Patah hati memang bukan pengalaman yang menyenangkan. Sayangnya, memang tidak ada obat untuk menyudahi fase dan perasaan patah hati dalam sekejap. Ada banyak perasaan yang muncul, sedih, marah, kecewa. Ragu akan diri sendiri ataupun keadaan. Setiap individu juga merasakan level yang berbeda saat patah hati. Akumulasi perasaan yang membingungkan ini bisa saja terlalu membebani dirimu hingga sepertinya ini tak berujung. Membuat kita kehilangan arah, tapi satu hal yang harus aku, kamu, dan siapa pun yang pernah atau sedang patah hati ingat, ini tidak selamanya. Kita pasti akan tetap bisa lanjut ke fase-fase selanjutnya.
Patah hati memang bukan pengalaman yang menyenangkan. Akumulasi perasaan yang membingungkan ini bisa saja terlalu membebani dirimu hingga sepertinya ini tak berujung. Membuat kita kehilangan arah, tapi satu hal yang harus aku, kamu, dan siapa pun yang pernah atau sedang patah hati ingat, ini tidak selamanya.
Terkadang kita juga dihadapkan dengan berbagai pertanyaan yang muncul. Tahap pertama patah hati biasanya muncul fase mempertanyakan keadaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ini terjadi? Apa hanya aku yang merasa sedih? Dan lain sebagainya. Perasaan galau yang terus menerus muncul sembari bertanya kenapa patah hati ini bisa terjadi?.
Setiap proses yang dilalui, terutama saat patah hati biasanya kita dihadapkan dengan fase denial. Tidak menerima dan mengakui perasaan yang saat itu hadir, merasa sepertinya ini seharusnya tidak terjadi. Aku pun juga merasakan fase ini, sampai detik inipun aku masih berusaha berdamai dengan diri sendiri. Bagi sebagian orang proses yang paling sulit saat patah hati adalah merelakan, mengikhlaskan, dan menerima entah keadaan atau orangnya yang sudah berubah. Menurutku proses paling sulit adalah tahap menerima keadaan yang terjadi dan memang harus dihadapi. Karena lari dari kenyataan juga bisa dikatakan sebagai tahapan denial. Tidak ingin mengakui bahwa keadaannya sedang tidak terlalu menyenangkan.
Setiap proses yang dilalui, terutama saat patah hati biasanya kita dihadapkan dengan fase denial. Tidak menerima dan mengakui perasaan yang saat itu hadir, merasa sepertinya ini seharusnya tidak terjadi.
Menurut aku di saat patah hati, paling tepat untuk mulai lebih mengenal diri sendiri. Setelah kita tahu, kita bisa berhenti menyalahkan diri sendiri, orang lain, ataupun keadaan. Semua kejadian dan potongan-potongan memori yang mungkin tidak menyenangkan ini, sepertinya memang tidak ditakdirkan untuk memiliki jawaban. Mungkin memang ini hanya salah satu dari bagian kehidupan yang harus dihadapi dan dijalani. Kalau kamu sudah bisa berdamai dengan keadaan, sudah saatnya kita menerima, memaafkan, dan kembali membuka hati. Mungkin ini saat yang paling tepat bagi kita untuk, move on.
Kalau kamu sudah bisa berdamai dengan keadaan, sudah saatnya kita menerima, memaafkan, dan kembali membuka hati. Mungkin ini saat yang paling tepat bagi kita untuk, move on.
Kita memang memerlukan kemampuan untuk berbesar hati mengikhlaskan perjalanan cinta yang harus selesai. Tapi kita tidak mau selamanya meratapi apa yang sudah lalu, bukan?. Setiap orang memiliki cara dan waktunya sendiri untuk bisa sembuh dari patah hati. Banyak faktor yang bisa memengaruhi berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk bisa kembali baik-baik saja.
Kalau aku, saat menghadapi patah hati aku akan mencari kegiatan yang bisa dilakukan, salah satunya dengan membuat lagu, menulis lagu. Aku memilih cerita dalam bentuk lirik dan akhirnya bisa membantu diri sendiri untuk menyembuhkan patah hati. Sampai akhirnya aku merilis EP Camellia, bisa dibilang ini berisi lagu-lagu yang menceritakan pengalaman aku untuk move on. Perjalanan menemukan cinta kembali, ke diri sendiri ataupun orang lain. Lagu-lagu yang menenangkan dan menyenangkan hatiku. Pemilihan nama bunga sendiri diambil karena menurutku bunga hadir dalam banyak peristiwa penting dalam hidup kita, baik suka maupun duka. Camellia dalam bahasa bunga melambangkan cinta, kasih sayang, dan rasa kagum terhadap orang lain.
Saat kita sudah berhasil keluar dari zona patah hati, jatuh cinta rasanya belum ada di bagian atas prioritas kita. Kebanyakan dari kita akan lebih fokus kepada diri sendiri dan menata hati untuk kemudian siap untuk kembali jatuh cinta. Rasa cinta seringkali hadir dari rasa kagum kita terhadap seseorang. Bisa saja perilakunya atau cara pandang dirinya terhadap dunia. Jadi, bagaimana kalau kita mulai dari menyiapkan hati untuk kembali merasakan seperti apa rasanya jatuh hati?
Rasa cinta seringkali hadir dari rasa kagum kita terhadap seseorang. Bisa saja perilakunya atau cara pandang dirinya terhadap dunia.