Kalau dipikir-pikir lagi, kenapa ya kita butuh minum dengan sedotan? Padahal sebenarnya fungsi sedotan itu sendiri awalnya digunakan untuk mereka yang sedang sakit dan kesulitan memegang gelas. Pada dasarnya gelas diciptakan memang tanpa sedotan. Jadi mengapa sekarang kita seperti seakan-akan bergantung pada penggunaan sedotan yang dapat membahayakan lingkungan? Mulai dari kesulitan didaur ulang hingga mengganggu kehidupan biota laut menjadi dampak buruk sedotan itu sendiri jika tetap banyak digunakan dalam keseharian kita.
Berkaca pada isu penggunaan sedotan kita semestinya dapat sering memikirkan kembali, mempertimbangkan kembali akan penggunaan produk-produk plastik di ruang publik. Utamanya yang berhubungan dengan berakhirnya produk tersebut menjadi sampah yang banyak akan menumpuk di TPA (tempat pembuangan akhir). Mengkaji ulang segala solusi yang sudah ada di masyarakat dan menilai apakah sudah berjalan dengan efektif dan bagaimana agar kita bersama-sama bergotong royong untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Dari dasar pemikiran tersebut, lahirlah kampanye Rethink yang diprakarsai oleh Evoware, sebuah bisnis yang memproduksi barang-barang ramah lingkungan serta menginisiasikan aksi-aksi lingkungan. Awalnya kami mengumpulkan sejumlah pebisnis, penggerak di komunitas dan para individu untuk berdiskusi mengenai apa saja yang telah mereka lakukan untuk lingkungan, kesulitan apa yang dihadapi dan apa rencana-rencana solutif yang dapat dilakukan di masa depan. Sehingga terbentuklah satu ide bertajuk Rethink di mana melibatkan kolaborasi antar individu, bisnis, dan organisasi.
Perlu dipahami bahwa melancarkan sebuah gerakan dengan tema lingkungan memang harus melibatkan sistem kolaborasi. Sangat penting untuk menyatukan berbagai ide dan pemikiran untuk mencapai solusi-solusi tertentu yang bisa jadi berbeda di setiap daerah atau kondisi. Mencari solusi bersama untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang tidak hanya berpatokan pada plastik saja tapi juga industri lain di negara. Tujuannya akan mengglobal tetapi tetap membumi pada negara sendiri, Indonesia. Karena sebenarnya negara kita yang kaya raya berlimpah ruah ini memiliki begitu banyak sumber daya alam yang bisa digunakan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan. Kearifan lokal kita sudah merupakan solusi untuk kita sendiri. Ingat kan dahulu kita menggunakan daun pisang sebagai alas makan? Nah, lalu kenapa kita justru malah beralih pada penggunaan alas makan yang bisa membahayakan alam kita sendiri bukannya justru menjadi negara percontohan untuk negara lain?
Sangat penting untuk menyatukan berbagai ide dan pemikiran untuk mencapai solusi-solusi tertentu yang bisa jadi berbeda di setiap daerah.
Mengingat solusi-solusi ini pun Evoware berinovasi dengan produksi alam Indonesia seperti pembungkus sabun yang berasal dari rumput laut. Alasannya tidak lain untuk mengurangi penggunaan sabun dengan kemasan mikro plastik yang sulit didaur ulang dan justru dapat bertumpuk menjadi sampah dan mengendap di tanah sehingga memunculkan pencemaran. Begitu juga dengan adanya produk peralatan makan yang dapat dikonsumsi.Sejatinya, Evoware memang membuat produk untuk menggantikan penggunaan plastik. Meski sebenarnya solusi untuk permasalahan plastik di negara kita bahkan di dunia tidak bergantung pada satu cara saja melainkan banyak sekali. Apa yang sudah dilakukan Evoware pun gerakan dalam kampanye Rethink ini masih berkontribusi dalam lingkup kecil. Itulah mengapa diperlukan gerakan kolaboratif bersama pihak-pihak lain.
Visi pencapaian jangka pendek kampanye Rethink sendiri berada di tahun 2020 yaitu untuk mengubah kebiasaan 1 juta orang dalam penggunaan plastik sekali pakai. Jadi mereka mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dan justru mulai menggunakan produk-produk yang dapat digunakan kembali seperti membawa peralatan makan sendiri ke mana-mana dan kantong belanja sendiri. Untuk mendukung visi ini Rethink Plastic memberikan penawaran produk peralatan makan yang bisa digunakan kembali serta produk-produk peralatan makan yang bisa didaur ulang seperti salah satunya adalah sedotan kertas.
Namun tentu saja kampanye ini tidak akan berhasil tanpa kegiatan-kegiatan yang menyenangkan di mana dapat mendorong masyarakat mendukung gerakan tersebut. Target pasar kampanye ini sendiri memang pada generasi muda, generasi penerus bangsa. Rethink berharap dari sejak dini mereka bisa membiasakan diri untuk tidak menggunakan produk-produk yang membahayakan lingkungan. Oleh karena itu acara-acara menarik seperti adanya drama musikal, festival bahkan kuis-kuis menjadi konten yang penting untuk menyebarkan kesadaran ini. Dari kegiatan-kegiatan yang sudah digencarkan tersebut pun kami menjadi paham bagaimana respon positif sudah didapatkan. Sekarang tinggal terus menerus secara konsisten mengembangkan misi dan mencapai gol-gol yang sudah ditetapkan.
Saya pribadi lebih berharap bahwa setiap individu tidak hanya tergantung pada solusi yang ditawarkan oleh komunitas, organisasi atau bisnis tertentu tetapi justru memulai dari diri sendiri. Jujur saya pun memulainya karena dahulu pernah tinggal lama di luar negeri dan hampir tidak pernah pulang untuk beberapa tahun. Saat sampai di Indonesia saya begitu terkejut dengan polusi dan sampah yang menjadi permasalahan besar negeri. Itulah garis start saya membangun Evoware. Meskipun begitu, perubahan dapat dilakukan sendiri-sendiri dengan cara yang amat sederhana. Dalam keseharian saya sudah membawa botol minum ke manapun, serta peralatan makan. Saat di ruang publik saya tidak pernah meminta plastik dan kalau ada pilihan untuk menggunakan gelas, saya tidak akan menggunakan gelas plastik atau kertas. Dari hal-hal sederhana seperti ini saya yakin perubahan besar juga akan terjadi asal sungguh tulus dan tahu benar pentingnya pelestarian lingkungan.
Perubahan besar juga akan terjadi asal sungguh tulus dan tahu benar pentingnya pelestarian lingkungan