Berbicara soal jatuh cinta, sebenarnya sulit rasanya mendefinisikan seperti apa rasanya jatuh hati. Berbagai perasaan yang campur aduk menjadi satu terlalu sulit didefinisikan dalam satu kalimat. Sebenarnya beberapa ahli mengatakan bahwa jatuh cinta dapat diasosiasikan sebagai bagian dari emosi dasar manusia, seperti rasa cemas atau takut. Jatuh cinta dan berbagai perasaan dasar lainnya juga diproses pada bagian yang sama dalam otak, yang disebut sebagai amygdala.
Terdapat beberapa aspek emosional yang kita rasakan saat kita jatuh cinta seperti passion, afeksi, rasa peduli, khawatir, serta kekaguman terhadap seseorang. Berbagai aspek ini muncul bersamaan terutama saat tahap-tahap awal jatuh cinta, sehingga terkadang mungkin menyulitkan kita untuk memahami, sebenarnya perasaan apa yang sedang kita rasakan? Setiap orang punya pengalamannya sendiri-sendiri mengenai jatuh cinta. Beberapa orang mungkin akan berusaha melogikakan apa yang sedang dirasakan. Sebagian lainnya hanya menikmati momen meski dia tidak paham betul apa yang sebenarnya ia rasakan.
Setiap orang punya pengalamannya sendiri-sendiri mengenai jatuh cinta. Beberapa orang mungkin akan berusaha melogikakan apa yang sedang dirasakan. Sebagian lainnya hanya menikmati momen meski dia tidak paham betul apa yang sebenarnya ia rasakan.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa komponen dari rasa cinta adalah rasa saling membutuhkan, saling percaya, optimisme, serta kegembiraan tetapi di sisi lain juga berhubungan dengan perasaan depresi, gelisah, serta kehilangan fokus dan sulit untuk berkonsentrasi. Fakta ini bisa terasa sangat kontradiktif. Bagaimana kita merasakan beragam perasaan positif juga berbagai perasaan negatif pada saat yang bersamaan. Jatuh cinta memang sering kali membuat kita bingung sebenarnya bagaimana kita menghadapi perasaan positif dan negatif yang datang bersamaan.
Jatuh cinta memang sering kali membuat kita bingung sebenarnya bagaimana kita menghadapi perasaan positif dan negatif yang datang bersamaan.
Terlebih saat kita baru saja selesai dari episode patah hati, terkadang masih ada penolakan untuk memulai hubungan baru. Melangkah dari satu fase ke fase lain dalam hidup tak jarang membuat kita merasa ragu, khawatir, atau ketakutan akan pilihan yang kita ambil. Hal ini juga berlaku saat kita ingin melangkah untuk memulai kembali merasakan jatuh cinta. Saat kita ternyata harus mengalami patah hati, sedih, hingga berusaha kembali mengumpulkan niat untuk mencari tambatan hati yang baru, bisa saja keraguan-keraguan itu muncul. Rasanya seperti kasmaran untuk pertama kali.
Di laguku “Are You My Valentine?” aku juga membagikan pengalamanku merasakan rasa manisnya kasmaran, kenal sama orang baru tapi di saat yang bersamaan aku juga merasakan getir karena kenangan dari pengalaman yang lama. Di lagu ini juga aku menjelaskan dan menceritakan sosok orang yang pada saat itu aku kagumi. Rasanya seru dan menyenangkan kagum dan jatuh hati kembali dengan orang lain. Tapi kemudian aku ragu, apa iya aku benar-benar butuh orang atau sosok yang seperti dia? Atau mungkin ini hanya perasaan sementara saja. Bisa saja aku tertarik kepada sosok ini karena dia menyenangkan sebagai manusia, padahal mungkin aku belum membutuhkan sosoknya di hidupku.
Merasakan jatuh cinta kembali setelah patah hati, ternyata nggak semudah itu. Perasaan ini juga aku bagikan dalam lagu Are You My Valentine? yang menggambarkan masa pendekatan penuh keraguan dan tanda tanya yang aku rasakan. Terasa manis seperti kasmaran pertama tetapi juga getir karena memori yang masih tersisa dari pengalaman masa lalu. Aku juga tidak ingin terburu-buru mendefinisikan perasaan yang sedang hadir. Lebih nyaman rasanya untuk mulai move on dengan mengenal seseorang perlahan-lahan. Sembari kembali merasakan, oh ini yang dinamakan kasmaran.
Merasakan jatuh cinta kembali setelah patah hati, ternyata nggak semudah itu. Terasa manis seperti kasmaran pertama tetapi juga getir karena memori yang masih tersisa dari pengalaman masa lalu.
Sosok si dia yang tengah hadir dalam hidup kita terasa nyaman dan membahagiakan tapi aku masih tetap ragu. Secara logika mungkin sosok yang tengah hadir dalam hidupku ini sangat cocok sebagai pasangan, tapi apa memang benar ini yang aku butuhkan sekarang? Atau memang dirinya memang sangat menawan sebagai manusia pada umumnya? Sulit sekali rasanya menentukan apa yang sebenarnya sedang aku rasakan. Seperti di lirik terakhirnya, kau punya semua yang ku suka. Biar ku bertanya, apa ku jatuh cinta?
Referensi:
Emanuele, E., Politi, P., Bianchi, M., Minoretti, P., Bertona, M., & Geroldi, D. (2006). Raised plasma nerve growth factor levels associated with early-stage romantic love. Psychoneuroendocrinology, 31(3), 288-294.