Il faut cultiver notre jardin.
Kita harus mengolah kebun kita. Begitu kurang lebih arti harfiah dari sepenggal kalimat di atas. Kutipan kalimat tersebut ditulis oleh Voltaire, seorang pemikir dan penulis Prancis di abad ke-18 dalam salah satu karyanya, Candide. Voltaire memang menggunakan beragam metafora dan simbolisme dalam karyanya. Namun, apa yang ia maksud dengan kutipan tersebut sebenarnya sederhana; kita harus berupaya untuk mengolah apa yang kita miliki agar mampu berdiri sendiri. Ada beragam peluang usaha dan pekerjaan yang kita miliki untuk mendapat penghasilan. Dan tentunya, apapun mata pencarian yang dimiliki, sama-sama membutuhkan kemampuan serta upaya untuk mengolahnya agar mampu ‘dipetik hasilnya’.
Kita harus berupaya untuk mengolah apa yang kita miliki agar mampu berdiri sendiri.
Berbicara di masa sekarang, dengan sejumlah peristiwa penemuan dan kemajuan teknologi, kita kini berada dalam waktu di mana segala sesuatu hampir kesemuanya dapat diakses secara digital. Mulai dari bagaimana kita berkomunikasi, membeli kebutuhan sehari-hari, bekerja, belajar, bersosialisai, mencari hiburan, hingga pengaturan keuangan serta perbankan, semuanya dapat dilakukan secara digital, semudah menggerakan jemari kita di atas layar gawai yang berada di dalam genggaman tangan.
Di Indonesia sendiri, sistem perbankan sudah banyak beralih menjadi serba digital. Kita telah mampu mengadaptasi sistem digital dalam keseharian, termasuk di ranah usaha. Berdasarkan data dari World Payments Report 2019 pun, diprediksi pembayaran non tunai di dunia akan mencapai satu triliun transaksi pada tahun 2022. Apalagi, kondisi pandemi yang terjadi saat ini juga makin mendorong beralihnya preferensi orang untuk melakukan segala aktivitas, termasuk di dalamnya kegiatan perbankan, menjadi lebih banyak lagi beralih ke digital. Selain faktor kepraktisan, dinilai hal ini lebih nyaman dilakukan di masa di mana kita dianjurkan untuk tidak terlalu banyak berkegiatan di luar.
Selain itu, berdasarkan temuan dari Google, topik pencarian dalam mesin pencari ini yang berkaitan dengan hal-hal kewirausahaan juga mencapai outbreak atau meningkat tajam di masa pandemi ini. Banyak orang berusaha untuk memaksimalkan usaha yang mereka miliki, atau bahkan mulai membuat usaha untuk mencari pendapatan tambahan. Apapun usaha yang dibuat, satu hal yang menyamakannya adalah bila ditunjang dengan kemudahan dalam proses transaksinya, akan lebih memberi kenyamanan bagi konsumen, sekaligus juga kemudahan bagi si pemilik usaha karena digitalisasi perbankan menawarkan kepraktisan dalam operasionalnya.
Apapun usaha yang dibuat, satu hal yang menyamakannya adalah bila ditunjang dengan kemudahan dalam proses transaksinya, akan lebih memberi kenyamanan bagi konsumen.
Memahami hal ini, PermataBank memiliki berbagai macam layanan cash management yang dapat membantu para pemilik usaha untuk mengatur transaksi keuangan dalam bisnisnya. SME Cash Management merupakan layanan atau jasa perbankan yang disediakan oleh PermataBank untuk nasabah perusahaan dan perorangan pengusaha (Small Medium Enterprise) yang dapat memberikan solusi terhadap transaksi bisnis secara lebih efektif dan efisien. Layanan SME Cash Management yang diberikan merupakan layanan menyeluruh di mana nasabah akan mendapatkan solusi terhadap rekeningnya, penerimaan dan pengelolaan dana, serta solusi pembayaran yang terintegrasi. Contoh solusi Cash Management yang dapat diberikan yaitu Solusi Cash In, Solusi Cash Out, dan Liquidity Management.
Menyiasati perubahan sistem transaksi konvensional ke digital saat ini, sudah barang tentu setiap pengusaha mulai memikirkan dan beralih ke sistem manajemen transaksi digital. Dengan pengajuan layanan yang mudah dan dedicated person yang akan siap membantu jika nasabah mengalami kendala, PermataBank SME Cash Management siap memberikan kemudahan untuk menunjang transaksi bisnis Anda menjadi lebih maju ke depannya.