Salah satu topik yang menarik perhatianku beberapa waktu terakhir adalah isu seputar lingkungan. Generasi orangtuaku atau mungkin kita di zaman dulu sepertinya tidak banyak membahas mengenai isu lingkungan seperti sekarang. Kita mungkin diajari untuk tidak membuang sampah sembarangan, tapi tidak umum rasanya pembahasan mengenai memilah sampah berdasarkan jenisnya atau topik lingkungan lain. Pemahaman mengenai usaha menjaga lingkungan mulai dari kehidupan sehari-hari rasanya sekarang sudah lebih umum. Poin inilah yang aku coba tanamkan pada anakku untuk mulai menggunakan produk-produk ramah lingkungan yang bisa didaur ulang.
Dengan segala perubahan yang terjadi pada bumi kita sekarang, aku tersadar bahwa aku harus mulai belajar untuk kebaikan anak kita di masa mendatang. Aku hanya berusaha sebisaku untuk menyediakan dunia yang lebih baik untuk ditinggali oleh generasi-generasi setelah kita. Misiku adalah untuk membuat a better product for mama and mama’s earth. Aku percaya ibu memegang peran penting dalam keluarga. Tidak mudah memastikan setiap anggota keluarga termasuk dirinya tetap sehat dan baik-baik saja terutama di era ini. Para ibu yang seringkali mengambil keputusan terkait dengan urusan rumah tangga, ibu yang biasanya memilih produk-produk apa saja yang akan digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Menurutku, para ibu adalah sosok yang dapat membantu kita mewujudkan bumi yang lebih baik.
Aku percaya ibu memegang peran penting dalam keluarga. Tidak mudah memastikan setiap anggota keluarga termasuk dirinya tetap sehat dan baik-baik saja terutama di era ini.
Mewujudkan lingkungan yang lebih baik bisa dimulai dari hal yang sederhana. Sesederhana mengganti produk-produk rumah tangga yang lebih ramah lingkungan. Membiasakan anak kita menggunakan produk yang ramah lingkungan pada akhirnya akan menjadikan hal ini sebagai rutinitas sehari-hari. Contohnya, saat aku memesan kopi di luar justru anakku yang akan mengingatkan untuk menggunakan tumbler. I think collective of a small change could make a bigger thing.
Aku percaya bahwa kita bisa mulai dengan tujuan kecil untuk melangkah ke arah tujuan akhir yang lebih besar. Aku pun secara pribadi baru mulai belajar bagaimana cara memilah sampah sesuai jenisnya, apa saja yang perlu dipersiapkan, dan lain-lain. Menurutku mungkin langkah ini masih terbilang kecil, tapi tetap harus dihargai sembari terus belajar bagaimana cara kita untuk memberikan dampak yang lebih besar. Pada akhirnya aku jadi mulai mencoba mencari tahu hal-hal lain sehubungan dengan eco-living. Mencoba lebih mengeksplorasi apa saja langkah-langkah kecil yang bisa kuperbuat untuk sedikit banyak membantu menjaga bumi yang kita tinggali sekarang.
Aku percaya bahwa kita bisa mulai dengan tujuan kecil untuk melangkah ke arah tujuan akhir yang lebih besar.
Setiap orangtua pasti akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satu aspek yang menjadi perhatianku adalah bahan-bahan yang terkandung dalam kebutuhan sehari-hari anak. Mulai dari sabun mandi, sabun cuci pakaian, pelembab, dan lain sebagainya. Tapi masih ada pertimbangan lain yang muncul mengiringi keinginan ini yaitu biaya bulanan yang mulai membengkak. Pembelian produk yang berulang pun menghasilkan sampah kemasan plastik yang tidak sedikit. Aku rasa para orangtua sekarang ini mengalami dilema yang sama.
Tentu aku dan orangtua lainnya tetap akan dengan senang hati memberikan produk yang terbaik untuk anak-anak kita. Di sisi lain, Aku juga berusaha mencari tahu lebih dalam apakah ada solusi untuk bisa mengurangi biaya yang diperlukan dalam sebulan?. Maka, muncullah ide untuk membuat brand Senormal, berupa produk yang aman untuk anak sekaligus juga orangtua. Dalam waktu yang bersamaan, secara kemasan juga dirasa lebih ramah lingkungan karena dibuat dalam kemasan tablet.
Selain itu dengan menggunakan produk pembersih yang aman mulai dari detergen hingga sabun cuci piring, kita juga bisa menanamkan kebiasaan bersih pada anak. Tidak perlu takut jika kulit anak kemudian iritasi atau alergi kerena produk pembersih. Kita juga bisa mengajak anak-anak kita untuk mulai ikut atau setidaknya berada di dekat kita saat sedang membersihkan rumah, serta menanamkan nilai bahwa kegiatan bersih-bersih bukanlah hal yang menakutkan dan harus dihindari.