Society Science & Tech

Belajar Tanpa Batas

Sabda P.S

@sabdaps

Praktisi Pendidikan

Tanpa disadari persepsi tentang pendidikan di berbagai negara, terutama di negara kita, masih belum memiliki standar pendidikan yang luar biasa di level masyarakat. Kebanyakan institusi pendidikan hanya berfokus pada peningkatan kualitas individu saja dalam rangka mendapatkan karier yang baik di masa depan dan memiliki spesialisasi tertentu yang dapat memberikan validasi padanya. Berporos pada menciptakan manusia unggul saja. Sebenarnya pemahaman ini tidaklah salah. Namun dengan pola pemahaman edukasi yang demikian tercipta pemahaman lain bahwa seseorang hanya perlu mencapai satu titik pendidikan tertentu dan tidak perlu lagi mengembangkan pengetahuannya di luar area yang digeluti. Misalnya kalau seseorang mau menjadi pelukis berarti ia tak perlu lagi belajar matematika. Padahal sebenarnya masyarakat perlu untuk menguasai banyak hal supaya bisa hidup berkembang dan layak dalam kehidupan berdemokrasi.

Padahal sebenarnya masyarakat perlu untuk menguasai banyak hal supaya bisa hidup berkembang dan layak dalam kehidupan berdemokrasi.

Dalam kehidupan berdemokrasi sendiri kita banyak membuat voting. Pertama adalah voting politis yang berarti ketika kita salah memilih orang yang menjalani negara berarti kita juga akan terkena dampaknya. Kedua voting secara ekonomi yang kita lakukan dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. Dari perusahaan seperti apa kita membeli sebuah barang akan sangat berkaitan erat dengan ekosistem kita. Ketiga voting secara sosial yang berkenaan dengan siapa phak-pihak yang kita pilih untuk menjadi pemengaruh pikiran di mana pemilihan ini juga membuat kita berkontribusi dalam membentuk masyarakat. Dan semua ini amat berkenaan dengan pendidikan. Untuk menciptakan masyarakat yang baik dibutuhkan penggabungan pengajaran yang dilihat dari sisi individu untuk maju dan sisi kolektif yang harus dipelajari semua orang. Inilah yang juga diusung oleh Zenius, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis online

Memang masyarakat kita belum terbiasa dengan pengajaran online. Dari riset kami sendiri di masa pandemi ini justru memperlihatkan adanya dua kelompok murid. Satu kelompok dengan motivasi belajar mandiri yang tinggi karena mereka tidak merasa perlu terikat waktu dan bisa belajar lebih banyak. Sehingga kelompok ini terlihat melaju lebih cepat. Mereka yang punya motivasi belajar tinggi, belajar online menjadi sangat efektif. Mereka bisa mengerjakan soal sendiri dan bisa tahu berapa nilai mereka langsung, juga dengan video pembelajaran yang bisa diputar berkali-kali yang membuat siklus belajarnya cepat. Sedangkan mereka yang tidak terbiasa belajar mandiri membentuk satu kelompok lainnya. Terlihat kurang bisa mengikuti dan butuh bimbingan guru. Meskipun begitu peran guru di sini juga bukan menjadi sumber materi melainkan sebagai tempat bertanya dan berdiskusi.

Dengan peran guru yang demikian sebenarnya siswa dapat lebih berperan aktif dalam belajar. Pengalaman saya sebagai guru, sebenarnya terdapat kekurangan di sistem pengajaran sekolah konvensional. Setiap hari guru mengajarkan hal yang sama di beberapa kelas berbeda. Semester selanjutnya kami mengulangi hal yang sama. Sehingga kurang adanya inovasi dalam pengajaran itu sendiri. Dengan belajar online materinya sudah disiapkan jadi si guru tidak perlu mengajarkan lagi. Mereka cuma perlu jadi tempat diskusi. Dari pengalaman kami di Zenius, pola edukasi ini justru lebih efektif. Apalagi para siswa jadi mengulang lagi materi kalau kurang jelas.

