Society Work & Money

Pelajaran Dari Ibu

Melihat kedua orang tua, saya selalu merasa mereka adalah pasangan yang ideal, yang saling mendukung dengan pandangan dan ajarannya masing-masing. Dari ayah, saya belajar tentang kerja keras, tanggung jawab, dan bermimpi tinggi. Dari ibu, saya belajar hal-hal lainnya di luar itu semua. Ibu adalah seseorang yang memberikan begitu banyak berkat secara spiritual. Ia selalu bicara tentang semesta dan alam. Di samping kecintaannya pada alam ia sangat spiritful, sangat semangat dalam menjalani hidup. Terutama sehubungan dengan interaksi sosial. Ia adalah seseorang yang suka sekali bertemu banyak orang. Tidak heran ia sangat bersemangat dalam pekerjaannya yang berkontribusi dalam institusi sosial.

Bekerja di institusi rehabilitasi narkoba adalah bagian dari passion ibu yang ingin memberikan edukasi pada orang lain. Ini selalu ada dalam dirinya. Ia selalu senang mendengarkan masalah-masalah yang diceritakan para pecandu. Ia senang sekali merasa punya banyak anak. Waktu-waktu terlibat mengurus Fan Campus merupakan waktu-waktu yang amat rewarding untuknya. Rasanya melakukan kegiatan sosial adalah kebutuhannya untuk memenuhi panggilan jiwa ibu. 

Saya juga merasa beruntung sekali memiliki kakek-nenek yang memiliki peran dan warisannya masing-masing. Sedari lahir, saya sudah tinggal bersama Eyang Putri yang juga tinggal bersama ibu. Tapi saya juga merasa dekat sekali dengan Eyang Kakung, bapak dari ibu saya, karena mendengar cerita-ceritanya dari ibu. Kebiasaan ibu menceritakan tentang sejarah keluarga dan orang tuanya mendorong saya untuk melakukan hal yang serupa pada anak-anak. We won’t know our future if we don’t know our history. 

Dulu ibu selalu cerita Eyang Kakung memiliki yayasan sosial. Ibu juga sering bilang ingin punya sekolah yang mungkin secara tidak sadar keinginan tersebut terpengaruh dari Eyang Kakung. Meski keinginannya untuk memiliki sekolah belum terwujud, kami anak-anaknya sudah sepakat bahwa apa yang ibu lakukan sekarang sudah selayaknya memiliki sekolah. Di Fan Campus sendiri ibu membantu para pecandu untuk mengubah perilaku dari pola pikir mereka. Terdapat kurikulum therapeutic community yang tidak melibatkan obat-obatan dalam proses pengubahan perilaku dan pola pikir tersebut. Yang ibu lakukan ini membuat saya percaya pada apa yang ia bilang bahwa mengubah perilaku seseorang itu tidak bisa dalam waktu singkat. Diperlukan proses yang panjang di mana butuh metode pengajaran yang tepat. 

Mengubah perilaku seseorang itu tidak bisa dalam waktu singkat. Diperlukan proses yang panjang di mana butuh metode pengajaran yang tepat. 

Dari ibu saya juga belajar tentang makna kekayaan yang sekarang sebenarnya sudah sangat bervariasi. Namun dari segala makna tersebut, saya mencoba menyimpulkan bahwa kekayaan berkaitan erat dengan cinta. Cinta yang sehubungan dengan bagaimana kita membangun dan memupuk jiwa kita yang menentukan hubungan kita dengan Tuhan. Kita diciptakan seperti sekarang ini karena cinta-Nya. Ia menciptakan semesta karena cinta. Mungkin terdengar klise bahwa yang kita butuhkan adalah cinta. Tapi belajar dari ibu yang menunjukkan cintanya pada orang lain dan bagaimana semua hal berasal dari dalam. Saya merasa kaya karena dicintai banyak orang di sekeliling. 

Kekayaan berkaitan erat dengan cinta.

Saya juga setuju dengan yang ibu bilang tentang kekayaan yang bisa dilihat dari berbagai sudut. Ada orang-orang yang diberikan kekayaan intelektual. Ada yang diberikan kekayaan pengalaman, harta berlimpah dan ada yang diberikan banyak rasa cinta dalam dirinya. Menurut ibu, kekayaan sejati adalah tentang being a well-rounded person (menjadi seseorang yang berpengetahuan luas ‒red). Artinya kita berpengetahuan luas akan diri kita sendiri. Ketika kita memahami siapa diri kita, kita bisa menjadi seseorang yang berperilaku baik, memiliki karakter yang menyenangkan, memancarkan kegembiraan terhadap sesama dan selalu menjadi inspirasi untuk banyak orang. Jadi untuk melengkapi pernyataan ibu, saya menyimpulkan bahwa kekayaan berasal dari dalam diri. Kita bisa merasa kaya ketika sudah puas dengan apa yang dimiliki, sudah tahu tujuan hidup kita apa, bisa bermanfaat dan membahagiakan orang lain, terutama orang-orang terdekat, itulah makna kaya raya untuk saya. Terutama untuk membahagiakan orang terdekat. 

Kekayaan berasal dari dalam diri. Kita bisa merasa kaya ketika sudah puas dengan apa yang dimiliki, sudah tahu tujuan hidup kita apa, bisa bermanfaat dan membahagiakan orang lain, terutama orang-orang terdekat,



 

Related Articles

Card image
Society
Kembali Merangkul Hidup dengan Filsafat Mandala Cakravartin

Mengusahakan kehidupan yang komplit, penuh, utuh, barangkali adalah tujuan semua manusia. Siapa yang tidak mau hidupnya berkelimpahan, sehat, tenang dan bahagia? Namun ternyata dalam hidup ada juga luka, tragedi dan malapetaka. Semakin ditolak, semakin diri ini tercerai berai.

By Hendrick Tanuwidjaja
10 June 2023
Card image
Society
Melatih Keraguan yang Sehat dalam Menerima Informasi

Satu hal yang rasanya menjadi cukup penting dalam menyambut tahun politik di 2024 mendatang adalah akses informasi terkait isu-isu politik yang relevan dan kredibel. Generasi muda, khususnya para pemilih pemula sepertinya cukup kebingungan untuk mencari informasi yang dapat dipercaya dan tepat sasaran.

By Abigail Limuria
15 April 2023
Card image
Society
Optimisme dan Keresahan Generasi Muda Indonesia

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 2022 lalu, British Council Indonesia meluncurkan hasil riset NEXT Generation. Studi yang dilakukan di 19 negara termasuk Indonesia ini bertujuan untuk melihat aspirasi serta kegelisahan yang dimiliki anak muda di negara masing-masing.

By Ari Sutanti
25 March 2023