Circle Planet & People

Berkawan Dengan Tanaman

Suatu perubahan kadangkala terjadi tanpa pernah kita duga sebelumnya. Bertahun-tahun, saya telah menggemari kegiatan menjahit sebagai pengisi waktu luang. Saya ingat hari-hari dimana benang, jarum, kain, dan pola-pola jahitan adalah benda-benda yang rutin saya liat dalam keseharian. Saya tidak pernah menduga jika akan berkenalan dengan dunia ‘kerajinan’ lainnya yang tidak kalah menariknya dan mampu menyedot perhatian saya hingga saat ini, bila bukan karena suami saya yang memulainya.

Tahun 2016, suami saya yang gemar memelihara ikan koi, melakukan renovasi pada kolam ikannya di halaman rumah kami agar menjadi lebih besar. Karena hal ini, area sekitar kolam, pun perlu dibenahi juga supaya penampilan kolam menjadi lebih maksimal. Berangkat dari sini, saya pun mulai menaruh sejumlah tanaman di sekitar kolam. Saat itu, pengetahuan saya akan dunia tanaman masih sangat minim. Sedikit-sedikit saya melakukan browsing untuk mencari tahu jenis tanaman apa yang sebaiknya ditanam, bagaiamana merawatnya, hingga hal-hal mendetail lainnya. Sama seperti manusia dan binatang, tanaman pun makhluk hidup yang perlu kita rawat dan sayangi. Sifat mereka mungkin terlihat ‘pasif’ karena tampak hanya diam di tempat, dan kadangkala untuk tanaman yang ditaruh di dalam rumah, mereka cederung tergantung pada kita dalam mendapatkan makanan serta nutrisi untuk tumbuh. Namun, tidak kalah seperti peliharaan binatang yang dapat dijadikan teman maupun penjaga rumah, tanaman pun turut memberikan manfaat bagi kita seperti udara yang lebih segar, suasana yang lebih nyaman, serta estetika ruang yang lebih menarik. Singkat cerita, hobi saya yang sebelumnya menjahit pun beralih menjadi berkebun.

Menaruh tanaman di dalam rumah, menurut sejumlah penelitian, mampu memberi dampak positif pada badan dan pikiran, seperti menambah fokus dan rasa tenang.

Semula, memang hanya area halaman rumah saja yang saya tanami tanaman. Namun, dengan semakin banyaknya koleksi tanaman, pelan-pelan saya juga mulai menyimpan mereka di dalam rumah. Petualangan baru pun dimulai. Merawat tanaman itu susah-susah gampang, namun saya menyukainya. Menaruh tanaman di dalam rumah, menurut sejumlah penelitian, mampu memberi dampak positif pada badan dan pikiran, seperti menambah fokus dan rasa tenang. Untuk perawatannya sendiri, yang dibutuhkan tanaman itu adalah air, cahaya matahari, suhu yang tepat sesuai kebutuhannya, serta media tanam yang baik.  Jadi, bila tanaman ditaruh di dalam rumah, saya sering melakukan rotasi tempat untuk memastikan tiap tanaman memiliki kecukupan dalam empat aspek yang disebutkan di atas. Secara bergiliran dalam satu minggu, terdapat kloter tanaman yang akan saya masukan ke dalam rumah, dan ada kloter lainnya yang akan yang taruh di luar rumah sebagai gantinya. Hal ini untuk memastikan mereka cukup mendapatkan cahaya matahari. Rotasi penempatan tanaman juga tidak berhenti di sini. Saya seringkali melakukan perubahan posisi tanaman di dalam rumah, agar saya tahu di lokasi seperti apa tiap tanaman mampu tumbuh dengan maksimal. Sebab, layaknya manusia, tiap tanaman pun memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda. Bagaimana kita mencoba memahami dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka lah yang saya pikir merupakan suatu ‘seni’, yang ujung-ujungnya akan membawa dampak positif pada diri sendiri, rumah, dan keluarga. Saya merasa, dengan merawat tanaman, saya diajari mengenai kepekaan, perasaan menghargai, dan rasa sabar. Sementara itu, untuk keluarga saya, mereka menjadi lebih dekat dengan alam serta ‘penghijauan’.

Dengan merawat tanaman, saya diajari mengenai kepekaan, perasaan menghargai, dan rasa sabar.

Bagi saya, merawat tanaman seperti merawat anak sendiri. Perlu ketelatenan dan perhatian. Bila terjadi apa-apa pada tanaman, mereka tidak akan bersuara atau memberi tahu kita. Jadi, kitalah yang harus memantaunya, apakah ada perubahan yang aneh atau tidak untuk dapat segera diatasi. Pada saat tertentu, saya senang mengajak komunikasi tanaman yang saya miliki. Harapannya, mereka akan mengerti bahwa mereka saya rawat dan sayangi agar dapat tumbuh dengan bahagia. Tanaman makhluk hidup juga, kan?

