Ingatkah kita dengan masa kecil saat lebih sering menghabiskan waktu bermain di taman, memanjat pepohonan, atau bahkan bersembunyi di semak belukar? Mungkin dulu kita melakukannya hanya sekadar karena ingin bermain tanpa tujuan apa pun. Namun nyatanya, bermain di alam saat kecil memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan mental kita di masa dewasa.
Telah banyak riset yang menunjukkan bahwa penghijauan bisa memberi dampak yang baik untuk tubuh seperti memperbaiki mood atau bahkan bisa meningkatkan imunitas. Hebatnya, bahkan studi terbaru yang dirilis di PNAS (Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America) menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam juga memberi manfaat bagi kesehatan mental.
Studi tersebut memperhatikan citra satelit yang menunjukkan area terbuka hijau di sekitar rumah tempat hampir jutaan responden tumbuh berkembang di masa kecil. Para peneliti menemukan fakta bahwa responden dewasa yang masa kecilnya tumbuh di sekitar area hijau memiliki risiko 55% lebih sedikit untuk terjangkit penyakit mental di masa dewasanya. Studi tersebut pun mengobservasi faktor lain seperti status sosial dan ekonomi serta genetik. Namun, faktor ‘tumbuh dekat dengan alam’ memegang peranan yang paling tinggi.
Lebih jauh lagi, para peneliti menjelaskan bahwa waktu memiliki peranan yang tak kalah penting untuk bisa mendapatkan manfaat dari alam bagi kesehatan mental. Manfaat-manfaat ini dapat dirasakan dengan baik hingga usia 10 tahun. Sehingga, masa kanak-kanak merupakan masa penting untuk dapat mendekatkan diri dengan alam – bermain dan menghabiskan waktu dengan penghijauan.
Mungkin konsep ‘mendekatkan diri’ dengan alam terkadang terdengar utopis karena bagi kita – masyarakat urban yang hidup di kota besar – penghijauan menjadi hal yang langka di antara ‘hutan beton’ metropolitan. Namun bukan berarti ‘mendekatkan diri dengan alam’ adalah tinggal di tengah hutan atau semacamnya. Masih banyak langkah sederhana untuk dapat memasukkan alam ke dalam kehidupan kita. Caranya semudah menghiasi sudut-sudut rumah dengan beberapa tanaman kecil atau mengunjungi taman-taman terdekat dan mencoba earthing (menempelkan kaki ke tanah dan rerumputan – red.).
Meskipun studi tersebut berfokus pada manfaat interaksi dengan alam di masa kecil, masih belum terlambat untuk bisa mendekatkan diri lebih jauh lagi dengan alam untuk mendapatkan manfaat yang sama, kok.