

Ada sebuah cerita menarik, mungkin karena mereka belum paham, mereka pernah mencuci sepatu di mesin cuci lalu mengeringkannya di mircowave. Walaupun menjengkelkan, saya pun memang marah tapi hanya untuk sekedar memberi tahu bahwa itu tidak boleh dilakukan. Jadi kalau ada penonton yang mungkin tidak pernah melihat kehidupan atau kejadian serupa dengan kisah Ibu Siti dalam film Just Mom, mudah-mudahan film ini bisa membuka wawasan mereka untuk berbagai. Berbagi pada mereka yang membutuhkan cinta dan kasih dari kita.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024