Seringkali saya ditanyai mengenai bagaimana seseorang yang masih sangat awam berkebun, untuk mulai memelihara tanaman di rumah. Bagi saya, langkah pertamanya adalah mulai dari memelihara satu atau dua tanaman dulu yang mudah serta minim dari segi perawatan.

Dalam suatu workshop mengenai memelihara tanaman di dalam rumah yang diadakan di restoran Uma Uma, saya mengajari peserta untuk membuat mini akuarium yang berisikan kayu rasamala, sirih gading, anubias, moss atau lumut berbentuk bulat, batu-batu kecil, serta ikan cupang. Mengapa saya pilih komposisi ini? Pertama, tanaman sirih gading adalah salah satu tanaman ‘minim perawatan’ yang mampu tumbuh menjalar dengan cantik. Cukup akar mereka terendam air, mereka dapat bertahan hidup. Sementara itu, kayu rasamala dipilih sebagai tempat atau ‘batang’ bagi sirih gading untuk dapat melingkar. Kedua, karena konsep mini akuarium yang akan dibuat, maka tanaman anubias dan lumut bentuk bulat dipilih sebab ia mampu tumbuh di dalam air. Ketiga, bila diperhatikan, kombinasi yang saya letakan di dalam akuarium ini akan membentuk suatu simbiosis mutualisme, sehingga meringankan kita dalam melakukan perawatan harian. Zat amonia dari kotoran ikan, akan memberi nutrisi layaknya pupuk bagi tanaman, sehingga kita tidak perlu menyediakan lagi pupuk cair. Selain itu, ikan cupang yang termasuk ikan ‘tahan banting’ dapat membersihkan air dari kemungkinan adanya jentik nyamuk serta kutu. Sementara itu, bagi si ikan, tanaman yang ada dapat memasok oksigen serta menjaga kejernihan air dalam akuarium. Walaupun dengan sistem akuarium ini tumbuhan tidak perlu lagi disiram, tentu untuk ikan, tetap perlu kita beri makan tiap harinya. Dan yang pasti, seminggu sekali perlu kita lakukan pembersihan akuarium serta penggantian air yang sudah kotor dengan air mineral, yang memang mengandung oksigen tanpa perlu kita pasang tambahan alat lainnya.

Penjabaran di atas hanyalah salah satu contoh untuk mulai memelihara tanaman bagi pemula. Tentunya bila kombinasi makhluk hidup yang diletakkan dalam akuarium berbeda, perawatan yang dibutuhkan pun akan berbeda pula. Tidak ada cara untuk pada akhirnya lihai dalam segala sesuatu selain berani mencoba dan terus menerus melakukan pembelajaran. Bila suatu saat kalian menemukan cara berkebun atau memelihara suatu tanaman yang lebih mudah dan baik lagi, saya pun ingin mendengarnya. Kita saling berbagi dan mengajari, ya!

Tidak ada cara untuk pada akhirnya lihai dalam segala sesuatu selain berani mencoba dan terus menerus melakukan pembelajaran.

 

 

Related Articles

Card image
Circle
Perjalanan Menemukan Makna dan Pentingnya Pelestarian Budaya

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kadang kita lupa bahwa pada akhirnya yang kita butuhkan adalah kembali ke akar budaya yang selama ini sudah ada, menghidupi kembali filosofi Tri Hita Karana, di mana kita menciptakan keselarasan antara alam, manusia, dan pencipta. Filosofi inilah yang coba dihidupkan Nuanu.

By Ida Ayu Astari Prada
25 May 2024
Card image
Circle
Kembali Merangkai Sebuah Keluarga

Selama aku tumbuh besar, aku tidak pernah merasa pantas untuk disayang. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan kasih sayang hangat dari kedua orang tua saat kecil. Sejauh ingatan yang bisa aku kenang, sosok yang selalu hadir semasa aku kecil hingga remaja adalah Popo dan Kung-Kung.

By Greatmind
24 November 2023
Card image
Circle
Pernah Deep Talk Sama Orang Tua?

Coba ingat-ingat lagi kapan terakhir kali lo ngobrol bareng ibu atau bapak? Bukan, bukan hanya sekedar bertanya sudah makan atau belum lalu kemudian selesai, melainkan perbincangan yang lebih mendalam mengenai apa yang sedang lo kerjakan atau usahakan.

By Greatmind x Folkative
26 August 2023