Circle Love & Relationship

Hidup Harmonis Bersama Narsisis

Gupta Sitorus

@guptasitorus

Praktisi Branding & Pemasaran

“Sumpah gue udah nggak tahan. Setiap hari si X ngobrolin diri sendiri terus. Sehari bisa kirim tiga sampai empat artikel tentang dia di grup WhatsApp!”

“Ya elo masih mending cuma punya satu grup sama si X. Lah, gue punya tujuh grup WhatsApp sama dia... dan semua dibom!”

Cuplikan perbincangan antara dua teman saya di atas sungguh benar adanya. Membuat saya berpikir, apakah mereka terganggu karena aksi si X atau jangan-jangan mereka juga lagi butuh perhatian. Apalagi mereka berdua berzodiak Leo yang katanya butuh kasih sayang khusus. Namun kali ini saya sedang tidak ingin membahas tentang Leo dan kebutuhannya dan lebih tertarik menggali lebih dalam tentang si X yang sudah hampir sebulan ini terus membombardir grup WhatsApp kami dengan berbagai pemberitaan dirinya.

Mari kita akui bahwa ada sebuah ruang, kecil maupun besar, dalam diri kita yang haus akan perhatian. Ada istilah “narsisisme sehat” yang merupakan bagian dari fungsi normal manusia yang diejawantahkan dalam bentuk cinta kepada diri sendiri dalam kadar yang wajar dan kepercayaan diri yang didapat pada prestasi nyata. Narsisisme menjadi masalah ketika individu sibuk dengan diri sendiri, butuh kekaguman yang berlebihan dan persetujuan dari orang lain, tidak peduli dan tidak peka terhadap orang lain. Jika narsisis tidak menerima perhatian yang diinginkan – bencana. Kita biasanya menggunakan kata narsis untuk menggambarkan seseorang yang egois dan kurang empati. Tetapi penting untuk diingat bahwa gangguan kepribadian narsisistik (narcissistic personality disorder / NPD) adalah kondisi kesehatan mental yang memerlukan diagnosis profesional kesehatan mental. Meskipun demikian  orang dapat menunjukkan beberapa karakteristik narsisistik tanpa NPD.

Narsisisme menjadi masalah ketika individu sibuk dengan diri sendiri, butuh kekaguman yang berlebihan dan persetujuan dari orang lain, tidak peduli dan tidak peka terhadap orang lain.

Konon, narsisisme telah menjadi "epidemi modern".  Perubahan cepat dalam masyarakat yang terjadi pada masa industri dan pasca-industri menjadi penyebabnya. Adanya perubahan sosial seperti bergesernya komitmen seseorang yang awalnya fokus pada rasa kebersamaan dan kemasyarakatan berubah menjadi komitmen pada diri sendiri. Self-esteem movement menjadi titik awal munculnya epidemi ini dengan maraknya pemikiran kontemporer yang mengajarkan bahwa harga diri adalah kunci keberhasilan hidup. Guru dan orang tua modern mencekoki anak-anak mereka dengan berbagai nasihat tentang betapa istimewanya dan uniknya mereka untuk membuat mereka lebih percaya diri. Orang tua modern cenderung memberi harga diri secara cuma-cuma daripada membiarkan anak-anak mereka mendapatkannya melalui kerja keras.

Orang tua modern cenderung memberi harga diri secara cuma-cuma daripada membiarkan anak-anak mereka mendapatkannya melalui kerja keras.

Namun hanya karena narsisis bukan berarti mereka unlovable. Orang dengan narsisisme tinggi bisa menyenangkan, karismatik dan pandai dalam apa yang mereka lakukan. Memiliki mereka dalam hidup Anda bisa jadi memberi lebih banyak kesenangan dibanding rasa kesal dan amarah. Sekarang pilihannya adalah hidup damai dengan mereka atau meninggalkan mereka jauh jauh. Kalau Anda memilih untuk hidup harmonis bersama mereka, terus baca artikel ini.

Jadi bagaimana harus berurusan dengan seorang narsisis? Beberapa situs seperti healthline.com dan PsychCentral memberikan beberapa tips agar Anda bisa berdamai dan hidup harmonis dengan mereka.

