Society Art & Culture

Bermusik Dalam Batasan

Cholil Mahmud

@cholil

Musisi

Fotografi Oleh: Mitch Lensink (Unsplash)

Atmosfer dunia musik di Indonesia rasanya sudah baik hingga masyarakat musik di Indonesia itu tidak butuh 'pemerintah'. Dunia musik sudah sangat independen dan sejauh ini bisa hidup secara mandiri. Itulah yang kemudian membuat saya berpendapat undang-undang permusikan tidak lagi diperlukan. Jikapun ada, sifatnya hanyalah penegasan misalnya tentang hak cipta atau peraturan pelaksana lainnya yang harus diperkuat.

Jauh sebelum isu RUU Permusikan ini mencuat, ada sebuah Konferensi Musik di Ambon. Masyarakat musik berkumpul di situ tapi mereka tidak membicarakan RUU Permusikan, tetapi wacana ini muncul seolah hadir dari sana. Prosesnya tidak benar. Alangkah lebih baik dalam merancang sebuah undang-undang dibutuhkan kebersamaan, duduk bersama untuk membicarakan beberapa hal. Bisa jadi yang dibahas terkait sertifikasi, misalnya. Fokusnya diperjelas siapa yang akan membutuhkan, akan digunakan di mana, digunakan untuk yang membutuhkan saja, dan lain sebagainya.

RUU yang dirancang saat ini sifatnya justru lebih mematikan bukan menumbuhkan, bukan mengembangkan, dan tidak menjadikan musik menjadi organik. Ada pula dalam salah satu pasalnya yang berbunyi bahwa setiap menggelar pertunjukan harus memiliki lisensi atau izin. Ini sangat aneh. Ada juga pasal yang mengatakan saat akan pentas maka harus dengan penunjukan penyelenggara musik. Bisakah dibayangkan band independen yang kerjanya keroyokan demi menghemat kemudian harus menunggu adanya penyelenggara padahal hanya gigs, pensi, pentas 17-an? Ini agak tidak jelas.

Maksud yang baik belum tentu hasilnya akan menjadi baik. Salah satu lagi yang menjadi contoh adalah restoran harus mengumandangkan lagu nasional. Ini sulit karena secara visi belum tentu cocok. Kemudian, ada pula band lokal yang harus dihadirkan saat ada band luar negeri pentas di Indonesia. Itu tidak bisa. Kesannya jadi memaksakan diri. Jadi biarkanlah saja berjalan apa adanya, alamiah. Seperti Seringai yang diminta pentas jadi band pembuka konser Metallica, itu karena mereka memang ada ketertarikan, penasaran, dan cocok.

Maksud yang baik belum tentu hasilnya akan menjadi baik

Ada hal lain yang juga harus diperhatikan saat merancang undang-undang di masa kini, yakni menyertakan keberadaan teknologi internet dan harusnya bisa memaksa pemerintah untuk mendukung industri kreatif. Industri kreatif berkembang pesat dengan adanya teknologi internet, pemerintah harusnya bisa memfasilitasi bagaimana caranya agar teknologi ini bisa mempercepat proses untuk streaming misalnya. Jangan sampai ketinggalan, dan itu yang tidak tercermin dari RUU yang kemarin.

Saya juga merasa RUU ini seolah ingin membatasi. Musik itu penting, dia bak rumah makan yang mana siapapun yang perlu, yang bekerja di dalamnya harus dipermudah. Jangan kemudian dengan RUU kebebasan bermusik malah dibatasi baik dari sisi distribusi dan keuntungan.

Saat ini dalam era industri 4.0, pemusik – baik kelompok maupun solo – selain tidak membutuhkan pemerintah juga tidak memerlukan label besar. Mereka bisa berkembang dengan leluasa. Mereka akan mengalami seleksi alam oleh warganet. Kenapa demikian? Karena mereka bisa mendistribusikan karya melalui jalur internet. Internet bisa mudah dijangkau dan menjangkau masyarakat luas.

Related Articles

Card image
Society
Kembali Merangkul Hidup dengan Filsafat Mandala Cakravartin

Mengusahakan kehidupan yang komplit, penuh, utuh, barangkali adalah tujuan semua manusia. Siapa yang tidak mau hidupnya berkelimpahan, sehat, tenang dan bahagia? Namun ternyata dalam hidup ada juga luka, tragedi dan malapetaka. Semakin ditolak, semakin diri ini tercerai berai.

By Hendrick Tanuwidjaja
10 June 2023
Card image
Society
Melatih Keraguan yang Sehat dalam Menerima Informasi

Satu hal yang rasanya menjadi cukup penting dalam menyambut tahun politik di 2024 mendatang adalah akses informasi terkait isu-isu politik yang relevan dan kredibel. Generasi muda, khususnya para pemilih pemula sepertinya cukup kebingungan untuk mencari informasi yang dapat dipercaya dan tepat sasaran.

By Abigail Limuria
15 April 2023
Card image
Society
Optimisme dan Keresahan Generasi Muda Indonesia

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 2022 lalu, British Council Indonesia meluncurkan hasil riset NEXT Generation. Studi yang dilakukan di 19 negara termasuk Indonesia ini bertujuan untuk melihat aspirasi serta kegelisahan yang dimiliki anak muda di negara masing-masing.

By Ari Sutanti
25 March 2023