Cinta merupakan sesuatu yang akan selalu menarik untuk dibicarakan. Terlebih lagi membicarakannya besama Titi DJ, penyanyi dan penulis lagu yang banyak melahirkan lagu-lagu tentang cinta. Perjalanan dan kisah cintanya yang sangat berwarna seperti selalu bisa menyumbang nuansa rasa yang dalam dan mampu menyentuh siapa saja yang mendengar atau menyenandungkannya.
Cinta menurut Titi selalu merupakan hal yang bisa nyambung dibicarakan kapan saja oleh siapa saja karena ia melampaui batasan masa dan usia. “Bayi pasti membutuhkan cinta dari ibunya, sementara seorang ibu pun, butuh cinta dari anak-anaknya. Itu cinta yang unconditional,” kata Titi memberi analogi.
Ketika ditanyakan lebih lanjut tentang cinta dan hubungan antar sepasang manusia, Titi tertawa dan spontan berujar lugas bahwa dirinya bukan orang yang tepat untuk ditanyakan mengenai resep hubungan antar dua orang. “Perkawinan saya tiga kali, semua tidak berhasil,” Titi menambahi. Tapi ia lantas melanjutkan, bahwa ketidakberhasilan itu kemudian malah berubah menjadi kesuksesan karena setelah perpisahan, ia justru memiliki hubungan yang sangat baik dengan ketiga mantan pasangannya. “Tidak ada permusuhan, tidak ada benci-bencian,” katanya. Keberadaan anak-anak dalam pernikahan, menjadi salah satu hal yang menurut Titi membuat komunikasi dengan mantan suami pertama dan keduanya menjadi lebih intensif ketimbang dengan mantan suami ketiga. Itu pun, hubungannya dengan mantan suami ketiganya juga tetap baik, meski mereka tidak memiliki anak dari pernikahannya. Titi menyebut hubungan baiknya dengan ketiga mantan pasangannya itu sebagai, “Cinta dalam bentuk yang lain.”
Komunikasi yang tetap terjaga baik dan kesadaran untuk melepaskan ego masing-masing, menurut Titi merupakan dua kiat yang bisa diterapkan untuk menjaga hubungan. Dalam perjalanan melewati rangkaian kisah cintanya, Titi mengaku akhirnya bisa sampai pada titik di mana ia berkenan menekan egonya. “Kita memang harus menyadari bahwa kita harus melepaskan ego masing-masing,” katanya.
Dari semua perjalanan hubungan yang pernah dilaluinya, Titi mengaku telah mendapat kemampuan untuk membedakan antara cinta dan hasrat. “Dulu belum. Saya yakin, sebagian besar remaja pun masih (belum bisa membedakan) love atau lust. Kita harus peka soal itu. Love itu butuh waktu,” katanya. Titi tak menyangkal fakta bahwa jatuh cinta itu bisa terjadi sangat cepat, namun dibutuhkan waktu untuk menapis apakah cinta bisa melewati . “Tapi bagaimana bisa stay in love, itu masalah yang lain lagi. Itu benar-benar waktu yang bicara,” katanya.
Kisah cinta, diakui Titi memberi banyak sekali inspirasi bagi perjalanannya sebagai musisi. “Pasangan sangat mempengaruhi mood dan inspirasi saya saat bekerja,” katanya. Ketika semua hubungannya berakhir, anak-anak yang kemudian menjadi sumber inspirasi yang selalu bisa ia kunjungi kapan saja ketika ia membutuhkannya. Ada banyak hal dari interaksi dengan keempat anaknya yang menurut Titi memberi inspirasi: cerita, air wajah, gestur tubuh, bahkan juga komunikasi anak-anak dengannya menjadi inspirasi yang akan terus mengalir buatnya.
--
Tata Rambut oleh: Rangga Yusuf