Lihat diri mereka sebenarnya. Para narsisis cukup pandai menebar pesona. Anda akan mudah jatuh cinta dan kagum pada ide-ide besar dan janji-janji mereka. Ini juga yang membuat mereka seringkali populer di lingkungannya, termasuk tempat kerja. Namun sebelum Anda jatuh cinta dan kagum, perhatikan bagaimana mereka memperlakukan orang lain ketika mereka sedang tidak berada di "panggung". Jika Anda melihat mereka berbohong, memanipulasi, atau terang-terangan tidak menghargai orang lain, tidak ada alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang sama kepada Anda. Terlepas dari kata-kata indah yang mungkin dikatakan para narsis kepada Anda, keinginan dan kebutuhan Anda cenderung tidak penting bagi mereka. Dan jika Anda mencoba menyampaikan tentang keinginan dan kebutuhan Anda ini, dipastikan Anda akan menghadapi perlawanan dari para narsis. 

Jadi langkah pertama dalam berurusan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsis adalah dengan menerima bahwa inilah diri mereka – tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya.

Bicaralah. Ada kalanya cuek dan pergi menjadi pilihan yang tepat ketika bertemu narsisis. Namun jika narsisis ini adalah seseorang yang Anda ingin tetap pertahankan dalam hidup, maka bicara terus terang akan menjadi langkah awal yang baik.  Lakukan ini dengan tenang, lembut. Anda harus memberi tahu mereka bagaimana kata-kata dan perilaku mereka memengaruhi hidup Anda. Spesifik dan konsisten tentang apa yang tidak dapat diterima dan bagaimana Anda berharap diperlakukan. Tetapi persiapkan diri Anda untuk fakta bahwa mereka mungkin tidak mengerti – atau peduli.

Pahami siklus mereka.  Siklus abuse yang dijalankan para narsisis cukup unik dan biasanya melibatkan empat fase: merasa terancam, melecehkan orang lain, playing victim, dan merasa diberdayakan. Mempelajari fitur identifikasi dari setiap langkah memungkinkan kita untuk menghentikan siklus ini.

Pahami permainan mereka. Narsisis menggunakan pesona mereka untuk menarik orang lain dengan mengajukan pertanyaan tentang orang lain. Namun, mereka seringkali tidak akan mendengarkan jawaban orang lain dan menyela dengan cerita tentang diri mereka sendiri. Alih-alih marah, atur waktu ini. Mainkan permainan Anda! Lihat seberapa cepat topik berubah dan cobalah untuk memperbaiki durasi engagement setiap topik.

Puaskan ego mereka. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, narsisis membutuhkan perhatian, afirmasi, kasih sayang, dan pemujaan setiap hari. Sebuah komentar sederhana, "Anda terlihat luar biasa," "Anda sangat pandai dalam hal itu," atau "Anda mengesankan," akan sangat membantu membangun hubungan baik dengan para narsisis. Temukan cara untuk menunjukkan penghargaan dan terima kasih kepada narsisis setiap hari dan amukan akan mereda sangat. Ini bukan manipulasi, melainkan pemahaman dasar tentang bagaimana gangguan kepribadian bekerja.

Kelola harapan Anda. Narsisis dikenal karena kurangnya empati mereka terhadap orang lain. Sementara mereka mengharapkan simpati untuk diri mereka sendiri, mereka tidak akan membalas. Ketidakhadiran empati ini adalah sebuah tantangan yang membuat orang lain menjaga jarak dan membatasi keintiman. Ketika Anda membutuhkan belas kasih dan perhatian, cari sumber lain alih-alih menuntutnya dari narsisis.

Lindungi rasa tidak aman mereka. Seringkali ketika kita akhirnya mengetahui bahwa para narsis ini sebenarnya menyembunyikan sesuatu yang menjadi insecurity mereka, kita menggunakan rahasia ini sebagai alat membalas dendam ke mereka.  Aksi Ini hanya akan meningkatkan reaksi narsis karena mereka dipaksa untuk mengambil posisi membela diri dan menambah rasa malu yang mereka rasakan. Alih-alih, bantu narsisis melindungi rasa tidak aman mereka dengan menjadikan hal hal yang membuat mereka insecure tersebut sebagai hal yang terpendam yang tidak akan diungkit-ungkit. 

