Seberapa sering kita mengunjungi museum satu sampai tiga bulan terakhir? Atau paling tidak satu tahun terakhir? Jawabannya mungkin bervariasi tapi kebanyakan dari kita pasti masih belum membudayakan kebiasaan mengunjungi museum. Rasanya kalau bukan karena kegiatan yang berhubungan dengan sekolah atau misi tertentu, museum bukan menjadi pilihan utama.
Di akhir pekan banyak dari kita biasanya lebih memilih untuk pergi ke mal atau mencari hiburan komersial. Tidak salah, tapi seandainya kita mau membagi waktu untuk pergi ke museum dan mengajak lebih banyak orang pergi ke sana, mungkin pengembangan museum-museum di ibukota akan berjalan lebih kilat.
Rasanya kalau bukan karena kegiatan yang berhubungan dengan sekolah atau misi tertentu, museum bukan menjadi pilihan utama.
Memang tidak semua orang memiliki minat yang sama. Ada mereka yang kurang tertarik pada sejarah atau seni. Tapi sesekali bertandang tidak akan menjadi sebuah masalah. Bahkan kunjungan kita bisa berarti besar untuk keberlangsungan keberadaan museum-museum di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Sebenarnya saya dan tim dari Mitra Museum Jakarta merasa masyarakat sudah cukup tahu tentang keberadaan museum di Jakarta. Hanya saja kami terus berupaya agar museum bukan hanya menjadi tujuan hiburan ketika jalan-jalan ke area Kota Tua atau sekitarnya, tapi juga sebagai pusat pendidikan dan informasi yang lengkap dan tertata dengan baik sehingga warga dan pengunjung dapat memperoleh informasi yang menarik mengenai sejarah, seni, dan budaya. Oleh sebab itu semua museum membutuhkan perhatian meski beberapa sudah terlihat dalam kondisi baik. Pengelolaan secara terus-menerus pun harus tetap dilakukan demi mempertahankan fasilitas yang mumpuni.
Kami bekerjasama dengan para pemangku kepentingan dan pemerintah kota serta provinsi untuk memberi saran dan masukan pada pembangunan fisik, pelatihan sumber daya manusia dan manajemen museum, asistensi kuratorial program untuk publik, dan tata cara pemasaran yang menarik. Tentunya kami membantu pengembangan di dalam museum itu sendiri. Contohnya dengan mengadakan berbagai pameran, memberi bantuan kuratorial untuk lini narasi dan tata pamer, peremajaan tata pamer dan pintu masuk museum, serta perencanaan revitalisasi kompleks museum.
Melalui situs Mitra Museum Jakarta dan program-program khusus, kami memiliki misi untuk menjadikan museum sebagai pusat informasi dan inspirasi bagi masyarakat. Namun kami menyadari penting juga untuk “membawa keluar” pesan dan edukasi dari dalam museum agar bisa dinikmati mereka yang belum sempat datang ke museum itu sendiri sebagai bentuk dorongan pemasaran. Baru-baru ini kami membuat pameran tentang wayang di lobi Hotel Indonesia Kempinski di mana koleksinya diambil dari Museum Wayang, Museum Tekstil, dan Museum Seni Rupa & Keramik. Besar harapan kami setelah melihat “sampel” dari koleksi museum pengunjung hotel akan lebih tertarik untuk mengunjungi museum-museum itu sendiri. Tidak lupa pula kami melibatkan berbagai institusi pendidikan untuk berpartisipasi mengembangkan museum dengan mengadakan tur untuk meningkatkan minat terhadap museum sejak dini.
Kami memiliki misi untuk menjadikan museum sebagai pusat informasi dan inspirasi bagi masyarakat.
Tak berhenti di sana, kami juga menggencarkan kolaborasi terbuka dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan lain. Akan tetapi detailnya tentu disesuaikan dengan jenis kolaborasinya. Apabila melibatkan pihak pengelola museum atau pemerintah provinsi, kolaborasi tentunya harus menetapi ketentuan hukum yang berlaku dan didasari dengan persetujuan yang ditandatangani oleh semua pihak. Salah satu kolaborasi teranyar kami adalah dengan Art Jakarta. Kami sudah bekerja sama sejak pertama kali Mitra Museum Jakarta berdiri di tahun 2016. Memiliki kesamaan visi dan misi untuk mengedukasi masyarakat atas pentingnya menjaga dan mengembangkan seni di Indonesia menjadi alasan utama kolaborasi ini tercipta.
Bentuk kerja sama kami dengan Art Jakarta berupa penggalangan dana dari hasil karya seni yang terjual. Sesuai dengan visi dan misi Mitra Museum Jakarta, seluruh donasi yang kami terima akan digunakan untuk membantu pengembangan dan pelestarian museum-museum yang berada di Jakarta, dimulai dari 11 museum yang ada di bawah naungan pemerintah provinsi DKI Jakarta: Museum Seni Rupa & Keramik, Museum Wayang, Museum Tekstil, Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang ’45, Museum Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Bahari, Taman Arkeologi Onrust, Situs Marunda (Rumah Si Pitung), dan Kawasan Museum Nasional Indonesia. Di luar acara Art Jakarta sendiri, kami selalu saling mengundang dan berbagi informasi dengan tim Art Jakarta untuk memastikan kelanjutan kerjasama. Selain pula untuk memastikan warga Jakarta mendapatkan informasi terbaik mengenai perkembangan museum dan seni di Jakarta.