Kita sebagai manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Kita tidak dapat hidup sendiri dan tidak mungkin terputus dengan manusia-manusia yang lain. Atas dasar itu kemudian menjadi hal yang penting untuk mempertanyakan tujuan keberadaan kita di antara manusia lainnya.
Orang akan mengingat kita sebagai manusia yang seperti apa.
Dari awal berdirinya Papermoon Puppet Theatre, saya dan Iwan memulainya dengan tujuan sederhana – kami ingin bisa membawa berkah untuk banyak orang. Kami ingin bisa memberi arti lebih bagi setiap orang.
Lewat teater boneka lah ternyata berkah itu ternyata dapat tersalurkan. Saat orang tersentuh pada cerita yang kami bawakan. Saat mereka dapat bereaksi pada boneka-boneka yang kami gerakkan.
Dari sana saya akhirnya mempelajari bahwa manusia ternyata butuh jembatan untuk bicara. Terkadang bicara langsung dengan orang lain itu menjadi sesuatu yang sulit. Sementara lewat boneka – makhluk yang diam begitu saja apa adanya, membangun rasa justru lebih mudah. Meskipun tanpa kata-kata.