Tetapkan batasan. Salah satu batasan paling mudah untuk ditetapkan adalah menghindari blame game. Narsisis tidak akan meminta maaf atas kesalahan mereka tetapi akan menuntut kerendahan hati orang lain. Mereka bahkan mungkin melebih-lebihkan kesalahan orang lain untuk membuat kesalahan mereka terlihat lebih kecil. Alih-alih, letakkan setiap kesalahan dalam konteks yang semestinya, tolak untuk meminta maaf hanya demi menjaga perdamaian, dan tahan godaan untuk mengalihkan kesalahan kembali ke narsisis.

Hindari membuat rasa malu. Kejahatan utama bagi seorang narsisis adalah dipermalukan di depan umum. Narsisis menghargai kesetiaan terutama ketika itu dilakukan pada saat yang paling memalukan mereka.

Temukan sisi baik mereka. Gangguan kepribadian tidak membuat seseorang menjadi buruk; hal itu hanya mengubah kemampuan mereka untuk memahami realitas secara akurat. Kadang mungkin lebih sulit untuk menemukan sisi baik para narsisis ini. Tetapi dengan seiring waktu dan latihan, hal ini akan menjadi lebih mudah. Untuk setiap rasa frustrasi tentang mereka coba imbangi dengan pernyataan positif. Bahkan yang sederhana akan melakukan seperti, "Dia kalau cuci piring bersih sekali," atau "Dia kalau cerita seru sekali."

Perlu digarisbawahi bahwa kita perlu tahu kapan saatnya pergi dan meninggalkan. Beberapa orang dengan kepribadian narsis dapat secara verbal atau emosional kasar. Beberapa tanda yang bisa Anda jadikan tanda untuk melangkah pergi seperti menghina di depan publik, memanggil Anda dengan sebutan kasar, cemburu yang berlebihan, menyalahkan Anda atas semua hal, memantau setiap gerak gerik Anda atau bahkan mencoba mengisolasi Anda dan secara konstan meremehkan pendapat dan kebutuhan Anda.

Kita perlu tahu kapan saatnya pergi dan meninggalkan.

Ingatlah! Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, itu tidak akan merubah seorang narsisis. Konon kata seorang pakar, narsisme adalah sifat kepribadian seumur hidup dan umumnya memburuk dengan bertambahnya usia. Untuk kewarasan Anda sendiri, jaga jarak Anda dan kelola harapan Anda. Dengan kata lain, berhenti menunggu empati yang tidak akan pernah datang, untuk rasa hormat yang tidak akan mereka tawarkan, untuk pertimbangan dan kompromi yang tidak akan pernah mereka bawa. Anda dapat menyia-nyiakan hidup, kesehatan mental, dan karier Anda jika menunggu hal itu terjadi. Binalah hubungan lain yang sehat dengan teman, keluarga, dan rekan kerja yang dapat mendukung Anda.

Related Articles

Card image
Circle
Kembali Merangkai Sebuah Keluarga

Selama aku tumbuh besar, aku tidak pernah merasa pantas untuk disayang. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan kasih sayang hangat dari kedua orang tua saat kecil. Sejauh ingatan yang bisa aku kenang, sosok yang selalu hadir semasa aku kecil hingga remaja adalah Popo dan Kung-Kung.

By Greatmind
24 November 2023
Card image
Circle
Pernah Deep Talk Sama Orang Tua?

Coba ingat-ingat lagi kapan terakhir kali lo ngobrol bareng ibu atau bapak? Bukan, bukan hanya sekedar bertanya sudah makan atau belum lalu kemudian selesai, melainkan perbincangan yang lebih mendalam mengenai apa yang sedang lo kerjakan atau usahakan.

By Greatmind x Folkative
26 August 2023
Card image
Circle
Berdaya dan Berkontribusi

Ketertarikanku untuk berbagi mengenai pengalaman dan tips pengembangan diri sebenarnya dimulai ketika aku bekerja di salah satu perusahaan konsultan keuangan di Jakarta. Saat itu, banyak yang bertanya melalui media sosial mengenai kiat untuk bisa bekarir di perusahaan tersebut. Lalu setelahnya, aku juga mulai berbagi mengenai topik pengembangan diri dan karir.

By Lavina Sabila
20 May 2023