Mereka yang punya motivasi belajar tinggi, belajar online menjadi sangat efektif. Mereka bisa mengerjakan soal sendiri dan bisa tahu berapa nilai mereka langsung, juga dengan video pembelajaran yang bisa diputar berkali-kali yang membuat siklus belajarnya cepat.

Pada dasarnya ketika belajar siswa memiliki dua jenis motivasi dalam dirinya yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari kesukaannya pada topik atau subjek pembelajaran. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari kewajiban mereka untuk mengikuti tes dan sebagainya. Sehingga sebenarnya kalau materi bisa dibuat menarik mereka bisa meningkatkan motivasi intrinsik pada topik-topik yang tadinya mungkin tidak disukai. Contohnya dengan membuat materi pelajaran menjadi relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Biasanya ketika mereka di sekolah pelajaran yang berdasarkan kurikulum seringkali tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka berpikir pelajaran tersebut tidak akan terpakai juga. Di dalam pelajaran non-kurikulum Zenius terdapat topik tematik yang mengaitkan satu subyek pelajaran dalam topik pembahasan yang relevan dengan mereka. Misalnya tentang perbedaan selera pria dan wanita ketika memilih pacar. Topik ini kemudian dibahas dengan teori evolusi. Jadi tidak terang-terangan memberikan judul pelajaran “sejarah”  tapi mengemasnya dengan tema yang menarik dan sesuai dengan keseharian mereka.

Sekolah tentu saja akan tetap berperan penting dalam perjalanan mereka mengenyam pendidikan. Hanya saja dengan adanya kemudahan dari teknologi rasanya kita tidak perlu membatasi ilmu yang bisa didapatkan dari mana saja. Sekolah bukan lagi menjadi satu-satunya tempat penyedia informasi melainkan menjadi tempat untuk para murid menjadi makhluk sosial; berinteraksi dan berdiskusi. Dengan memanfaatkan belajar online, selain lebih efisien - tidak perlu membayar buku misalnya, para siswa dapat menyimpan banyak waktu untuk belajar banyak tanpa batas. Dengan video atau audio dalam pembelajaran online mereka bisa mengakses di mana saja, kapan saja dan berapa kali pun.

Sekolah tentu saja akan tetap berperan penting dalam perjalanan mereka mengenyam pendidikan. Hanya saja dengan adanya kemudahan dari teknologi rasanya kita tidak perlu membatasi ilmu yang bisa didapatkan dari mana saja.

Related Articles

Card image
Society
Kembali Merangkul Hidup dengan Filsafat Mandala Cakravartin

Mengusahakan kehidupan yang komplit, penuh, utuh, barangkali adalah tujuan semua manusia. Siapa yang tidak mau hidupnya berkelimpahan, sehat, tenang dan bahagia? Namun ternyata dalam hidup ada juga luka, tragedi dan malapetaka. Semakin ditolak, semakin diri ini tercerai berai.

By Hendrick Tanuwidjaja
10 June 2023
Card image
Society
Melatih Keraguan yang Sehat dalam Menerima Informasi

Satu hal yang rasanya menjadi cukup penting dalam menyambut tahun politik di 2024 mendatang adalah akses informasi terkait isu-isu politik yang relevan dan kredibel. Generasi muda, khususnya para pemilih pemula sepertinya cukup kebingungan untuk mencari informasi yang dapat dipercaya dan tepat sasaran.

By Abigail Limuria
15 April 2023
Card image
Society
Optimisme dan Keresahan Generasi Muda Indonesia

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 2022 lalu, British Council Indonesia meluncurkan hasil riset NEXT Generation. Studi yang dilakukan di 19 negara termasuk Indonesia ini bertujuan untuk melihat aspirasi serta kegelisahan yang dimiliki anak muda di negara masing-masing.

By Ari Sutanti
25 March 2023