Definisi dan makna mimpi bisa jadi berbeda bagi setiap orang. Menurutku, mimpi adalah salah satu hal penting dalam hidup, karena mimpi adalah hal yang membuat kita secara sadar melangkah dalam keseharian. Tanpa mimpi atau tujuan, sering kali apa yang kita lakukan di setiap waktunya terasa tanpa arah. Rasanya seperti terus berjalan tanpa tahu arah pasti yang sedang dituju, maka menurutku mimpi adalah sebuah hal yang harus dimiliki oleh semua orang.
Terkadang kita juga perlu menentukan prioritas terhadap mimpi yang kita upayakan. Dalam buku yang aku tulis, “Almost Adulting”, aku juga mengungkapkan bahwa satu hal yang secara konstan berubah dalam hidup kita adalah prioritas. Pada dasarnya prioritas kita akan terus berubah seiring dengan tahapan hidup dan juga usia yang kita alami. Apa yang penting menurutku saat masih remaja, dewasa, menikah, hingga kini sudah menjadi ibu tentu saja berubah dan itu adalah hal yang natural.
Satu hal yang secara konstan berubah dalam hidup kita adalah prioritas. Apa yang penting menurutku saat masih remaja, dewasa, menikah, hingga kini sudah menjadi ibu tentu saja akan berubah dan itu adalah hal yang natural.
Caraku untuk bisa menentukan prioritas dalam mimpi adalah dengan memahami betul apa yang sebenarnya penting dalam hidup kita. Waktu aku masih remaja, mungkin hubungan pertemanan adalah hal terpenting, jika dibandingkan dengan sekarang saat aku sudah menjadi ibu, tentu anak adalah prioritas utama dalam hidupku. Saat ini, kehidupan sosial menjadi sesuatu yang tingkat prioritasnya tidak lagi berada di puncak.
Coba cari apa hal paling penting dalam hidupmu, dari situ kamu bisa mulai menentukan langkah mana yang perlu didahulukan, tunda, atau bahkan relakan.
Sebenarnya aku juga cukup kesulitan dalam mengubah prioritas dalam hidup terutama saat tahapan hidupku sedang berganti. Misalnya, saat masih lajang lalu kemudian menikah, mungkin memang prioritas dalam hidupku belum banyak berubah meski aku harus menjalankan pernikahan dengan long distance relationship untuk sementara waktu. Saat aku dikaruniai anak, justru di saat inilah aku cukup sulit berkompromi dengan ambisi yang aku punya. Di satu sisi aku tahu bahwa ambisiku tidak lebih penting dengan waktu yang bisa kuhabiskan bersama anak.
Menurutku hal yang bisa dilakukan untuk bisa dengan bijak mengubah prioritas adalah dengan banyak berdiskusi dengan orang yang mungkin sudah pernah mengalami situasi serupa. Perbanyak informasi yang bisa kita dapatkan dari berbagai sumber yang tersedia dan usahakan untuk mengurangi hal-hal yang membebani pikiran kita. Renungkan kembali apakah ambisi yang kita punya ini memang penting atau sebenarnya tidak lagi relevan. Aku juga melakukan kontemplasi diri, hingga akhirnya aku memutuskan bahwa to do list dalam hidup tak harus banyak, begitu pula ambisi dalam diri. Pilah saja mana yang memang pantas untuk terus kita usahakan daripada menyibukkan diri dengan hal yang sebenarnya bisa kita relakan dari hidup.
Aku memutuskan bahwa to do list dalam hidup tak harus banyak, begitu pula ambisi dalam diri. Pilah saja mana yang memang pantas untuk terus kita usahakan daripada menyibukkan diri dengan hal yang sebenarnya bisa kita relakan dari hidup.
Ketika punya mimpi, sebaiknya juga kita jabarkan kembali menjadi poin-poin yang detail. Aku belajar tentang hal ini dari buku "GRIT "karya Angela Duckworth, di situ ia menjelaskan hierarki dari tujuan. Kalau kita tidak menjabarkan tujuan hidup yang kita punya menjadi poin-poin sederhana, tujuan tersebut cenderung akan menjadi sebuah angan saja. Contohnya saja kita ingin jadi dokter, kita harus tahu langkah apa yang harus kita ambil. Mulai dari belajar tes masuk universitas, masuk ke fakultas kedokteran, dan lain sebagainya. Buat mimpi besar kita yang terasa jauh menjadi langkah-langkah sederhana yang bisa kita gapai perlahan-lahan.
Mimpi menjadi bagian penting dalam hidupku karena aku rasa semua hal yang aku lakukan berawal dari mimpi yang terasa sangat jauh unutk digapai. Tapi dengan keinginan kuat dan konsistensi akhirnya tujuan tersebut juga tercapai satu per satu. Bahkan impian ibuku yang ingin anaknya menjadi penulis pun bisa terwujud saat bukuku “Almost Adulting” akhirnya sekarang sudah bisa didapatkan di toko buku Gramedia. Menurutku peran mimpi sangat besar, karena tanpa mimpi tidak ada yang mengarahkan kita untuk terus maju dan melangkah.