Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Mendengar pernyataan ini kita seringkali mencari berbagai cara agar jangan sampai terjangkit penyakit. Sibuk ke sana sini mencari perlindungan demi bisa menjalani hari dengan baik. Akan tetapi saat berusaha keras untuk tidak terserang penyakit kita sering lupa untuk tetap tenang menghadapi krisis yang sedang dihadapi. Kerapkali kita berusaha menjaga kondisi tubuh prima namun malah membuat kondisi mental terganggu akibat stres atas kepanikan atau kegelisahan akan penyakit yang mungkin datang. Seperti di situasi saat ini di mana berita tentang virus corona merebak di media massa. Masyarakat dunia mulai diserang oleh ketakutan yang terkadang berasal dari pikirannya sendiri. Ketakutan ini kemudian dikonsumsi berlebihan dan justru bukannya memberikan solusi melainkan masalah lain.
Kerapkali kita berusaha menjaga kondisi tubuh prima namun malah membuat kondisi mental terganggu akibat stres atas kepanikan atau kegelisahan akan penyakit yang mungkin datang.
Seperti yang disarankan oleh WHO (World Health Organization), kita memang harus siap siaga dengan krisis kesehatan yang sedang melanda. Hanya saja kita juga harus bisa tetap tenang menghadapinya. Sangatlah wajar untuk merasa gelisah dan takut akan penyakit yang mungkin datang. Bicarakanlah perasaan ini pada orang-orang terdekat, saling mendukung satu sama lain agar dapat tetap berada dalam zona aman dan nyaman. Bersosial dengan orang lain dapat membantu meringankan beban pikiran. Agar tidak mudah terserang penyakit, tubuh kita tentu saja harus berada dalam kondisi fit. Konsumsilah asupan sehat, istirahat yang cukup, dan seimbangkan dengan olahraga. Ingat juga untuk tidak “melarikan diri” pada zat-zat yang dapat menenangkan secara instan. Hindari minuman beralkohol, rokok, dan obat penenang. Kalau memang kamu merasa beban pikiran sudah terlalu berlebihan coba mencari bantuan profesional.
Sangatlah wajar untuk merasa gelisah dan takut akan penyakit yang mungkin datang. Bicarakanlah perasaan ini pada orang-orang terdekat, saling mendukung satu sama lain agar dapat tetap berada dalam zona aman dan nyaman.
Di zaman yang serba modern dengan informasi yang berlimpah, kita memang bisa dengan mudah mendapatkan informasi. Tapi jangan salah, informasi yang disimpan oleh mesin pencari di internet bisa menjadi bumerang. Kalau tidak teliti dan kritis bukannya mendapatkan solusi kita justru dapat meningkatkan kadar stres. Berpikir berlebihan setiap saat sampai berhenti melakukan apapun terlampau takut terjangkit. Banyak dari mereka yang mengidap suatu penyakit tidak dapat berjuang bukan karena tubuh yang lemah tapi dari gangguan pikiran negatifnya. Oleh sebab itu, perhatikan betul informasi yang terpapar. Cari tahu kebenarannya dan sumbernya agar tidak langsung bereaksi pada informasi yang dibaca atau didengar. Belum tentu rumor yang beredar 100% benar. Penting untuk tahu berita terbaru tapi lebih penting untuk bisa menyeimbangkannya dengan hal lain. Kalau bisa batasi pencarian informasi secara terus-menerus. Sudah menjadi pekerjaan para jurnalis media memberitakan sebuah isu tapi jangan sampai kita tenggelam dalam pemberitaan tersebut.
Dalam situasi seperti ini penting untuk kita bisa lebih sensitif akan perasaan dan kondisi diri. Menyadari sinyal yang diberikan oleh tubuh dan pikiran saat sudah mulai menunjukkan gejala sakit. Jangan panik, upayakan untuk memeriksakan diri ke dokter. Begitu pula ketika pikiran sudah terasa penuh dengan keresahan. Sadari betul bahwa pikiran berlebih akan berdampak buruk. Agar tidak stres coba ingat-ingat aktivitas apa yang bisa membuat pikiran lebih tenang. Contohnya memasak, menggambar, olahraga, atau sekadar menonton film kesukaan. Atau bahkan kita bisa mengalihkan keresahan itu pada produktivitas bekerja.
Dalam situasi seperti ini penting untuk kita bisa lebih sensitif akan perasaan dan kondisi diri. Menyadari sinyal yang diberikan oleh tubuh dan pikiran saat sudah mulai menunjukkan gejala sakit.
Selain diri sendiri, kamu yang memiliki anak-anak juga harus bisa berupaya menenangkan mereka. Berikan informasi yang akurat mengenai virus ini tanpa menakuti-nakuti. Anak-anak punya cara merespon yang berbeda dengan orang dewasa. Mungkin mereka tidak memperlihatkan kepanikannya secara langsung. Tapi dalam pikiran mereka mungkin merasa takut sakit. Berikan perhatian lebih serta perlengkapan yang mumpuni untuk mereka. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti tanpa tekanan. Usahakan untuk tidak meninggalkan mereka dengan orang lain seperti asisten rumah tangga atau tempat penitipan anak. Namun tetap biarkan mereka beraktivitas seperti biasa. Ingatlah bahwa pikiran yang tenang dapat memudahkan kita untuk mencari solusi akan suatu masalah yang sedang dihadapi. Sedangkan respon yang berlebihan hanya akan menimbulkan masalah baru.