Mencintai diri sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menerima diri seutuhnya, memenuhi kebutuhan dasar untuk bisa merasa aman dan nyaman. Kendati demikian, mencintai diri atau self-love kerap kali diidentikan dengan hal materiel seperti belanja barang yang disuka sepuasnya. Itu adalah usaha pemenuhan kebutuhan kita dari luar tetapi dari sisi terdalam sebenarnya kita sering mengabaikan kebutuhan diri. Seolah ada sebuah ilusi yang sering menyalah artikan menyayangi diri hanya dari sisi bersenang-senang saja, padahal self-love juga terjadi ketika kita bisa menerima kelemahan diri dan tetap sayang pada diri kita sendiri meski pernah melakukan kesalahan.
Seolah ada sebuah ilusi yang sering menyalah artikan menyayangi diri hanya dari sisi bersenang-senang saja, padahal self-love juga terjadi ketika kita bisa menerima kelemahan diri dan tetap sayang pada diri kita sendiri meski pernah melakukan kesalahan.
Sebagian dari kita juga mungkin familiar dengan istilah toxic positivity, artinya kita menolerir hal-hal yang kita tahu sebenarnya tidak baik bagi kita. Pada dasarnya kita hanya perlu jujur pada diri kita sendiri, reaksi tubuh kita tidak mungkin bohong. Tubuh kita memiliki sistem perlindungan diri jadi kita akan tahu pada saat apa kita berada dalam keadaan bahaya. Untuk membedakan self-love dan toxic positivity, coba cek reaksi tubuh kita lalu coba jujur ke diri sendiri apa yang kita rasakan sebenarnya.
Pada dasarnya kita hanya perlu jujur pada diri kita sendiri, reaksi tubuh kita tidak mungkin bohong. Tubuh kita memiliki sistem perlindungan diri jadi kita akan tahu pada saat apa kita berada dalam keadaan bahaya. Untuk membedakan self-love dan toxic positivity, coba cek reaksi tubuh kita lalu coba jujur ke diri sendiri apa yang kita rasakan sebenarnya.
Untuk bisa belajar menghargai diri, coba mulai dari menggunakan kalimat yang memprovokasi growth mindset saat berdialog dengan diri sendiri. Coba untuk tidak hanya memusatkan fokus pada kelemahan kita tetapi juga peluang yang kita miliki untuk menjadi lebih baik. Contohnya saat seseorang mungkin sering terlambat, jangan hanya fokus pada alasan kenapa ia terlambat tetapi juga coba tanyakan kembali apa yang bisa dilakukan agar ia tidak lagi terlambat di kemudian hari. Tak jarang kita menjadi hakim paling kritis bagi diri sendiri, terkadang kita menghakimi diri secara berlebihan bahkan terus dibawa seumur hidup. Kita seirng kali lebih mudah memaafkan orang lain daripada diri kita sendiri.
Tak jarang kita menjadi hakim paling kritis bagi diri sendiri, terkadang kita menghakimi diri secara berlebihan bahkan terus dibawa seumur hidup. Kita seirng kali lebih mudah memaafkan orang lain daripada diri kita sendiri.
Praktik self-love yang paling sederhana adalah dengan memerlakukan kita sebagai manusia seutuhnya. Mencintai diri bukan berarti kita berperilaku berlebihan sebagai manusia. Gambaran terbaik mencintai diri sebenarnya dapat kita lihat pada anak kecil. Saat mengantuk maka tidur atau kalau merasa lapar kita juga perlu makan, sesederhana itu. Mencintai diri sama seperti menghirup oksigen, tidak ada batasnya dan perlu diperlakukan sewajarnya.
Gambaran terbaik mencintai diri sebenarnya dapat kita lihat pada anak kecil. Saat mengantuk maka tidur atau kalau merasa lapar kita juga perlu makan, sesederhana itu. Mencintai diri sama seperti menghirup oksigen, tidak ada batasnya dan perlu diperlakukan sewajarnya.
Menyayangi diri sebenarnya satu paket berisi berbagai aspek yaitu fisik, pikiran, emosional, dan spiritual. Secara fisik, bukan berarti kita membiarkan begitu saya fisik kita yang sudah diberikan oleh Tuhan, perlu kita rawat dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya berkata bahwa kita menyayangi diri lantas kemudian makan berlebihan, pola tidur kacau balau, tidak mandi mungkin, dan lain sebagainya. Kalau kita sayang pada diri sendiri sudah sewajarnya kita memberikan diri kita keadaan fisik ternyaman.
Mencintai diri secara pikiran adalah tentang bagaimana kita mendefinisikan diri kita sendiri. Kita bisa mulai menggunakan kalimat yang positif, seperti saya adalah orang yang menarik, ceria, atau gigih. Kalau kita belum menyayangi diri kita sendiri mungkin kata-kata yang keluar adalah saya payah atau saya kalah. Selama 24 jam sehari kita akan terus menerus bersama diri kita jadi apa yang kita katakan sangat menentukan apakah kita akan semakin menyayangi atau justru membenci diri kita.
Secara emosional artinya kita bisa menerima emosi apa pun yang kita rasakan, lalu kita proses dan rawat. Salah satu caranya adalah dengan mengekspresikan emosi. Manusia adalah gabungan dari pikiran, emosi, dan perilaku. Kita juga bisa mulai melakukan kegiatan untuk merawat emosi seperti journaling, atau menceritakan emosi kita pada orang yang tepat. Secara spiritual maksudnya bagaimana kita menghargai diri. Kita lahir dan hadir di dunia karena kita spesial. Kita bisa lahir karena kita punya makna, maka tidak ada alasan untuk bilang diri kita tidak berharga. Setiap kali kita merasa rendah diri, ingat setiap dari kita adalah manusia yang punya misi dan tugas yang berbeda apa pun itu.
Kita lahir dan hadir di dunia karena kita spesial. Kita bisa lahir karena kita punya makna, maka tidak ada alasan untuk bilang diri kita tidak berharga. Setiap kali kita merasa rendah diri, ingat setiap dari kita adalah manusia yang punya misi dan tugas yang berbeda apa pun itu.
Saya mungkin bukan praktisi self-love yang melakukan penelitian. Kalau teman-teman tertarik mencari tahu lebih dalam akan hal ini, kamu boleh baca tulisan-tulisan dari Kristin Neff, seorang peneliti dari Amerika. Ia membahas lebih dalam mengenai hal yang perlu dilakukan dalam mencintai diri sendiri.sekalilagi pola pikir yang harus kita terapkan adalah kita bertanggung jawab akan kebahagiaan dan rasa damai diri sendiri, bukan orang lain.