Self Lifehacks

Awal dan Akhir

Richie Wirjan

@richiewirjan

Konsultan & Mentor Branding dan Kewirausahaan

Ilustrasi Oleh: Salv Studio

Pernahkah kamu merasakan suatu awal dan akhir di waktu yang bersamaan? Beberapa saat yang lalu, saya sempat duduk terdiam di ruang tunggu sebuah rumah sakit ternama. Ada keramaian di saat orang berlalu lalang mengurus panjangnya proses administrasi, tapi ada pula yang terhanyut dalam lelahnya menunggu sebuah panggilan. Mendadak seorang perawat berlari mendekat ke ruang tunggu, memanggil seorang ibu yang duduk termangu di sudut ruang. "Ibu, tolong ikut saya sekarang!" Tersentak saya mendengar sebuah tangisan hebat seorang ibu, sembari berlari sang bunda berteriak "Anakku...!"

Kita adalah mahluk hidup, yang berjalan pada batasan waktu tanpa tahu kapan kita berada dan berlalu – pastikan  kita hidup hari ini.

Sekejap seisi ruang tunggu menjadi senyap, berusaha berempati melihat kasih sang ibu. Di saat yang bersamaan, seorang ayah menggendong bayinya yang masih merah, melangkah keluar rumah sakit dengan penuh harap. Sebuah akhir dan awal, sebuah awal dan akhir. Mungkin kita berpikir, bahwa awal dan akhir hanyalah tentang debu; Ke mana kita berasal, di tanahlah kita kembali. Tetapi awal dan akhir bukanlah selalu tentang hidup dan mati, melainkan juga tentang sebuah kejadian – yang selayaknya musim – akan silih berganti.

Ketika kamu berhenti, bukan berarti hidup tak berarti. Tetapi justru kamu menyadari bahwa kamu perlu ruang dan waktu lebih untuk mencari sebuah arti.

Setiap awal yang baru memberikan kesempatan untuk kita lebih tertunduk, karena kita menyadari bahwa kita tidak tahu seperti apa di depan sana. Kita belajar merendahkan diri, memberanikan diri untuk menjadi 'bodoh' kembali karena banyak bertanya kepada orang lain. Kenapa begitu? Supaya kita bisa melangkah dengan lebih yakin ke depannya.

Setiap awal pasti punya akhir. Akankah kita mengakhirinya dengan baik? Entah itu sebuah hubungan yang mungkin memang tidak pasti ke mana ujungnya, atau kebiasaan buruk yang justru menghambat kita untuk maju. Beranilah memutuskan dan mengubah musim hidup kita sendiri. Ingatkan diri bahwa setiap keputusan kita menentukan kemana kita pergi – naik atau turun. Saya saat ini pun memasuki sebuah musim yang baru, musim di mana saya kembali belajar tunduk pada otoritas, yang mana sebelumnya saya sebagai entrepreneur memiliki kuasa untuk membuat berbagai keputusan. Selain itu, saya pun kembali diingatkan akan pentingnya tanggung jawab dan komitmen sebagai seorang suami dan ayah, supaya saya terus bersemangat memasuki musim yang baru.

Apakah kamu juga sedang memasuki musim yang baru? Terkadang terasa berat dan gelap, seolah-olah tak berujung. Berusahalah membagi cerita dan keluh kesahmu dengan orang terdekat, karena biasanya perubahan 'musim' membuatmu menutup diri; Takut kesulitanmu dilihat orang dan kamu dicap buruk oleh mereka. Hiraukan, sebab waktumu atau musimmu berbeda dengan orang lain.

Percayalah bahwa Tuhan tidaklah diam; Dia menjagamu dari jauh dan menemanimu dari dekat.

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024